Bajawa, Ekorantt.com – Warga mendesak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan pemeriksaan urine secara menyeluruh terhadap personel di Polres Ngada pasca-penangkapan Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma.
Tokoh muda Kabupaten Ngada, Ardi Liko kepada Ekora NTT pada Selasa, 4 Maret 2025, mengaku miris dengan perilaku Widyadharma yang tidak mencerminkan sikapnya sebagai seorang polisi.
Karena itu, dia mendesak tes urine bagi polisi untuk mencegah penyebaran penyalahgunaan narkoba di kalangan penegak hukum.
Menurutnya, pihak kepolisian tidak menginformasikan secara detail terkait penggunaan narkoba oleh Widyadharma. Diduga jaringan narkoba di Ngada sudah lama sehingga perlu dilakukan pengawasan yang ketat.
Senada, Ketua GMNI Cabang Ngada, Bonevantura Goan mengatakan kasus yang menimpa Widyadharma mencoreng institusi kepolisian.
Ia mendesak Mabes Polri untuk segera memeriksa secara serentak seluruh personel Polres Ngada.
“Jangan sampai ada keanggotaan Polres Ngada yang ikut terlibat dalam kasus tersebut,” kata dia.
Polisi, kata Bonevantura, seharusnya bertindak sebagai penegak hukum, bukan sebaliknya terlibat dalam kasus narkoba.
Dia pun mendesak Kapolri untuk menghukum Widyadharma dan anggota kepolisian yang terbukti terlibat dalam kasus tersebut.