Abu Vulkanik Lewotobi Mengguyur hingga ke Ruteng, BMKG Imbau Warga Pakai Masker

Padahal, jarak dari pusat letusan gunung berapi dengan wilayah Kabupaten Manggarai cukup jauh, berkisar kurang lebih 279,79 kilometer.

Ruteng, Ekorantt.com  – Semburan abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT mengguyur hingga ke Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores bagian barat.

Sejumlah kendaraan mobil dan motor yang sedang parkir di halaman rumah warga Ruteng tampak dihujani abu vulkanik.

Ryan Yulius, salah satu warga Ruteng berkata, sejak Sabtu, 9 November 2024 pagi mobilnya diguyur butiran vulkanik. Mulanya ia tidak tahu peristiwa itu dampak dari letusan gunung Lewotobi.

Ketika memantau media sosial Facebook, warga lain juga ternyata mengalami hal demikian.

“Awalnya saya pikir ini kejadian aneh, mobil diselimuti debu, padahal sedang musim hujan. Debu biasanya menempel di bodi mobil kalau musim kemarau,” kata Ryan kepada wartawan di Ruteng, Minggu, 10 November 2024.

“Sementara sekarang kan musim hujan. Setiap malam juga turun hujan di Ruteng,” tambahnya.

Warga lainnya, Natalie mengeluhkan hal  yang sama. Tampak mobil sedan miliknya penuh dengan abu vulkanik yang bertebaran dari pusat letusan gunung api Lewotobi Laki-laki.

Padahal, jarak dari pusat letusan gunung berapi dengan wilayah Kabupaten Manggarai cukup jauh, berkisar kurang lebih 279,79 kilometer.

“Batal antar anak ke sekolah pakai mobil. Setelah seminggu kejadian meletusnya gunung Lewotobi. Hari ini kiriman debu sampai juga di Ruteng. Terlihat dari adanya debu halus menutupi mobil,” tulis Natalie di akun Facebook-nya.

Hal itu, menurutnya, sangat membahayakan kesehatan, terutama saluran pernapasan. Dia mengimbau kepada pengguna media sosial lain agar menggunakan masker saat berada di luar demi “mengurangi risiko hirupnya partikel halus.”

“Pastikan juga menjaga kebersihan area sekitar dan sering-sering mencuci tangan setelah menyentuh permukaan berdebu. Jaga kesehatan dan tetap waspada. Salam sehat,” katanya.

Sementara Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Decky Irmawan ketika dihubungi Ekora NTT mengatakan, berdasarkan rilis Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin, salah satu dari sembilan Pusat Informasi Abu Vulkanik yang mencakup wilayah Indonesia, Papua Nugini, dan Filipina bagian selatan bahwa pada 11 November 2024 pukul 09.38 Wita teramati sebaran debu abu vulkanik gunung Lewotobi pada ketinggian hingga 12.000 kaki, bergerak ke barat dengan kecepatan 10 knot dengan intensitas tetap.

VAAC Darwin memberikan saran kepada industri penerbangan mengenai lokasi dan pergerakan abu vulkanik yang berpotensi membahayakan. Kemudian informasi yang dihasilkan untuk Indonesia berdasarkan hasil koordinasi lembaga, di antaranya PVMBG, BMKG, dan Kementerian Perhubungan.

“Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, berpotensi terdapat bandara Soa, Sultan Muhammad Salahuddin, Haji Hasan Aroeboesman, Fransiskus Xaverius Seda, Frans Sales Lega, Waikabubak, dan Komodo,” jelasnya kepada Ekora NTT, Senin, 11 November 2024.

Abu vulkanik juga berdampak pada cuaca untuk penerbangan, maka bandara yang terdampak akan mengalami penutupan. Masyarakat yang akan bepergian dengan pesawat udara dapat mengalihkan mode transportasinya menggunakan kapal laut atau kapal penyeberangan.

“Masyarakat diharapkan juga mempersiapkan masker untuk mencegah gangguan pernapasan akibat sebaran abu vulkanik tersebut,” tandasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA