Maumere, Ekorantt.com – Ketua Yayasan UNIPA, Sabinus Nabu, berpesan membeberkan kisah sukses alumni pada Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Indonesia Maumere menyelenggarakan Wisuda Program Sarjana Angkatan XVII Periode II Tahun Akademik 2021/2022.
Sebanyak 555 mahasiswa-mahasiswi UNIPA diwisudakan di aula Nawa Cita Kampus UNIPA, Sabtu (24/9/2022).
Sabinus berpesan kepada para wisudawan bahwa dengan upacara wisuda tersebut, tidak berarti tugas belajar telah berakhir.
Menurutnya, tujuan belajar untuk menjadi pintar, cerdas, berpengetahuan, dan bijaksana adalah suatu kebutuhan karena dunia terus berkembang begitu cepat dan terus berubah.
“Berhenti belajar karena menganggap dirinya pintar berarti ketertinggalan yang merugikan. Sebaliknya keberhasilan yang telah saudara raih, merupakan pintu masuk untuk menjelajahi dunia yang penuh misteri,” ungkapnya.
Sabinus mengatakan, hal lainnya yang ditarik pelajaran semasa pandemi adalah dominasi peran teknologi digital dalam hampir semua aspek kehidupan.
Lebih lanjut dijelaskan, semua menggunakan teknologi digital dalam belajar, rapat, seminar, berbelanja, berusaha, memelihara, kesehatan, hiburan, dan sebagainya, dan tentu saja termasuk dalam melaksanakan pekerjaan kita.
“Oleh karena itu, kemampuan saudara-saudari sekalian dalam memahami dan memanfaatkan teknologi digital harus terus ditingkatkan, agar terus dapat mengikuti perkembangan global yang terus berubah sangat pesat,“ ujarnya.
Ia mengatakan, para wisudawan sekalian yang termasuk generasi milenial yang beruntung karena lahir dan besar di era teknologi digital dan disebut sebagai digital native, tentu lebih cepat beradaptasi.
Tetapi saya perlu mengingatkan hal ini kepada para wisudawan semua, agar mengasah diri untuk menghadapi semua tantangan hidup yang senantiasa tidak dapat diprediksi karena dunia begitu cepat berubah.
Demikian halnya dengan tuntutan dunia kerja yang sangat kompetitif dan karena dibutuhkan kesiapan mental para wisudawan untuk dapat beradaptasi dengan dinamika yang ada.
Sabinus menambahkan, krisis multidimensi setelah Covid-19 yang diperparah lagi dengan perang Rusia dan Ukraina telah membawa dunia termasuk Indonesia dalam era melemahnya pertumbuhan ekonomi yang tentu saja akan berpengaruh dalam dunia usaha.
Ketika di kampus ini, lanjutnya, sedang giat-giat untuk menerapkan kurikulum kewirausahaan dan bisnis digital, namun ambruknya Star Up yang sesungguhnya merupakan mesin pertumbuhan ekonomi yang telah membuka banyak kesempatan berusaha.
Oleh karena itu, sebagai seorang sarjana harus berani untuk keluar dari zona nyaman atau berpikir Out of The Box untuk merintis usaha.
“Kita harus berpikir strategis dan membuat keputusan untuk mengambil opsi dan membuat pilihan, tidak hanya mencari dan menunggu kesempatan kerja yang terbatas berdasarkan job order yang tersedia,“ ujar Sabinus.

“Membuat opsi untuk merintis usaha sendiri dengan berbekalan pengetahuan yang diperolah selama 4 tahun ditempat ini kiranya Anda akan sukses,“ tambahnya.
Ia mencontohkan, kisah sukses alumnus UNIPA, Mesak Soru seorang sarjana manajemen yang merintis usaha dari pengepul hasil bumi.
Saat ini, Mesak telah menjadi wirausahawan muda yang punya omzet usaha di atas 10 miliar.
Ia mampu mengelola bisnisnya dengan menggunakan kontainer untuk mengantar hasil bumi dari Maumere ke Surabaya dan sekarang memperkerjakan 30 sampai 40 orang.
Selain Mesak Soru, lanjut Sabinus, ada lagi alumnus UNIPA, Yansen Hariadi, Sarjana Perikanan yang sukses mengembangkan usaha sebagai eksportir ikan segar dan ikan beku keluar negeri.
Kemudian Justi Aldrin dan Toton Karibo bisa menjadi Best Prastica atau pembelajaran seorang anak muda yang baru saja menyelesaikan pendidikan Geo Teknik yang bermula dari iseng-iseng menjadi pengamen jalanan dan beralih menjadi Youtuber saat pandemi Covid-19 dan pasca pandemi.
Dia telah sukses mengembangkan bisnis kreatif dengan mengolah suaranya menjadi magnet entertaimentent.
Menurut Sabinus, masih banyak kisah-kisah sukses dari para alumni yang telah merintis usaha secara mandiri.
Untuk itu, alumni harus memiliki ketrampilan yakni insting yang kuat, visioner, berani, belajar dan terus belajar. Bio empati, transparansi, memiliki proto tipe yang cepat dan tepat dan membangun jejaring.
“Saya selalu mendoakan keberhasilan dan kebahagiaan bagi kalian anak anakku. Harumkan nama Unipa kapan pun dan d imana pun kalian berada, “ ucapnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, kepada Kepala Lembaga Layanan Dikti 15 NTT, Profesor Adrianus Amheka, ST.,M.Eng, Bulati Sikka, DPRD Kabupaten Sikka, Bapak Uskup Maumere dan para Imam kampus Ministry.
Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada Rektor dan senat para dosen, dan tenaga kependidikan, orang tua wali dan mahasiswa dan panitia wisuda angkatan 16.