Kupang, Ekorantt.com – Penanggulangan kemiskinan mesti dilakukan berbasis keluarga. Betapa tidak, keadaan kemiskinan erat kaitannya dengan tingginya jumlah kelahiran, terutama pada kelompok masyarakat menengah ke bawah.
“Jumlah anggota keluarga yang tidak dibarengi dengan pendapatan keluarga akan menyulitkan anak-anak bertumbuh dan berkembang secara optimal sehingga berpotensi menjadi anak-anak stunting dan lain sebagainya,” kata Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake saat menghadiri upacara pengukuhan Dadi Ahmad Roswandi sebagai Kepala Perwakilan BKKBN NTT di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Senin, 18 Maret 2024.
Ada dua isu penting yang sedang dihadapi Provinsi NTT, kata Ayodhia. Pertama, upaya penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Kedua, penanggulangan stunting.
Penyelesaian kedua isu ini membutuhkan kerja kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait lainnya.
“Salah satu program yang dijalankan bersama BKKBN adalah penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga,” imbuh dia.
Ia mengapresiasi seluruh jajaran BKKBN Provinsi NTT karena melalui Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) telah mampu mengendalikan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di NTT.
Pendataan keluarga tahun 2023 mencatat, angka 2,70 anak per wanita usia subur. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan hasil long form sensus penduduk tahun 2020 sejumlah 2,79 anak per wanita usia subur.
Diharapkan semua jajaran BKKBN baik provinsi maupun kabupaten/kota yang berperan sebagai sekretaris tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk melakukan langkah-langkah koordinasi yang dinamis dengan semua sektor, baik yang berperan dalam intervensi spesifik maupun sensitif melalui sosialisasi Program Bangga Kencana.
Hal ini penting untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas bagi para penyuluh KB.
Plt. Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI Marianus Mau Kuru meminta Kepala Perwakilan BKKBN NTT yang baru berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memajukan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana atau Program Bangga Kencana secara baik dan apik.
“Selamat berkarya di NTT kepada Dr. Ahmad Roswandi. Jangan hanya bekerja tetapi berkaryalah untuk NTT melalui Program Bangga Kencana di NTT,” ucap Marianus.