Realisasi Penerimaan Retribusi Tiga Pasar Dalam Kota Ende Rendah, Warga Minta Bupati Evaluasi

Ende, Ekorantt.com – Hingga memasuki triwulan ketiga, semester kedua tahun 2022, realisasi pendapatan dari pengelolaan pasar di Kabupaten Ende terutama pasar dalam wilayah kota Ende terbilang sangat rendah.

Jika dibandingan dengan pasar-pasar di luar kota Ende, tiga pasar yang berada dalam kota seperti Pasar Mbongawani di Kecamatan Ende Selatan, Pasar Potulando (Pasar Senggol) di Kecamatan Ende Tengah dan Pasar Wolowona di Kecamatan Ende Timur hingga pertengahan Juli 2022 tercatat pendapatannya di bawah 25 persen.

Berdasarkan data yang dihimpun Ekora NTT, target penerimaan PAD Pasar Mbongawani sebesar Rp700 juta namun realisasi per Agustus baru mencapai Rp148 juta atau 21,20 persen.

Sementara penerimaan Pasar Potulando baru 10,13 persen atau Rp15.600.000 dari target sebesar Rp154 juta. Sedangkan Pasar Wolowona baru mencapai 28,21 persen atau senilai Rp47 juta dari target pendapatan Rp168 juta.

Hal ini berbanding terbalik dengan penerimaan pasar di wilayah luar kota Ende.

iklan

Pasar Nangapanda di Kecamatan Nangapanda misalnya berhasil mencapai 36 persen dari target penerimaan Rp50 juta, Pasar Welamosa mencapai 88 persen, Pasar Tendaleo 50 persen, Pasar Maurole 50 persen, Pasar Watuneso 41 persen, Pasar Sokoria 63 persen dan Pasar Maubasa 55 persen.

Satu satunya pasar yang mencapai surplus hingga akhir Agustus 2022 adalah Pasar Detusoko 171 persen dari target Rp20 juta.

Total rencana penerimaan dari retribusi daerah pelayanan pasar, pelataran dan kontrakan sebesar Rp1,576 miliar sedangkan realisasi hingga Agustus baru mencapai 27 persen atau Rp436 juta.

Atas kondisi ini, salah satu warga kota Ende, Marianus G. meminta Bupati Ende Djafar Achmad untuk segera mengevaluasi pengelolaan pasar secara menyeluruh.

“Aneh kan. Pasar dalam kota itu ramai, tapi penerimaan paling minim. Ada apa ini. Bupati harus segera ambil langkah. Evaluasi petugasnya termasuk dinasnya,” kata Marianus.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA