Ende, Ekorantt.com – Menyambut Hari Pancasila 1 Juni 2021, Pemerintah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan berbagai macam kegiatan. Selain Parade Kebangsaan, dilakukan juga kunjungan dan doa di beberapa situs bersejarah, seperti Rumah Pengasingan di Jalan Perwira Ende, Taman Renungan Bung Karno, dan makam ibu mertua Bung Karno.
Bupati Ende, Djafar Achmad mengatakan, ibu mertua Bung Karno bernama Ibu Amsi. Ibu Amsi sendiri adalah ibunda dari Inggit Garnasih, istri kedua Bung Karno yang setia mendampingi Soekarno di Ende selama masa pengasingan.
“Saya ingin Indonesia tahu kalau makam ibu Amsi. Ibu mertua Bung Karno itu ada di Ende. Ini sejarah yang harus dijaga. Situs Bung Karno, pohon sukun tempat Bung Karno merenungkan Pancasila merupakan tempat sejarah bangsa Indonesia. Dan saya sudah lapor Pak Gubernur kegiatan perayaan hari lahir Pancasila secara nasional harus dilakukan di Ende,” ujar Bupati Djafar saat memantau persiapan parade kebangsaan di Taman Renungan Bung Karno, Minggu (30/5/2021) .
Ibu Amsi meninggal dunia di Ende pada 12 Oktober 1935 akibat penyakit malaria yang dideritanya. Bung Karno sangat terpukul akibat meninggalnya Ibu Amsi saat itu.
Bung Karno sendiri yang membawa jenazah mertuanya tersebut ke tempat peristirahatan terakhir, turun dan meletakkan jenazah ke liang lahat. Dan dengan tangannya sendiri Bung Karno memahat batu karang untuk dijadikan batu nisan mertuanya itu.
Makam ibu Amsi terletak di Lingkungan Karara, Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende dan merupakan salah satu cagar budaya dan situs wisata sejarah yang dilindungi undang-undang
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 1602 Ende Kol. Inf. Nelson Paedo Marpaung mengapresiasi kegiatan Parade Kebangsaan yang digagas Pemerintah Kabupaten Ende.
Bagi Dandim Nelson, Ende merupakan bagian dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia, mengingat sang proklamator Soekarno pernah diasingkan di Ende.
“Kami apresiasi langkah Pemkab Ende. Ini warisan sejarah yang harus dijaga dan dilestarikan. Sebagai prajurit, kami ajak generasi muda untuk selalu menjaga persatuan sebagai pengamalan nilai Pancasila yang dilahirkan di Kota Ende ini,” kata Dandim Nelson.