Distan Ngada Dorong Petani Ciptakan Pupuk Bokasi

Bajawa, Ekorantt.com – Dinas Pertanian Ngada mendorong petani bisa menciptakan pupuk organik buatan atau bokasi demi mengantisipasi kelangkaan pupuk subsidi beberapa tahun terakhir.

Kepala Dinas Pertanian Ngada Ferdinand D. Burah mengatakan kebutuhan pupuk setiap tahun sudah disesuaikan dengan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang sudah dibahas.

“Untuk alokasi pupuk 2023, RDKK sudah dibahas pada tahun sebelumnya,” ujar dia di Bajawa, Selasa.

Menurutnya, persoalan saat ini adalah permintaan pupuk subsidi atau kimia tidak pernah memenuhi kebutuhan sejak dilanda Covid-19.

“Memang secara nasional produksi juga tidak sampai target,” ungkap Ferdinand.

Ia mengungkapkan pada tahun 2022 jumlah permintaan pupuk NPK untuk Ngada sebanyak 2.000 ton. Namun, yang bisa dipenuhi hanya 600 kilogram. Sementara urea dari 5.000 ton alokasi turun menjadi 2.000 ton lebih.

Persoalan lain di Ngada belum masuk dalam sentral produksi pangan secara nasional sehingga pupuk subsidi lebih difokuskan ke wilayah tersebut.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat untuk bisa menghasilkan pupuk organik untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk subsidi atau kimia.

“Memang sudah banyak kelompok masyarakat sudah mulai buat pupuk sendiri atau bokasi, tapi penggunaan di masyarakat masih tolak tarik,” kata dia.

Ferdinand menambahkan stok pupuk subsidi tahun 2023 sebanyak 6.631,89 ton dengan rincian urea 3.268,367 ton, NPK 3.164,965 ton dan NPK formula khusus 198,584 ton.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA