Tingkatkan Produktivitas Hasil Pertanian, Kades Bugalima Undang PT Citra Lodok Lestari

Kupang, Ekorantt.com – Masyarakat petani di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur akan bekerjasama dengan PT. Citra Lodok Lestari untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan perkebunan di desa itu.

Kepala Desa Bugalima, Rikardus Baka Tukan, usai tatap muka dengan Direktur Operasional (Founder) PT. Citra Lodok Lestari, Fransisko Andre Djaga Djemalu mengatakan, kerjasama itu akan difokuskan pada pemanfaatan aset lahan tidur dan peningkatan produktifitas hasil pertanian dan perkebunan di wilayah itu.

“Desa Bugalima memiliki aset lahan tidur seluas kurang lebih 500 hektar yang belum dikelola secara baik. Sedangkan di sektor perkebunan, Desa Bugalima sendiri memiliki 5 jenis potensi komoditi unggulan yakni kopra, pala, mente, pinang, dan kemiri. Namun, masyarakat petani sendiri kesulitan dalam pemasaran,” kata Rikardus kepada Ekorantt.com pada Rabu (18/5/2022) siang.

Rikardus menjelaskan, harapan kerjasama dengan PT. Citra Lodok Lestari mengarah pada peningkatan indeks kesejahteraan masyarakat petani di desanya.

“Lahan kita punya, namun belum dikelola secara baik. Potensi perkebunan kita kaya, namun belum dapat dinikmati maksimal. Saya berharap dengan sambutan baik dari Bapak Andre Djemalu selaku Direktur Operasional PT. Citra Lodok Lestari ini, dapat memberikan dampak signifikan guna meningkatkan kesejahteraan petani di Bugalima,” ungkap Rikardus, berharap.

iklan

Mitra Setara

Direktur Operasional (Founder) PT. Citra Lodok Lestari, Fransisko Andre Djaga Djemalu, menyambut baik niat kerjasama dari masyarakat petani dan akan turun langsung ke Desa Bugalima.

“Kita akan turun langsung ke Desa Bugalima Adonara. Kita ingin agar petani di Bugalima dan sekitarnya di Adonara dapat tersenyum. Skema yang mau kita kembangkan adalah sistem gotong royong petani dengan membangun hubungan mitra yang setara dengan petani dan perusahaan. Nanti akan kita sepakati bersama-sama dengan petani di Bugalima, untuk membuat skema kerja samanya,” jelas Andre.

Andre mengatakan, dalam resource yang dilakukan oleh pihaknya, diketahui bahwa kendala yang dihadapi oleh masyarakat petani Adonara dan NTT pada umumnya adalah kesulitan dalam memasarkan hasil komoditi.

“Kita harapkan masyarakat di sana tidak lagi gelisah dan bingung dalam memasarkan hasil komoditi pertanian mereka. Kita ingin memotong mata rantai pemasaran hasil komoditi yang ada. Jadi antara petani dan perusahaan atau pabrik bisa membangun mitra secara langsung,” tutur Andre.

Andre mengatakan, kerjasama antara petani dan perusahan itu bisa dalam bentuk kepastian pasar, peningkatan jumlah dan kualitas produksi, dukungan alat pertanian, bibit, dan lainnya.

“Banyak potensi lahan tidur yang belum diolah. Kita akan lihat, apa yang menjadi kendala untuk sama-sama kita carikan solusi. Selain itu, kita juga akan lihat potensi perkebunan yang sudah ada. Kita akan lakukan dari sisi pendampingan dan pemberdayaan, agar hasil perkebunan yang ada dapat ditingkatkan secara kuantitas dan kualitas, sehingga mendapatkan trust atau kepercayaan dalam pasar global baik di dalam negeri maupun pasar internasional,” tutup Andre.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA