Maumere, Ekorantt.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2011 terus mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Sasarannya penduduk yang tinggal di perbukitan yang jauh dari laut, di mana angka konsumsi ikan masih rendah.
Kepada Ekora NTT pada 8 Maret 2021 lalu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sikka Paulus Hilarius Bangkur mengatakan, kampanye Gemarikan di Kabupaten Sikka sudah dimulai beberapa tahun silam hingga saat ini.
Masyarakat Sikka pada umumnya, kata Paul, sudah banyak mengonsumsi ikan. Karena distribusi ikan segar sudah sampai di desa- desa. Hal ini dibuktikan dengan tingkat konsumsi ikan yang sudah tinggi, di atas rata- rata nasional.
“Konsumsi ikan di Sikka rata- rata tahun 2020 mencapai 61,73 kg/ kapita dan target nasional 56, 39 kg/ kapita,” ujar Paul.
Di tengah Pandemi Covid-19, tambah Paul, masyarakat diharapkan untuk mengonsumsi ikan demi meningkatkan daya tahan tubuh.
“Ikan mudah didapat, harga terjangkau dan mengandung protein yang cukup tinggi,” ujarnya.
Rully, warga Bebeng Kelurahan Wuring ketika diminta komentarnya mengatakan kebiasaan mengonsumsi ikan sudah melegenda sejak dahulu kala.
Rul pun berharap Dinas Perikanan ikut mengawasi jalur pendistribusian ikan.
“Yang menjadi persoalan adalah pendistribusian ikan ke wilayah yang jauh dari laut, apakah ada pengontrolan dari pemerintah untuk memastikan ikan itu segar dan bebas dari formalin atau tidak? Jangan sudah ada kasus baru pemerintah bertindak,” ujar Rul.
Sementara itu, Lambert, warga Waidoko menyarankan agar penjual ikan tidak mempermainkan harga dan pemerintah setempat mesti mengontrolnya.
“Harga Ikan di kota harus sama dengan di pedalaman dengan demikian Gemarikan tidak sebatas slogan,” terang Lambert.
Lambert menambahkan, Gemarikan harus diikuti dengan aksi nyata.Kebiasaan makan ikan harus dimulai dari pemerintah.
“Hajatan dari pemerintah harus menghadirkan menu ikan. Pemerintah harus memberi contoh. Tamu yang datang dari luar harus disuguhkan menu ikan sehingga Gemarikan tidak sebatas slogan yang indah,” tutupnya.
Yuven Fernandez
