SMK St. Isidorus Boawae-Nagekeo Pilih PKL di Poktan Ladogahar-Nita, Guru Pendamping: Pertaniannya Maju

Maumere, Ekorantt.com – SMK St. Isidorus (SPMA Boawae) Prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura memilih berpraktek bersama Kelompok Tani (Poktan) Hortikultura Dusun Kajuwulu, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.

Guru Pendamping Gordianus Sili Nama kepada Ekora NTT Sabtu (23/7/2022) mengatakan ini adalah bagian dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) di mana ada 9 peserta didik Kelas XII yang akan berpraktek di sana.

Alasannya, kata Gordianus, mereka memilih Kecamatan Nita sebagai tempat PKL karena memiliki potensi perkembangan sektor pertanian yang sangat maju dan berhasil.

“Selain itu petani di Nita mulai menerapkan teknologi kekinian demi meningkatkan produksi pertanian dengan pendampingan intensif dari BPP Nita,” katanya.

Dikatakannya, PKL yang dilaksanakan selama dua bulan terhitung dari 13 Juni-13 Agustus 2022 berfokus pada budidaya cabai keriting dengan sistem Irigasi Tetes dan budidaya bawang merah dengan sistem Tumpang Sari.

iklan

Alasan memilih 2 komoditi hortikultura, jelas jebolan Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor ini karena komoditi cabai keriting merupakan komoditi unggul yang sedang dikembangkan di wilayah Nagekeo, khususnya di SMK St. Isidorus Boawae.

Ia menambahkan juga soal tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kondisi harga cabai yang sangat baik.

“Sedangkan komoditi bawang merah juga merupakan komoditi yang sedang dikembangkan mengingat selama ini suplai bawang merah kebanyakan dari luar Flores yang kini beredar di pasaran dengan fluktuasi harga yang tidak stabil,” katanya memberi alasan.

Proses pemanenan bawang merah/Ekora NTT

Sementara itu, orang tua asuh sekaligus pembimbing ekstern siswa PKL di Ladogahar Erik Paji ketika diminta komentarnya berterimakasih kepada lembaga pendidikan SMK St. Isidorus Boawae atas kepercayaannya memilih Poktan yang dibimbingnya untuk menjadi lokasi PKL.

Menurut Penyuluh Pertanian Swadaya Desa Ladogahar ini, lembaga pendidikan sudah membekali peserta didik PKL dengan ilmu pertanian secara umum dan hortikultura, khususnya.

Erik menjelaskan, peserta PKL bekerja sesuai dengan program kerjanya di kebun dan mengikuti tahapan berupa pengolahan lahan, pembibitan, dan penanaman.

Selanjutnya, tambah Erik, pemeliharaan yang terdiri penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit serta tahapan terakhir panen dan pasca-panen.

Pihaknya juga mengapresiasi semangat yang tinggi dari peserta PKL dan menunjukkan disiplin tinggi ketika berada di lapangan.

“Mudah-mudahan teori dan praktek yang mereka peroleh selama dua bulan ini menjadi bekal untuk mengembangkan budidaya cabai keriting dan bawang merah setelah menyelesaikan pendidikan di SMK St Isidorus,” harapnya.

TERKINI
BACA JUGA