Virus ASF Serang Ternak Babi di Keo Tengah, Hanes: Kami Hilang Puluhan Juta

Nagekeo, Ekorantt.com – Virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) menyerang ternak babi di wilayah Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo.

Wilayah setempat kini mulai mengalami dampak akibat wabah ASF yang sudah mengganas ini.

Yohanes Nuwa, Warga RT 001, Dusun 1, Desa Witurombaua, mengaku kehilangan puluhan juta akibat virus ASF.

Ia menyatakan, virus ganas ini menyerang 12 ekor ternak babi miliknya sejak dua minggu lalu, hingga akhirnya mati.

“Ada sembilan ekor anak babi, satu ekor babi jantan dan dua babi induk. Satunya masih bunting dan semuanya mati,”sebut Hanes, demikian Yohanes disapa kepada Ekora NTT pada Sabtu (03/04/2021) siang di Maunori.

Sejak penyebaran wabah ini di Flores, Hanes tak mengira akan mengalami dampak buruk. Ia menghitung kehilangan lebih dari 50 Juta dalam sekejap akibat virus ASF.

“Awalnya babi mulai malas makan, lalu badannya semakin lemah dan hanya tidur saja. Hidungnya kemerahan dan mulai tidak makan lagi,”katanya.

“Saya putuskan untuk kubur 12 ekor itu karena tidak makan. Saya juga antisipasi takut menyerang babi lain yang masih sehat,”tambah Hanes.

Kepala Desa Witurombaua, Laurensius Paji mengatakan virus ASF mulai menyerang ternak masyarakat setempat sejak pertengahan Maret lalu. Hingga saat ini keadaan semakin mengganas.

Ia berkata, akibat virus itu membuat masyarakat setempat resah dan kehilangan pendapatan.

“Iya benar, babi mulai mati dua minggu lalu. Sudah mulai mengganas di wilayah sini,”katanya saat dikonfirmasi Ekora NTT pada Sabtu siang.

Laurensius menambahkan, kematian ternak babi masih terus berlanjut hingga saat ini. Bahkan, semakin mengganas dan kematian meluas di wilayah itu.

Pemerintah desa pun sedang mencatat akibat serangan virus ASF terhadap ternak babi masyarakat.

“Karena masyarakat inisiatif langsung kubur sendiri, jadi kita belum mendata secara keseluruhan. Sampai sekarang juga masih menyerang,”tutur Kades Laurensius.

Ancam Ekonomi Masyarakat

Koordinator Koalisi Insan Peduli Migran Perantau NTT, Irminus Deni menyatakan bahwa virus ASF telah mengancam ekonomi masyarakat NTT, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Nagekeo.

Mengenai virus flu babi ini, kata Irminus, dapat memberi dampak buruk bagi ekonomi masyarakat secara nyata. Apabila masyarakat tertekan secara ekonomi justru memberi peluang bagi masyarakat untuk merantau.

Irminus berharap perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasi persoalan ini.

“Kalau ada penyakit ini dan kalau pemerintah tidak perhatikan dapat mempengaruhi biaya anak sekolah. Besar kemungkinan orang tua tidak memberi peluang melanjutkan pendidikan bagi anak-anak,”kata Irminus.

“Berikut lagi, berpotensi masyarakat memilih untuk merantau. Bagaimana mau membiayai anak sekolah kalau ekonomi masyarakat merosot,”tutut dia lagi.

Irminus kembali mengingatkan pemerintah agar lebih pro aktif mengatasi masalah yang dialami masyarakat secara langsung. Sebab, ternak babi merupakan harapan ekonomi masyarakat.

Ian Bala

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA