Maumere, Ekorantt.com – Bermula dari hobi, Yos Lamury (45) kini jadi salah satu kolektor penyedia tanaman hias di Kota Maumere. Bisnis kecil-kecilan ini bermula dari hobi, tuturnya ketika disambangi Ekora NTT di Jalan Litbang, tempat ia mengontrak tanah berukuran 2.000 meter persegi untuk usahanya itu.
Area kontrakan Yos ini kini jadi kebun bunga yang asri. Penuh aneka bunga dan tanaman hias lainnya. Nama kebun bunga ini adalah Yankris Nursery. Nama Yankris mengacu pada gabungan nama dua buah hatinya yakni Yano dan Krisna.
Kepala Seksi Pertamanan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sikka ini mengakui bahwa ia memulai menekuni hobi menanam bunga dan tanaman hias lainnya sejak kuliah di Jakarta.
“Sebetulnya saya manfaatkan waktu luang untuk bekerja pada usaha tanaman hias milik paman. Dan saya digaji Rp20.000/minggu,” kenang Yos.
Jalan hidup seseorang memang sulit ditebak. Usai kuliah dan kembali ke kampung halaman Boru, Wulanggitang-Flores Timur, Yos sempat menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan.
Dirinya kemudian memanfaatkan waktu di rumah dengan mulai menekuni usaha keci-kecilan tanaman hias. Modal pengetahuan yang diperoleh selama di Jakarta ia kembangkan. Ternyata usaha rumahannya di Boru itu berkembang cukup pesat.
Yos mengenang ketika tahun 2007, para peziarah prosesi Semana Santa kembali dari Larantuka, ia lalu memajang aneka tanaman hias di depan rumahnya.
Bunga-bunga koleksi yang memang sedap dipandang itu lalu membuat banyak peziarah berhenti lalu membeli bunga di depan rumahnya di Boru.
“Saya dapat dua juta rupiah waktu itu, dalam hati langsung tambah semangat dan menggebu-gebu sekali untuk mau serius dengan hobi ini. Saya semakin bersemangat untuk menanam bunga lebih banyak lagi,” ujar Yos.
Tahun 2008, setelah mengikuti test, Yos lulus menjadi PNS dan resmi bekerja di kabupaten Sikka.
Semua koleksi bunganya di Boru, Flores Timur dibawanya ke Maumere. Ia lalu menjual di rumah yang ditempatinya di Ili Getang Maumere.
Kini siapa sangka bahwa bermula dari hobi Yos lalu mengontrak lahan untuk memperluas usahanya. Tanaman hias koleksinya kini beraneka rupa. Sampai dengan saat ini ada sepuluh instansi di Kabupaten Sikka yang menyewa secara rutin aneka tanaman hiasnya.
Menurut suami dari Beatrix Kewa Boli ini, aneka tanaman hias koleksinya pun dipesan untuk acara-acara pesta atau pun hajatan lainnya di Kota Maumere.
Untuk pesan, dihitung per paket. Semisal 20 pot biayanya Rp 500.000. Yos menyiapkan sendiri mobil pick up untuk antar jemput bunga. Sang istri juga setia membantu mengantar bunga-bunga ke kantor yang memesan.
“Yang banyak dipesan baik itu di kantor atau pun untuk dekorasi pesta adalah pucuk merah, bonsai dan mawar Jambi,” ujar Beatrix.
Keuntungan dari bisnis tanaman hias ini pun lumayan menggiurkan. Yos dan sang istri dengan nada merendah mengatakan kalau ramai bisa sebulan pemasukan bisa mencapai Rp20.000.000.
Sayangnya sejak merebaknya wabah Covid-19 pemasukan dari bisnis tanaman hias ini turun drastis. Keduanya mengatakan selama beberapa minggu belakangan ini belum ada lagi pesanan.
Yos pun bertekad terus menjalankan hobinya ini. Menurutnya hobi mesti diikuti dengan komitmen apalagi kalau sudah mulai merambah ke usaha bisnis kecil-kecilan.
Selama beberapa pekan tanpa pemesan Yos berikthiar, tak ada kata menyerah ketika gagal.
“Intinya tiak boleh ada kata gagal dan menyerah. Hilangkan pikiran bahwa hari ini kerja dan langsung orang datang beli. Bekerjalah dengan hati, segala sesuatu akan indah pada waktunya,” demikian penegasan Yos. Proficiat om Yos.
Yuven Fernandez