Andini dan Yunita Beri Edukasi Penggunaan Gadget dan Kekerasan Seksual Anak di Ende

Ende, Ekorantt.com – Fransiska Dhapa Saka dan Yunita Victoria Natal menyambangi SDI Lokoboko dan SDK Lokoboko di Kelurahan Lokoboko, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende pada Sabtu (2/4/2022).

Kedua psikolog muda ini hadir untuk memberikan psikoedukasi bagi ratusan anak usia sekolah dan para guru, yang difasilitasi oleh Pemerintah Kelurahan Lokoboko.

Bukan tanpa alasan. Mereka terpanggil di tengah maraknya kekerasan seksual terhadap anak sekaligus merespons bahaya penggunaan handphone pada anak.

Lurah Lokoboko, Fransiskus Xaverius Pesa dalam sambutannya mengatakan, psikoedukasi sangat positif diberikan kepada anak usia sekolah agar mereka memiliki pengetahuan tentang penggunaan gadget dan menjaga diri dari tindakan pelecehan seksual.

“Kami senang, materinya sangat penting apalagi didampingi langsung oleh pemateri yang ahli di bidangnya,” kata Frans.

iklan

“Kami dari pihak kelurahan akan menganggarkan dana untuk kegiatan seperti ini setiap tahunnya agar ke depan dapat memberikan sosialisasi lebih luas lagi kepada remaja dan orang tua di wilayah saya,” sambungnya.

Frans berterima kasih kepada kedua pemateri yang sudah berbagi ilmu untuk anak usia sekolah di wilayah Kelurahan Lokoboko.

Kepada Ekora NTT, Andini menuturkan bahwa, sebagai orang muda, keduanya fokus pada pembangunan dan pembentukan SDM anak-anak.

Hal tersebut akan memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan emosional dan kepribadian anak.

Membangun karakter anak, lanjut Andini, merupakan proses panjang yang harus dimulai sejak dini. Pembangunan jangan hanya dimengerti secara fisik lalu mengabaikan pembangun karakter generasi muda.

Dikatakannya, pandemi Covid-19 telah berdampak pada perubahan aktivitas manusia, termasuk rutinitas yang dilakukan di lingkungan keluarga.

Saat ini, tidak hanya orang tua siswa yang harus bekerja dari rumah. Anak-anak juga menjalankan aktivitas pembelajarannya dari rumah, kata Andini.

Situasi itu membuka ruang bagi seluruh anggota keluarga untuk menghabiskan waktu di depan gadget, televisi, tablet, smartphone, laptop, dan  komputer.

“Pengguna gadget bisa lebih lama dari biasanya, atau melebihi batas yang disarankan satu jam per harinya,” jelas Andini.

Banyak orang tua khawatir jika membiarkan anaknya menghabiskan waktu di depan gadget selama pandemi.

“Oleh karenanya selaku orang tua dan guru harus dapat memberikan arahan terhadap anak-anak yang sudah terpapar dengan perangkat digital yang akan memberikan suatu dampak yang positif atau negatif terhadap tumbuh kembang anak di lingkungan keluarga,” tandasnya.

“Kita harus mengajak anak-anak kita membangun suatu komunikasi yang baik dan efektif untuk memutuskan berapa lama dan kapan mereka dapat menggunakannya,” tambahnya.

Selain itu, sebut Andini, orang tua dan guru wajib memberi pilihan  program atau aplikasi yang positif. Salah satu fungsi gadget selain hiburan adalah sebagai sarana pendidikan. Pastikan orang tua memilih konten yang tepat sesuai usia anak.

Sementara itu, Yunita Victoria Natal menjelaskan, saat ini kita hidup berdampingan dengan teknologi. Karena itu, dibutuhkan edukasi mengenai bahaya penggunaan gadget sejak dini sehingga anak-anak bisa mencegah bahaya penggunaan gadget yang berlebihan.

“Tentu ini bakti yang kami berikan bagi adik-adik usia sekolah. Mereka itu pewaris dan generasi bangsa. Sudah menjadi kewajiban kita untuk mengarahkan,” ujar Yunita.

“Kami sangat berterima kasih kepada bapak lurah dan para guru yang sudah bekerja sama. Semoga kegiatan seperti ini bisa lebih luas lagi,” pungkasnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA