Pemprov NTT Dorong Mahasiswa Berinovasi untuk Kedaulatan Pangan

Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto mengatakan, generasi muda tentu saja punya peran penting dalam membangun kedaulatan pangan di daerah.

Kupang, Ekorantt.com Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong mahasiswa berinovasi untuk kedaulatan pangan.

Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto mengatakan, generasi muda tentu saja punya peran penting dalam membangun kedaulatan pangan di daerah.

“Universitas ini adalah tempat mendidik dan membina generasi muda untuk menjadi calon-calon pemimpin masa depan. Di sini, nilai-nilai kesatuan, kebersamaan, serta semangat membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ditanamkan dengan kuat,” ujar Andriko kepada wartawan usai memberi kuliah umum di Politeknik Ben Mboi, Universitas Pertahanan (Unhan) RI-Belu, pada Jumat, 6 November 2024.

Dalam kuliah umumnya, ia mengaku sengaja mengangkat tema kedaulatan pangan di NTT dan menekankan perlunya keterlibatan aktif mahasiswa Unhan dalam menciptakan solusi inovatif untuk sektor pangan.

Andriko berharap generasi muda, khususnya di Universitas Pertahanan RI-Belu dapat menjadi pelaku utama dalam membangun kedaulatan pangan di daerah.

“Dengan keterlibatan mereka, kita optimistis target ini dapat tercapai,” ujarnya.

Melalui kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah, swasta dan masyarakat, Andriko mengharapkan kontribusi generasi muda dapat memberikan dampak nyata bagi pembangunan pangan yang berkelanjutan di NTT. Hal ini selaras untuk mewujudkan ‘Indonesia Emas 2045’.

Selain itu, ia juga mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha di bidang pertanian atau sering disebut dengan agripreneur.

Menurut Andriko, pemuda harus memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan teknologi untuk menciptakan peluang usaha di sektor pertanian dan pangan.

“Kalian adalah masa depan NTT. Jadilah inovator yang membawa perubahan nyata bagi kemajuan daerah ini,” katanya.

Di NTT, lanjut dia, ada potensi blue food atau pangan biru. Karena itu, menurut Andriko,  potensi besar pangan biru ini harus dikembangkan. Itu seperti rumput laut dan hasil perikanan.

Ia menyebut, sektor ini dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan mendukung ketahanan pangan di tengah meningkatnya tekanan terhadap lahan pertanian.

“Mahasiswa Unhan adalah agen perubahan. Saya berharap kalian tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga menjadi bagian dari solusinya,” tegas Andriko.

Ia kemudian menekankan pentingnya memaksimalkan produksi pertanian dalam negeri guna mengurangi ketergantungan pada impor.

“Kita harus menguatkan kemandirian pangan dengan memberdayakan potensi lokal, termasuk diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal,” ujar Andriko.

Untuk diketahui, Politeknik Ben Mboi merupakan bagian dari Universitas Pertahanan RI.

Saat ini memiliki tujuh program studi dan sekarang telah terdapat empat angkatan.

Setiap angkatan terdiri dari 175 mahasiswa, menjadikan institusi ini sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi strategis di perbatasan Indonesia.

Andriko menilai kehadiran Unhan sangat strategis dalam mencetak sumber daya manusia unggul di wilayah perbatasan.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA