Bajawa, Ekorantt.com – Warga Keluarahan Olakile, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo resah dengan perilaku oknum pengusaha yang nekat membuang bangkai ayam di Sungai Ae Bi’a wilayah itu.
Kehadiran ratusan bangkai ayam pendaging tersebut diduga kuat berasal dari kandang ayam para pengusaha yang berada di sekitar tempat tersebut.
Kepada Ekora NTT, Libertus Tai Beku, salah satu warga mengatakan bangkai ayam tersebut sangat menganggu kenyamanan para petani yang berada di sekitar sungai tersebut.
Bahkan sangat menganggu kesehatan sebab sumber air tersebut biasa dikonsumsi warga.
“Sungai yang mereka buang bangkai itu, airnya biasa kami bagian bawah gunakan untuk konsumsi,” ujar Libertus, Kamis (18/8/2022)
Menurut Libertus, dugaan pembuangan bangkai ayam tersebut dilakukan oleh oknum pengusaha ayam pada malam hari ketika para petani sudah kembali ke rumah.
“Bangkai ayam yang dibuang dimasukan dalam karung dan itu ada belasan karung,” ucap dia.
Bau bangkai tersebut tidak saja meresahkan warga sekitar namun juga para pengendara yang hendak menuju Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada ataupun sebaliknya.
“Itu kalau lewat padang pasti bau bangkai sekali, kami pikir ada sapi mati atau kerbau mati, padahal bangkai ayam,” kata dia penuh resah.
Sementara Tokoh Muda Nagekeo Fransiskus Xaverius Meze mengungkapkan rasa prihatinnya kepada oknum pengusaha yang menjadikan sungai sebagai tempat pembungan bangkai ayam tersebut.
“Saya sebagai tokoh muda merasa prihatin dengan tindakan yang berpotensi mencemarkan lingkungan sekitar kali maupun lingkungan tempat tinggal, apalagi air itu digunakan untuk kehidupan,” ujarnya.
Sekretaris Pemuda Katolik Nagekeo ini berharap agar Dinas Lingkungan Hidup Nagekeo agar melakukan edukasi serta memberi sanksi tegas terhadap para pengusaha yang berani membuang bangkai ayam.
Sebaliknya, ia juga berharap pihak menejemen perusahan perlu melakukan sosialisasi internal terkait dampak lingkungan dari bangkai ayam tersebut.