Maumere, Ekorantt.com – Bagi Pesilat Yosefin Emilliana Wende (35), Perguruan Pencak Silat Perisai Diri (PD) adalah nafas kehidupan kedua.
Hal ini sejalan dengan moto hidupnya ialah “jangan berhenti berjuang selama masih diberikan nafas kehidupan dari Sang Pencipta karena tidak ada kata terlambat bagi seorang pejuang”.
Memi, demikian ia Yosefin disapa mengaku bergabung di Perguruan Pencak Silat PD sejak duduk di bangku kelas I SMA pada tahun 2002.
Awalnya, ia diajak oleh salah satu teman kelas yang merupakan ponakan dari salah satu pelatih. Ia pun akhirnya jatuh cinta kepada PD besutan Raden Mas Soebandiman Dirjo Admojo ini.
Jebolan Jurusan Keperawatan Unipa Indonesia-Maumere angkatan pertama memberikan alasan perihal jatuh cintanya.
Selain diajarkan berlatih teknik silatnya, kata dia, tujuan utama dari berlatih PD untuk membentuk dirinya sebagai manusia yang berbudi pekerti luhur.
“Saya lihat PD berbeda dengan perguruan silat lainnya dalam cara berlatih dan membentuk karakter diri. Selain itu, teknik PD adalah gabungan dari 156 aliran Pencak Silat Indonesia yang telah dipadukan menjadi suatu gerakan yang baik dan mudah dipahami dengan menggunakan istilah Bahasa Indonesia yang mudah dimengerti,” ujar Memi kepada Ekorantt.com, Selasa (25/01/2022).
Ibu tiga orang anak ini juga memberikan alasan lain dari teknik PD yang juga mengadaptasi dari teknik aliran Shaolin dari China dan gerakan silatnya tidak merusak anatomi tubuh.
“PD juga merupakan salah satu perguruan silat yang diakui secara nasional dan menjadi warisan budaya bangsa dan juga bagian dari 10 jenis aliran Silat History yang ada di Indonesia,” papar pemilik Tingkat 2 dengan Strep Biru ini.
Selama 20 tahun berlatih di PD, petugas medis pada Kantor Pertamina FT Maumere ini ternyata memperoleh sederetan prestasi yang diraih pada berbagai iven.
Ia menyebutkan tahun 2003 pelaksanaan Kejurda PD di Kefamenanu, Timor Tengah Utara ia meraih juara 2, Kategori Tanding Kelas A Putri Dewasa.
Masih di wilayah NTT, Memi pernah meraih medali emas versi Serang Hindar Kategori Dewasa pada Kejurda PD Flores dan Lembata tahun 2006 yang berlangsung di Aula SMAK Bhaktyarsa Maumere.
Memi tak hanya dijuluki juara kandang. Pada kejuaraan antar Perguruan Tinggi di Kampus Unesa Surabaya tahun 2007, lagi-lagi ia menyabet 3 medali dengan 3 kategori lomba yaitu 2 emas dan 1 perak.
“Pada Perisai Diri International Champions tahun 2009 yang diselenggarakan di Padepokan Silat Taman Mini Jakarta saya hanya mampu meraih juara 3,” ujarnya.
Ketika ditanya bagaimana membagi waktu antara mengurus keluarga, kerja dan latihan, istri dari Iwan Langkamau yang juga sama-sama Pelatih Perisai Diri di Unit DPRD Sikka berujar singkat.
“Aman saja,” ucap Memi. “Kami sekeluarga semuanya berlatih PD jadi kami sudah punya jadwal dan berkomitmen untuk bisa membagi waktu,” kata dia menutup perbincangan.
Yuven Fernandez