Siswa SMKN Wae Ri’i Belajar Menulis Lewat Pelatihan Jurnalistik

Regon menjelaskan, lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab dalam membimbing dan mengembangkan bakat siswa sesuai dengan minat dan cita-cita mereka.

Ruteng, Ekorantt.com – Sebanyak 50 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur belajar menulis melalui pelatihan jurnalistik pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Kegiatan yang digelar di Taman Baca SMKN 1 Wae Ri’i tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis, berpikir kritis, serta menyampaikan gagasan secara tertulis.

Pelaksana Tugas Kepala SMKN 1 Wae Ri’i, Yohanes Regon menegaskan pentingnya keterampilan menulis bagi para siswa, tidak hanya untuk mendukung aspek akademis, tetapi juga sebagai bekal menghadapi dunia kerja.

“Tidak hanya dalam aspek akademis, tetapi juga dalam kemampuan menulis, berpikir kritis, dan menyampaikan gagasan melalui tulisan,” ujarnya usai kegiatan.

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber dari media lokal, yakni Adeputra Moses dari Ekora NTT dan Jimin Erfanto dari Manggarainews.com. Keduanya membagikan pengetahuan mengenai dasar-dasar jurnalistik, teknik menulis berita, serta peran penting jurnalisme sekolah dalam membentuk karakter siswa.

Regon menjelaskan, lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab dalam membimbing dan mengembangkan bakat siswa sesuai dengan minat dan cita-cita mereka.

Ia menambahkan, program-program sekolah, termasuk pelatihan jurnalistik, dirancang untuk mendukung keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran dan meraih tujuan hidup.

“Faktor penting dalam pendidikan adalah bagaimana mendampingi siswa agar mampu mengembangkan potensinya,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan siswa tidak hanya diukur dari pekerjaan yang diraih, tetapi juga dari kepuasan hidup dan kontribusi mereka kepada masyarakat.

Oleh karena itu, kegiatan seperti pelatihan jurnalistik dinilai penting dalam memperluas wawasan serta membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan siswa terhadap dunia kerja, serta mendorong mereka menciptakan lapangan kerja sendiri,” katanya.

Lebih lanjut, Regon menyampaikan bahwa kegiatan jurnalistik di sekolah juga menjadi sarana untuk meningkatkan budaya literasi.

Ia percaya bahwa kemampuan menulis dan berpikir kritis sangat dibutuhkan, baik di lingkungan profesional maupun dalam kehidupan sehari-hari.

“Kegiatan jurnalistik bukan hanya tentang kompetisi, tetapi tentang proses berpikir, menciptakan ide, dan menumbuhkan kreativitas,” tegasnya.

Jurnalisme Sekolah Penting

Dalam sesi awal materinya, Adeputra Moses, menekankan pentingnya jurnalisme sekolah sebagai media dokumentasi dan diseminasi informasi.

Ia menyebutkan, lewat jurnalisme sekolah, siswa bisa menyampaikan berbagai kegiatan dan pencapaian sekolah melalui website sekolah, media sosial, hingga media arus utama.

“Peserta pelatihan ini nantinya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan demikian,” ujar Adeputra.

Hal senada disampaikan Jimin Erfanto. Menurutnya, siswa dapat dilatih untuk mengumpulkan dan menyajikan informasi tentang berbagai kegiatan sekolah, prestasi siswa, maupun isu-isu penting yang berkembang di lingkungan sekolah.

Usai pemaparan materi dari kedua narasumber, seluruh peserta pelatihan dibagi ke dalam beberapa kelompok kerja.

Masing-masing kelompok diminta untuk menyusun kerangka liputan, menentukan sudut pandang berita, mewawancarai narasumber, dan menuliskan laporan sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalistik yang telah dipelajari.

Kegiatan praktik ini dirancang agar para peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara langsung dalam proses peliputan dan penulisan berita.

Diharapkan siswa memiliki keterampilan jurnalistik dasar yang dapat mereka kembangkan sebagai bagian dari literasi sekolah sekaligus bekal di masa depan.

Penulis: Patrisia Putriani Padu, Peserta Pelatihan Jurnalistik Kelompok 1 SMK Negeri 1 Wae Ri’i

spot_img
TERKINI
BACA JUGA