Maumere, Ekorantt.com – Indahnya warna langit di kala senja sembari menikmati jagung bakar di jalur lingkar luar Kota Maumere sungguh kerinduan yang masih membekas di lidah ini. Jagung bakar buatan Mama Mia ternyata banyak varian mulai dari olesan mentega manis, pedas manis hingga rasa pedas.
Pengunjung sembari duduk di tenda ala kadarnya, Mama Mia dengan telaten mengipas bara api dengan beberapa jagung di atasnya. Asapnya membaur bersatu dengan kendaraan yang lalu-lalang di sekitar jalan lingkar luar.
Mata beberapa pejalan kaki dan pengendara tertuju pada Mama Mia yang mengoles jagung dengan beberapa racikan bumbu yang telah ia siapkan sebelumnya.
Wanita berusia 41 tahun itu hari-hari berjualan jagung bakar di jalur lingkar luar yang adalah kawasan gaul remaja Kota Maumere saat ini. Ia merupakan tulang punggung keluarganya.
“Saya adalah ibu yang mempunyai dua anak. Saya harus berjualan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak saya. Dengan ini saya bisa menyekolahkan kedua anak saya”, ungkap janda yang ditinggalkan suaminya dua tahun silam ini kepada Ekora NTT baru-baru ini.
Namun sangat disayangkan, penghasilan wanita yang bernama lengkap Fransiska Esterlinda Lina menurun drastis semenjak pandemi Covid-19. Penghasilan yang awalnya diraup 250 ribu hingga 300 ribu per hari menjadi 50 ribu hingga 75 ribu saja.
Meski pendapatan menurun, Mama Mia masih menjaga soal cita rasa jagung bakar ala kadarnya agar tidak mengurangi jumlah pengunjung.
“Saya tahu jagung bakar Mama Mia ini dari salah satu teman saya di Instagram. Karena dia sering upload instastory sedang menikmati jagung bakar ini. Akhirnya saya jadi sering beli jagung bakar Mama Mia. Rasanya enak,” tutur Madi sembari menunggu jagung bakarnya.
Di samping Mama Mia, ada juga Mama Rina yang sama-sama menjual jagung bakar di kawasan itu. Keduanya menjajaki jagung setiap sore sejak tahun 2016. Sama halnya dengan mama Mia, penghasilan Mama Rina juga mengalami pasang surut sejak pandemi merebak.
Mama Rina bercerita bahwa modal awal dari usaha ini ia dapatkan dengan meminjam uang dari koperasi harian senilai 500 ribu. Dan setiap harinya ia harus membayar angsuran sebesar 250 ribu.
Mama Rina juga pernah mendapat bantuan dari pemerintah desa berupa alat panggang dan penyangga yang membantunya bisa berjualan lebih baik lagi hingga saat ini.
Sebagai informasi, lapak jagung bakar Mama Mia dan Mama Rina ini, bisa kita temui di Jalan Lingkar Luar Maumere. Dengan harga yang sangat murah, kita bisa menikmati jagung bakar khas Mama Mia dan Mama Rina dengan nikmat, apalagi sambil menikmati senja yang perlahan menghilang dan berganti dengan kelap kelip lampu jalanan ataupun kendaraan yang lewat.
Atho Parera/ Yuven Fernandez