Maumere, Ekorantt.com – Tim gabungan yang terdiri dari Polres Sikka dan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka menahan mobil pikap yang mengangkut delapan ekor babi tanpa dilengkapi surat keterangan dari dokter hewan pada Kamis, 13 Februari 2025.
Mobil pikap itu membawa babi dari Kabupaten Nagekeo menuju Kabupaten Sikka.
Kasi Humas Polres Sikka, Ipda Yeremias Soludale menjelaskan, operasi dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Bripka Alvian Rio Manaya bersama tim gabungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka di Pos Pol Ndete, Kecamatan Magepanda, dalam rangka pengawasan penyebaran virus African Swine Fever (ASF).
Sebelum operasi, Bripka Alvian Rio Manaya bersama Kepala Desa Reroroja, Vin Claudia, telah menerima informasi bahwa sebuah mobil pikap sering melintas di jalur pantura dan mengangkut babi tanpa dokumen resmi seperti surat keterangan dari dokter hewan.
Setelah pemeriksaan, mobil pikap yang mengangkut babi tersebut diamankan oleh tim gabungan. Tim kemudian berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Kepala Desa Reroroja untuk mengecek kelengkapan dokumen terkait kesehatan hewan.
“Kami segera memeriksa muatannya. Kami juga berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan bahwa dokumen surat keterangan dari dokter hewan tidak ada,” ujar Ipda Yeremias.
Lebih lanjut, tim gabungan mengimbau agar pemilik babi melakukan karantina di Maumere untuk mencegah penyebaran penyakit.
Yeremias juga menegaskan, kegiatan serupa akan terus dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus ASF yang dapat merugikan peternakan babi.
Pemerintah Kabupaten Sikka telah mengambil langkah antisipatif terkait penyebaran virus ASF dengan mengeluarkan instruksi yang ditujukan kepada seluruh camat, lurah, dan kepala desa.
Instruksi ini meliputi pengawasan lalu lintas ternak babi dan produk terkait, serta koordinasi dengan semua pihak untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Sikka, sejak Oktober 2024 hingga awal Januari 2025, kasus kematian ternak babi telah meningkat signifikan di delapan desa/kelurahan di enam kecamatan.
Kasus kematian ternak babi yang mencapai 151 ekor ini menunjukkan tanda-tanda penyakit ASF.