Dua Kali Dikunjungi Bupati Mabar, PJS Kades Wae Sano: Masyarakat Sangat Antusias

Labuan Bajo, Ekorantt.com Penjabat Sementara (PJS) Kepala Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Yosep Agun mengaku bahwa warga antusias saat dikunjungi Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dalam dua kesempatan.

Kepada Ekora NTT, Minggu (16/5/2021) Yosep Agun mengaku animo masyarakat sangat luar biasa saat dikunjungi oleh orang nomor satu di Manggarai Barat itu. Sebab ia menilai Bupati Mabar mampu menyelesaikan polemik terkait pembangunan proyek geothermal.

“Jadi waktu bupati ke sana, pada 1 Mei 2021, memang kehadiran masyarakat sangat luar biasa. Dan waktu itu dia (Bupati Edi Endi) menjanjikan untuk dia datang lagi pada Jumat (7/5/2021) selama tiga hari di Wae Sano, mulai Jumat, Sabtu, dan Minggu,” ujarnya.

Selam tiga hari, beber Yosep Agun, Bupati Edi Endi mengunjungi beberapa anak kampung, seperti, Lempe, Nunang, dan Dasak. Saat itu banyak hal yang disampaikan oleh masyarakat kepada bupati berkaitan dengan pembangunan geothermal.

“Tetapi bupati juga menjelaskan bahwa kegiatan itu sangat penting. Ada pun keraguan masyarakat terkait dampaknya, Pak Bupati menjelaskan sedetail mungkin,” ujarnya.

iklan

Kepada masyarakat, kata Yosep Agun, Bupati Mabar menegaskan bahwa pemerintah daerah akan memberikan solusi manakala proyek yang sudah diwacanakan sejak 2017 silam ini dibangun.

“Pemerintah tidak akan lepas tangan dalam hal ini,” ujar Yosep mengutip pernyataan Bupati Edi Endi.

Ia mengaku saat pertemuan itu Pemkab Mabar dan masyarakat sudah membuat dokumen kesepakatan. “Kalau tempo hari ada 13 poin tetapi belum difinalkan karena nanti Pak Bupati katakan kalau umpamanya di atas tanggal 20 dia akan mendatangkan mereka dari pusat untuk mendiskusikan berkaitan dengan titik-titik bor yang akan dijalankan untuk difinalkan,” katanya.

Kendati demikian, kata dia, dokumen tersebut belum final dan akan dibahas bersama masyarakat.

Sebagai penjabat, Yosep menegaskan tidak akan tinggal diam dan siap menunggu perintah dari bupati.

“Sebagai penjabat saya tidak akan tinggal diam. Saya akan tetap mendampingi kegiatan apa yang diperintah oleh bupati saya tetap jalankan sesuai kemampuan saya,”ujarnya.

Camat Sano Nggoang, Siprianus Silfris mengaku tidak bisa memberikan komentar banyak terkait kehadiran Bupati Edi Endi. Namun, ia yakin bahwa bupati sudah memahami semua.

“Saya lihat masyarakat hampir semua, dia (Bupati) dari rumah ke rumah, dari dusun ke dusun. Artinya luar biasa beliau,” ujarnya.

Ia menilai kehadiran Bupati Mabar sangat diterima oleh masyarakat karena tidak melihat pro kontra, tetapi langsung memberikan solusi.

“Waktu itu dengan Romo Vikep, Labuan Bajo, Rikar Mangu. Yang saya bangga waktu pernyataan Romo Vikep bahwa misi gereja bagaimana gereja bisa duduk bersama dengan pemerintah, itu kan kerjanya roh kodus. Selama ini sepertinya ada satu hambatan. Bagaimana bisa mengkomunikasikan gejala-gejala sosial di masyarakat. Itu semua ada keterkaitan termasuk dengan programnya pemerintah,” kata Siprianus.

Selama ini, aku Siprianus, proyek tersebut masih berkutat pada pro kontra, bukan ke substansi. Seperti bagaimana kearifan lokal, budaya, lingkungan, solusi dengan masyarakat, berkaitan dengan relokasi. “Tetapi saya lihat kunjungan itu saya lihat ada jalan keluar,” bebernya.

Ia menilai ke depan semua pihak akan dilibatkan, namun butuh waktu. “Mungkin ke depan energi fosil ini akan berkurang, kita punya cadangan sendiri. Saya melihat ada upaya ke arah yang lebih baik. Butuh kesabaran,” katanya.

Bupati Mabar, Edistasius Endi saat melakukan kunjungan kerja di Desa Wae Sano. (Foto: Ist)

Kepala Kepala Bagian Humas Protokol dan Komunikasi, Kabupaten Manggarai Barat, Florianus Rian Gampar mengaku tidak mengetahui agenda kunjungan tersebut. “Saya tidak ikut,” katanya singkat.

Di sisi lain, Anggota DPRD Manggarai Barat, Blasius Janu sudah mendengar kabar bahwa Bupati Mabar, Edistasius Endi pernah melakukan kunjungan kerja selama tiga hari di Desa Wae Sano.

Ia pun meminta pemerintah daerah harus konsisten. Sebab Desa Wae Sano telah ditetapkan menjadi desa wisata, berdasarkan Surat Keputusan (SK), Bupati Agustinus Ch. Dula, Nomor: 237/Kep/HK/2020 tentang perubahan atas lampiran keputusan Bupati Manggarai Barat Nomor: 27/Kep/HK/2020 tentang penetapan desa wisata di Kabupaten Manggarai Barat.

“Pernyataan waktu itu Bapak Bupati, Bapak Gusti Dula jangan dilangkahi lagi dong. Dia sudah katakan kampung Nunang kampung wisata, kok bisa dijadikan tempat industri lagi. Jadi harus konsistenlah dengan keputusan itu,” tegas politisi Hanura ini.

Sandy Hayon

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA