Pengurus AKUSIKKA Minta BPOPLBF Libatkan Pelaku UMKM Sikka di Labuan Bajo

Maumere, Ekorantt.com – AKUSIKKA, satu organisasi kumpulan para pengusaha kuliner dan penjual jasa di Kabupaten Sikka diundang Pemkab Sikka untuk mengungkapkan isi hati mereka yang sudah lama terpendam dalam Musrenbang Kabupaten Sikka Tahun 2022, Senin (4/4/2022).

Untuk itu, bagi Sherly, ketua kelompok AKUSIKKA, kesempatan ini adalah momentum paling istimewa bagi segenap pelaku UMKM di Kabupaten Sikka yang tergabung dalam wadah organisasi AKUSIKKA.

Sherly sebagai ketua tampil dengan gaya yang sangat bersahaja menyampaikan pesan dari anggota kelompok AKUSIKKA.

“Hari ini kami pelaku UMKM Sikka diberi kesempatan berbicara dalam forum Musrenbang ini oleh Pemerintah Daerah. Kami sampaikan terima kasih atas kepercayaan ini,” ujar Sherly.

Selanjutnya, Sherly memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana; begitu pentingkah kehadiran UMKM Sikka di mata pemerintah Kabupaten Sikka? Apakah kehadiran UMKM telah memberi manfaat nyata untuk pemerintah dan masyarakat Sikka?

“Banyak orang pandai sudah lama bicara tentang UMKM. Hari ini kami bicara tentang UMKM Sikka yang kami pelaku alami, beserta harapan-harapan kami,” tandasnya lantang.

Hemat Sherly, saat ini di Kabupaten Sikka, UMKM banyak tersebar dan berkembang dalam berbagai jenis usaha seperti kerajinan, kuliner, fashion, jasa salon kecantikan, tour travel,  sanggar musik dan budaya, transportasi, ekspedisi, dan lain-lain.

“Semua jenis usaha ini dilakukan karena sebuah kebutuhan ekonomi rumah tangga, kebutuhan anak sekolah, kebutuhan meningkatkan pendapatan dan lain-lain,” ungkapnya.

Sherly mengatakan, para pelaku UMKM saat ini juga berusaha dalam keterbatasan yang ada daris segi modal, keterampilan, jangkauan pasar, dan terbatas keberanian untuk memulai usaha.

“Itu kendala kami pelaku UMKM Sikka, karena itu forum Musrenbang ini dapat dirancang berbagai kebijakan daerah yang dapat mendorong berkembangnya UMKM di Kabupaten Sikka,” jelas Sherly.

Di sini, Sherly juga menambahkan hal lain seperti promosi produk UMKM dalam berbagai bentuk seperti mengikuti pameran berskala lokal dan nasional.

“Contohnya seperti Inacraf yang baru berlangsung, tanpa promosi sebaik apapun produk tidak akan dikenal, stagnan dan pada akhirnya akan mati,” urainya.

Sherly tampak tegas dan melukiskan, apabila pelaku UMKM dapat berkembang dengan baik, maka jenis-jenis produk yang dikerjakan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sikka berupa penyerapan tenaga kerja karena ada lapangan kerja yang tersedia, peningkatan PAD, dan yang tidak kalah penting adalah kiprah UMKM akan mengairahkan dan mendukung dunia pariwisata baik skala kabupaten maupun lintas kabupaten di NTT.

Lebih lanjut, ia menilai, pariwisata tanpa produk-produk UMKM berupa souvenir, ole-ole, kuliner dan produk-produk jasa lainnya bak sayur tanpa garam.

“Kami memiliki data bahwa UMKM di Sikka justru banyak berkembang dari desa-desa seperti Ribang, Aibura, Watumilok, Koting B, Mekendetung, Tana Rawa, Sika, Nelle dan lainnya yang saat ini sedang mengikuti pameran UMKM di sini,” tukasnya.

Karena itu, Sherly langsung memohon dukungan para kepala desa untuk terus mendampingi UMKM di desanya dan juga mengalokasikan Dana Desa untuk berbagai pelatihan-pelatihan dan fasilitas yang dibutuhkan, termasuk mengaktifkan Bumdes-nya sebagai penyalur produk UMKM.

“Pemerintah desa dan UMKM harus bersinergi dan kompak membangun ekonomi desa. Apabila diperlukan kami dari AKUSIKKA siap bersinergi memberikan pelatihan karena banyak di antara kami adalah tutor atau instruktur, walaupun Bursa Inovasi Desa sudah tidak ada lagi, tetapi kegiatan ini masih bisa diadopsi dan menjadi program tahunan pemerintah daerah,” ajaknya.

Kepada BPOPLBF, Sherly memohon dukungan dan suport untuk melibatkan pelaku UMKM dari Kabupaten Sikka keluar daerah, seperti ke Labuan Bajo, misalnya.

Tujuannya, kata Sherly, untuk berpartisipasi dalam even-even yang ada di Labuan Bajo dan ikut serta dalam program-program BPOPLBF untuk pertumbuhan UMKM Sikka yang sehat, kompeten, dan berdaya saing.

“Ini akan terjadi hubungan simbiosis mutualistis di mana ragam produk UMKM kami akan mensuport dunia pariwisata Labuan Bajo Flores secara signifikan,” kata Sherly lebih jauh.

Di samping itu, lanjut Sherly, BPOPLBF sebisa mungkin mengoptimalkan fungsi koordinatifnya dengan dinas terkait sehingga bisa mendesain program kegiatan untuk UMKM yang belum bisa didanai oleh DAU dan tidak terjadi pendobelan program.

“Kami percaya apa yang kami sampaikan ini bila diperhatikan dengan baik oleh pemerintah daerah melalui SKPD dan oleh pemerintah desa melalui Dana Desa, maka akan terwujud Sikka Bangkit Bersama UMKM,” katanya.

Pada kesempatan ini, Sherly juga membocorkan bahwa pelaku UMKM mendapatkan Penghargaan Tingkat Nasional sebagai Juara II Destinasi Belanja Terpopuler di acara Anugerah Pesona Indonesia 2021.

“Ini sebagai bukti eksistensi kami pelaku UMKM secara mandiri,” tutupnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA