Remaja SMP Tenggelam di Sungai Wae Pesi, Pencarian Terkendala Air Keruh dan Peralatan Terbatas

Terhambatnya proses pencarian korban dikarenakan kondisi air sungai yang masih keruh dan terbatasnya peralatan.

Borong, Ekorantt.com – Seorang remaja bernama Kristiano Carli Asan, 15 tahun, tenggelam di Sungai Wae Pesi, Jengkoe, Desa Satar Punda Barat, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, pada Selasa, 14 Januari 2024.

Kapolsek Lamba Leda, Iptu Aris Ahmad berkata peristiwa nahas itu bermula ketika korban keluar dari rumah sekitar pukul 13.00 Wita menuju Sungai Wae Pesi. Ia pergi seorang diri.

Tiba di sungai, korban bertemu dengan para warga atau saksi yang sedang memancing.

“Korban hendak berenang menuju ke tempat saksi mancing, akan tetapi korban terseret arus sungai sehingga saksi atas nama Julianus mengambil sebatang bambu yang berada di sampingnya dan mengarahkan bambu ke arahnya,” jelas Aris ketika dikonfirmasi, Selasa malam.

Kata Iptu Aris, korban sempat memegang bambu, namun sialnya bambu tersebut patah. “Korban pun tenggelam,” jelasnya.

Setelah kejadian para saksi langsung menyampaikan hal itu kepada warga sekitar.

“Pada saat kejadian korban mengenakan baju singlet warna biru dan celana pendek warna cokelat,” katanya.

Ia mengatakan, anggota Polsek Lamba Leda Utara, anggota Satuann Polair, Polsek Reo, Koramil Reo, Babinsa Wilayah Utara Koramil 1612– 05 Elar dan warga sekitar langsung melakukan pencarian.

Tetapi, proses pencarian hanya menggunakan satu unit kompresor. Terhambatnya proses pencarian korban dikarenakan kondisi air sungai yang masih keruh dan terbatasnya peralatan.

“Korban pun belum ditemukan,” terangnya.

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Timur, dan SAR Manggarai Barat di Labuan Bajo.

Korban, kata dia, merupakan warga Kampung Logos, Desa Benteng Rampas, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur.

Selama 14 hari terakhir ini, korban tinggal bersama saudari kandungnya  Maria Serliana Rut, di Kampung Jengkoe. Ia berencana akan pindah sekolah dari SMP di kampungnya ke SMP Satap Jengkoe.

“Orangtua kandung dan keluarga dari korban telah mengetahui kejadian tersebut dan saat ini dalam perjalanan menuju Kampung Jengkoe,” tutupnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA