Omzet Hotel dan Restoran Turun 55 Persen, Dampak Tak Beroperasinya Penerbangan ke Bandara Frans Seda Maumere

Sejauh ini, kata dia, belum ada pemilik hotel yang menempuh keputusan merumahkan karyawannya

Maumere, Ekorantt.com – Selama enam bulan, penerbangan pesawat dari dan ke Bandara Frans Seda Maumere di Pulau Flores tidak beroperasi akibat erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur. Hal itu menyebabkan penurunan omzet hotel dan restoran di Maumere hingga 55 persen.

“Data riilnya saya belum bisa memastikan. Tapi kalau perkiraan turun sekitar 55 persen,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sikka, Agus Wijaya kepada Ekora NTT, Sabtu, 2 November 2024.

Mengatasi kesulitan omzet, demikian Agus Wijaya, pengusaha hotel di Maumere lebih fokus kepada tamu domestik yang datang dari Bali, Makassar, Kupang, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Sejauh ini, kata dia, belum ada pemilik hotel yang menempuh keputusan merumahkan karyawannya.

Tidak beroperasinya penerbangan pesawat dari Denpasar ke Maumere dan Makassar-Maumere, dan semua penumpang transit di Kupang dan Labuan Bajo, berpengaruh besar terhadap pariwisata di Sikka.

Namun rencana dibuka kembali penerbangan Wings Air pada 16 November 2024 mendatang, membuat Agus Wijaya lega. Karena hampir enam bulan penerbangan dari dan ke Maumere ditutup semenjak terjadi erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur.

“Ya senanglah ada kabar gembira dan ini yang kami harapkan. Semoga bukan Wings Air saja, tapi juga pesawat lain bisa mendarat di Bandara Frans Seda,” harap Agus Wijaya.

Dikatakanya, akomodasi hotel dan restoran di Kota Maumere cukup representatif. Saat ini tersedia 42 hotel dengan 736 kamar, 12 restoran, 176 rumah makan, 27 kafe dan tiga katering.

Data tersebut bisa bertambah dan berkurang karena ada rumah makan yang baru dibangun, namun ada juga rumah makan yang ditutup.

“Hotel di Maumere lumayan representatif. Restoran dengan menunya sudah cukup memadai termasuk menu yang berbahan baku lokal,” imbuh Agus Wijaya.

Agus Wijaya mengatakan, pengembangan pariwisata Labuan Bajo menjadi destinasi wisata premium berdampak sangat besar terhadap pariwisata daerah-daerah sekitarnya.

Dia menyarankan selalu terjadi kolaborasi pengusaha dan pemerintah. Pemerintah daerah setempat juga diminta membenahi infrastruktur menuju objek wisata.

Sebelumnya pada 1 November 2024, manajemen Wings Air merilis maskapai tersebut akan kembali mengoperasikan penerbangan rute Kupang-Maumere (pergi pulang) dan Maumere-Labuan Bajo pada 16 November 2024.

Penerbangan ini dilakukan setelah ruang udara di sekitar jalur ini dinyatakan aman. Penundaan penerbangan sebelumnya dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang serta awak pesawat karena ada risiko bagi penerbangan akibat aktivitas gunung api.

Semenjak penundaan penerbangan dari Bandara Frans Seda di Maumere, pengguna jasa angkutan udara beralih ke Bandara Gewayantana di Flores Timur dan Bandara Hasan Aroeboesman di Ende. Akses menuju ke kedua Bandara ini ditempuh sekitar 3-4 jam perjalanan dengan mobil.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA