Mahfud MD Sebut Kemiskinan di Indonesia Menurun dari Masa ke Masa

Maumere, Ekorantt.com – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD meyebutkan, angka kemiskinan Indonesia mengalami penurunan setiap periode kepemimpinan.

Mahfud menuturkan, di era presiden Soekarno, jumlah orang miskin di Indonesia lebih dari 90 persen. Sebab hanya priayi (golongan bangsawan) yang menikmati ekonomi. Apalagi saat itu Indonesia belum merdeka.

Namun setelah merdeka, Bung Karno menjadi presiden hingga jatuh pada 1965, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 56 persen.

“Artinya selama 20 tahun Bung Karno berhasil mengangkat 44 persen orang menjadi tidak miskin,” ujar Mahfud saat dialog kebangsaan di Kampus IFTK Ledalero, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (30/5/2023) malam.

Mahfud melanjutkan, kepemimpinan kemudian beralih ke orde baru. Hingga Soeharto jatuh 1998 angka kemiskinan di Indonesia menjadi 18 persen.

iklan

“Pak Harto sudah menambah lagi mengangkat orang menjadi tidak miskin tinggal 18 persen dari semula miskinnya itu 44 persen. Rata-rata 25 persen,” ujarnya.

Memasuki masa reformasi presiden terus berganti. Mulai dari BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo.

“SBY berhenti tahun 2014, sisa orang di Indonesia pada saat Pak SBY berhenti sebanyak 11,7 persen,” katanya.

SBY kemudian digantikan Jokowi Dodo. Pada periode pertama pemerintahan Jokowi, angka Mahfud, jumlah orang miskin di Indonesia 9,1 persen.

“Turun terus jumlah orang miskin. Ada Covid-19, dua setengah tahun naik lagi. Karena kan pada waktu itu kehidupan ekonomi sangat berat, sehingga naik lagi. Mudahan-mudahan turun lagi terus,” imbuhnya.

Menurut Mahfud, turunnya angka kemiskinan ini berkat kemerdekaan. Oleh sebab itu, ia berharap agar kemerdekaan terus dijaga.

TERKINI
BACA JUGA