PLAN Indonesia Dorong Kaum Muda Lakukan Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Ia mengatakan, dampak perubahan iklim kian dirasakan di Indonesia termasuk di NTT.

Kupang, Ekorantt.com – Manajer Program Humanitarian and Resilience Program PLAN Indonesia Ida Ngurah mendorong kaum muda untuk melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Hal itu disampaikan Ida dalam kegiatan Youth Gathering dan Talkshow bertajuk ‘Mari Katong Jaga Bumi’ di Kupang, Jumat, 7 Juni 2024.

“Bersama PLAN Indonesia lebih dari 10.000 kaum muda telah terlibat untuk mendorong aksi-aksi perubahan iklim di lingkungannya, di NTT,” ujar Ida kepada wartawan di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan, dampak perubahan iklim kian dirasakan di Indonesia termasuk di NTT. Dampak ini dirasakan oleh semua kalangan termasuk anak dan kaum muda.

“Peringatan hari lingkungan hidup bukan hanya sekadar perayaan tapi bagaimana kita bisa berkolaborasi bersama untuk memastikan lingkungan hidup tetap dijaga karena bumi kita hanya satu,” tuturnya.

Peringatan hari lingkungan hidup sedunia sekaligus menjadi momentum untuk kembali mengingatkan masyarakat agar menjaga dan melestarikan lingkungan di tengah kondisi krisis iklim.

Ida mengatakan, pada momentum peringatan hari lingkungan hidup sedunia, PLAN Internasional menghadirkan empat kaum muda bercerita tentang aksi mereka menjaga lingkungan.

“Keikutsertaan dan kepedulian kaum muda ini diharapkan bisa mengubah narasi bahwa anak dan kaum muda adalah kelompok rentan namun mereka juga sebenarnya menjadi kelompok yang berdaya,” katanya.

Kepala DLHK Provinsi NTT Ondy Christian Siagian mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli dengan kelestarian lingkungan, khususnya permasalahan yang kerap dihadapi di NTT seperti kekeringan dan persoalan sampah.

“Saat ini hampir seluruh dunia sudah ada dalam masa krisis atau tiga krisis besar yakni krisis iklim, krisis pangan, dan krisis energi,” jelas Ondy.

Karena itu, ia berharap kepada seluruh masyarakat yang mengetahui tentang tiga krisis besar tersebut melakukan aksi nyata peduli lingkungan.

“Jadi tidak bisa kita menghindari krisis yang terjadi. Kita harus selalu menyuarakan dan melakukan aksi-aksi, tidak usah aksi yang terlalu besar dan mendatangkan biaya yang besar, kita mulai aksi dari rumah,” harapnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA