Borong, Ekorantt.com – Wajah Ketrinia sumringah. Ia terlihat sangat riang ketika Ketua TP PKK Manggarai Timur, Theresia Wisang, menyambangi rumahnya di Desa Golo Kantar, Kecamatan Borong, Rabu (2/02/2022).
Bocah bernama lengkap Maria Aprilia Ketrinia Yendiru ini merupakan penyandang disabilitas. Ia tidak bisa berjalan dan berbicara.
Theresia mendatangi kediaman Ketrinia untuk membawa bantuan kursi roda, pakaian, dan beberapa lainnya, setelah mendapat informasi tentang kondisi bocah 8 tahun ini dari sejumlah media online.
Ketrinia tinggal bersama kakek dan neneknya, sejak kedua orangtuanya merantau ke Bali tujuh tahun lalu.
“Kami urus dia sejak berusia satu tahun,” tutur kakek Ketrinia, Petrus Iru (64).
Petrus mengatakan, awalnya kedua orangtua Ketrinia merantau agar bisa mengubah ekonomi keluarga. Namun, di perantauan, mereka berpisah.
“Jadi, kami yang tanggung jawab sepenuhnya untuk hidupnya Ketrinia,” ujarnya.
Setiap hari, Petrus dan istrinya, Katarina Ida, membagi waktu untuk mengurus kebun dan menjaga Ketrinia di rumah.
“Ini tantangan sekaligus berkat. Jadi, mau bagaimana pun, kami tidak menyerah urus dia,” kata Petrus.
Petrus menuturkan, selama ini, ia punya niat untuk membelikan kursi roda untuk cucunya itu. Tetapi, ia belum bisa mewujudkan niatnya itu karena keterbatasan uang.
Sementara Katarina menyampaikan terima kasih kepada Ketua TP PKK Manggarai Timur karena telah membantu cucunya tersebut.
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran kursi roda ini. Semoga Ibu Theresia sekeluarga sehat selalu dan dilancarkan segala misi dan mendapatkan berkat Tuhan,” tuturnya.
Theresia mengatakan kehadirannya di kediaman Ketrinia merupakan panggilan hidup untuk mengurus anak-anak berkebutuhan khusus.
Ia juga mengatakan, memperhatikan kaum disabilitas adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat.
“Mari kita mendukung orang tua mereka untuk tetap semangat merawat anak-anak dan kaum disabilitas,” katanya.
Menurutnya, saat ini, masih banyak orang-orang berkebutuhan khusus di Manggarai Timur yang belum mendapat perhatian.
“Mari kita sama-sama membantu mereka,” tutupnya.
Rosis Adir