Kupang, Ekorantt.com – Era digital yang serba modern sekarang ini tentunya setiap orang menginginkan sesuatu yang serba cepat, mudah dan instan. PT PLN (Persero) sebagai perusahaan penyedia energi listrik untuk kebutuhan masyarakat terus mengampanyekan Electrifying lifestyle seperti penggunaan kompor induksi.
Ani Nohos (49), warga Kota Kupang merasakan kemudahan dan lebih nyaman menggunakan kompor induksi. Sebagai seorang karyawan swasta ia merasa senang dan lebih hemat menggunakan kompor induksi.
Sebelumnya, ia masih memakai kompor minyak tanah, seiring berjalannya waktu ia memutuskan untuk memakai kompor induksi.
“Pada saat menggunakan kompor minyak tanah saya mengeluarkan biaya sebesar Rp250 ribu per bulan, sedangkan saat menggunakan kompor induksi hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp150 ribu untuk pembelian token listriknya, jadi lebih hemat,” tuturnya.
Menurut Ani, kompor induksi adalah kompor yang sangat praktis. Selain praktis, kompor induksi sendiri sangat hemat dan aman saat digunakan.
Ia mengatakan saat ingin memakai kompor induksi ia hanya perlu mengubah daya dari yang sebelumnya dayanya kecil menjadi daya yang besar yaitu sebesar 2.200 VA.
“Selama kurang lebih satu tahun sebagai pengguna merasakan kelebihan kompor induksi yang didapatkan adalah yang pertama dan utama lebih hemat, cepat dalam memasak, dan mudah dibersihkan. Harapannya semoga masyarakat juga bisa mengikuti menggunakan kompor induksi. Ini adalah inovasi dari PLN yang membantu masyarakat supaya lebih hemat,” kata Ani, mengajak.
Dengan adanya program Electrifying lifestyle PLN, selain mendukung program pemerintah dalam mengurangi polusi dan penghematan import BBM, inovasi terbaru melalui kompor induksi sebagai salah satu alat masak yang yang mengubah energi listrik menjadi energi panas dapat mempermudah masyarakat saat melakukan aktivitas rumah tangga .
“Tidak hanya mudah, namun kompor induksi ini memberikan pengematan kepada masyarakat. Saat memasak menggunakan kompor induksi waktu yang digunakan lebih hemat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata. Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat sehingga hemat waktu,” tutup Ani.