Maumere, Ekorantt.com – Komunitas Pencinta Alam Sikka turut mempromosikan wisata Kajuwulu ke kancah dunia melalui lagu. Genre musik reggae berjudul ‘Sore 5’ oleh komunitas itu sebenarnya menunjukkan eksistensi Kajuwulu sebagai tempat wisata yang eksotis.
Dalam video klip, lagu ‘Sore 5’ yang diunggah di YouTube berhasil ditonton lebih dari 20 ribu kali.
“Lagu Sore 5 tentu saja tidak langsung menyelesaikan masalah sampah di Kajuwulu, namun setidaknya dengan lagu itu kami sudah menginformasikan kepada dunia tentang eksistensi Kajuwulu,” tulis Nyong Franco saat ditanya Ekorantt.com, Kamis (27/01/2022).
Ia menjelaskan anggota dari komunitas tersebut berjumlah lima orang ialah Oss Rebong, Lucky Reyner, Ory Bura, Jun Juje dan Nyong Franco. Komunitas itu dibentuk atas dasar kesenangan sehingga tidak termanajerial.
Saat berkunjung ke Kajuwulu, kelimanya terinspirasi dengan potensi wisata yang menakjubkan yang akhirnya mengarang sebuah lagu. Lagu itu berjudul Sore 5 yang menceritakan kisah suatu sore di bulan Desember tepatnya tanggal 30 Desember 2016.
“Yang kami lihat pantai yang indah dan eksotis ini dihiasi sampah yang berserakkan. Seperti tidak terawat. Akhirnya kami sepakat buat lagu Sore 5 sehingga Kajuwulu bisa diperhatikan,” ujar pelantun lagu Gemu Fa Mi Re ini.
Berikut syair lagu Sore 5 yang dipersembahkan Komunitas Pencinta Alam Sikka terhadap potensi wisata Kajuwulu;
Semilir, bergulir angin sore pesisir
Langitku, laut ku, semuanya milikku
Sahabat sejatiku ada disini,
Diatas pasir Sore 5 Kajuwulu
Reff:
Sore 5 pasirku menggelitik ujung syaraf ku,
Sore 5 jiwaku teriakan nada indah kebebasan..
We are free, we are free,
all the way to flying free,
We are one, we are one,
All the one way flying free
Tak peduli matahari telah pergi,
Sore 5 pasti akan tetap dihati (Back to reff)
Yuven Fernandez