Labuanbajo, Ekorantt.com – Niat, kejujuran, dan doa adalah spirit utama untuk bekerja. Itulah kekuatan Natalia, 27 tahun, yang piawai memasak dan meracik minuman.
Ditemui EkoraNTT pekan lalu, Natalia menuturkan, dirinya memulai usaha kafe sejak 2019 silam. Awalnya tempat itu dibangun sederhana. Beratap terpal. Beralaskan lantai dan hanya menyiapkan beberapa kursi. Pilihan menu juga terbatas.
Namun, lambat laun usahanya terus berkembang dan kemudian membangun kafe yang diberi nama Sunshine Cafe. Kafe ini terletak di pertigaan Bappeda Arah Sernaru, Kota Labuan Bajo. Lokasinya sangat strategis dan mudah dikunjungi oleh siapapun.
Beberapa makanan yang disajikan bagi para pengunjung, yakni nasi ayam lalapan goreng, nasi ayam geprek, nasi ikan goreng, nasi ikan kuah, dan nasi goreng. Sementara aneka minuman diantaranya jus buah alpokat, mangga, naga, jeruk, semangka, kopi Manggarai Timur, teh panas, jeruk hangat, dan lemon teh.
Selain berbisnis, Natalia juga seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta di Labuan Bajo.
Niatnya untuk berwirausaha dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Sekolah Menengah Atas.
Semasa sekolah, Natalia tidak pernah malu untuk menjajakan pisang goreng buatannya kepada teman dan guru di sekolah itu.
Selepas SMA, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang. Di Kupang ia membuka usaha salon kecantikan.
“Sejak SMA jualan kue, jualan koran. Saat kuliah sempat buka salon. Kalau selama di Labuan Bajo, saya sempat bisnis online sejak 2017 terus jualan di sekolah tetapi saya tidak fokus. Kemudian saya usaha kafe dan sekarang, di tahun 2021 ini saya sudah mulai membuka usaha Sunshine Cafe,” ujarnya.
Guru Lia, begitu dirinya disapa, ingin tetap bercahaya agar bisa menyinari banyak orang melalui karyanya. Itulah alasan tempat itu diberi nama Sunshine. Ia ingin tetap bercahaya walau dalam keadaan apapun.
“Walau sesusah apapun saya harus tetap memancarkan cahaya,” ujarnya.
Di kafe tersebut, Guru Lia mempekerjakan dua orang anak muda. Saban hari ia melatih dan mengajarkan cara memasak dan melayani konusumen dengan baik. Dalam sebulan ia mengaku mendapat hasil yang cukup. “Bersih satu bulan lima juta,” imbuhnya.
Putri dari pasangan Fransiskus Nani dan Feronika Ndida ini mengaku sangat mencintai Labuan Bajo. Labuan Bajo adalah tempat hidup sekaligus mimpi untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Guru Lia berujar, anak muda harus kreatif dan tidak gengsi. Kreativitas akan nampak ketika ada kemauan untuk berusaha. Sebab untuk mengubah hidup bukan karena orang lain selain diri sendiri.
“Gunakan talenta yang ada supaya bisa melakukan hal baru. Tantangan, untung rugi sudah pasti, cibiran-cibiran pasti ada. Tetapi jadikan itu sebagai dorongan untuk menambah semangat dalam bekerja,” ungkapnya.
Sandy Hayon