Aksi Wisatawan Ledakkan Petasan, Kadispar Manggarai Barat Akhirnya Beri Sanksi Administrasi

Labuan Bajo, Ekorantt.com –   Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut (52) bertemu dengan guide dan pihak kapal terkait aksi wisatawan meledakkan petasan di Pulau Kalong pada 30 Maret 2022 lalu, Selasa (5/4/2022).

Pius mengatakan ia langsung memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Kami sudah panggil dan mereka sudah menghadap kami kemarin pagi untuk klarifikasi. Kami berikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis sesuai regulasi,” terang Pius.

Hal ini disampaikannya kepada Ekora NTT, Rabu (6/4/2022) pagi, saat dimintai konfirmasi lanjutan terkait pemanggilan pihak kapal dan guide atas aksi keteledoran wisatawan yang meresahkan publik kala berkunjung ke Pulau Kolang akhir Maret lalu.

Pius juga mengatakan bahwa para guide dan pihak kapal tersebut wajib membuat pernyataan untuk tidak mengulang lagi tindakan tersebut di kemudian hari.

iklan

Lebih jauh, Pius tentunya berharap bahwa semua pelaku pariwisata sebaiknya memahami dahulu kiat-kiat pariwisata dengan berbagai aturan di dalamnya.

“Kita berharap para pelaku pariwisata memahami dan mentaati berbagai aturan yang berlaku di wilayah Manggarai Barat dan menjaga bersama keberlangsungan destinasi premium ini,” tambahnya.

Untuk diketahui, pemanggilan kepada pihak kapal dan guide ini sudah dilakukan sejak peristiwa yang meresahkan publik NTT ini viral lewat dua video pendek yang beredar via WhatsApp.

Video berdurasi 41 detik dan yang lain 13 detik beredar ramai di group-group WhatsApp dan menyebar pula di Facebook dan media sosial lainnya.

Sementara itu, Etho Dewa Nono (31), seorang pelaku pariwisata Labuan Bajo mengatakan bahwa, aksi wisatawan tersebut bisa terjadi karena kurangnya fungsi kontrol yang baik dari para guide dan pihak kapal terkait apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

“Sebenarnya itu kelalaian dari petugas kapal. Di sisi lain, sudah ada guidance book itu sudah ada dari dinas atau pihak terkait, tapi itulah, masyarakat kita kurang literasi,” tutupnya.

TERKINI
BACA JUGA