Ruteng, Ekorantt.com – Keuskupan Ruteng mendorong agar memanfaatkan teknologi digital dalam ketekese.
“Integrasi teknologi digital menjadi bagian penting dalam katekese dan teknologi dapat membantu menjelaskan simbol dan ritus liturgis dengan cara yang menarik dan visual,” jelas RD Agustinus Manfred Habur saat menjadi pemateri dalam sidang Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif 2025 di Rumah Retret Maria Bunda Karmel di Waelengkas Ruteng pada Senin, 6 Januari 2025.
Menurut Rektor Unika St. Paulus Ruteng itu, platform digital memungkinkan umat untuk berpartisipasi dalam diskusi, refleksi dan kegiatan liturgis secara daring.
Pastor Manfred berharap pendekatan ini dapat membantu umat memahami makna terdalam dari setiap ritus dan simbol dalam Ekaristi, sehingga mereka dapat berpartisipasi dengan lebih sadar, aktif, dan penuh sukacita.
“Dengan demikian, liturgi tidak hanya menjadi ritual belaka, tetapi juga sumber kekuatan rohani yang memampukan umat menjalani hidup Kristiani dengan lebih autentik,” katanya.
Ia juga memaparkan tiga jenis metode katekese inovatif untuk mewujudkan liturgi yang lebih aktif dan partisipatif.
Metode-metode tersebut di antaranya; pertama, metode Kerygmatis. Metode ini menekankan pewartaan kabar gembira melalui pengalaman pribadi akan cinta Allah.
“Penerapan metode ini bertujuan untuk menyentuh hati umat agar merasakan relasi pribadi dengan Allah,” ungkapnya.
Kedua, metode naratif. Metode ini digunakan untuk menjembatani ajaran teologis dengan pengalaman hidup umat. Cerita-cerita yang disampaikan diharapkan dapat menghidupkan iman dan pemahaman liturgi.
Ketiga, metode visual dan simbolis. Metode ini, menurut Pastor Manfred, memanfaatkan sarana visual seperti gambar, video, dan alat peraga untuk memperdalam pemahaman umat terhadap simbol dan ritus liturgis.
Pastor Manfred berkata, Keuskupan Ruteng menyambut Tahun Ekaristi 2025 dengan semangat pembaruan spiritual melalui pendekatan katekese inovatif.
Ia menegaskan pemahaman mendalam akan makna liturgi sangat penting untuk meningkatkan partisipasi umat dalam perayaan Ekaristi. Sebab Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan Kristiani yang menuntut keterlibatan penuh umat beriman.
“Liturgi bukan hanya serangkaian ritual, tetapi sarana pembentukan iman yang melibatkan seluruh umat secara menyeluruh,” ucapnya.
Untuk itu, partisipasi aktif mencakup doa, nyanyian, sikap tubuh, dan perayaan sakramental yang mengarahkan umat untuk lebih dekat dengan misteri Kristus.
Diketahui, Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat secara resmi membuka kegiatan ini pada Senin, 6 Januari 2025.
Kegiatan bertajuk “Sumber dan Puncak Kehidupan Gereja” ini merupakan tahun ke-10 implementasi sinode III Keuskupan Ruteng.
Pelaksanaan sidang Tahun Pastoral 2025 ini dijadwalkan mulai 6 hingga 10 Januari 2025.