Larantuka, Ekorantt.com – Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon mendapatkan TPAKD award dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pusat pada Kamis (16/12/2021). Ia menjadi satu-satunya kepala daerah di Provinsi NTT yang meraih penghargaan tersebut.
Dalam hal ini, ada dua hal penting yang jadi fokus. Pertama, berkaitan dengan tabungan simpanan pelajar (Simpel) dari Bank NTT. Terkait tabungan ini, Anton Hadjon mengatakan bahwa pihaknya membuat Perbup tentang Simpanan Pelajar. Sehingga dengan adanya tabungan ini, seluruh pelajar di Flores Timur diwajibkan memiliki tabungan dan ini disyaratkan oleh seluruh sekolah.
“Dengan disyaratkan kepada seluruh pelajar untuk memiliki tabungan, sebenarnya kita mau membudayakan pentingnya menabung sejak dini. Anak-anak diajak untuk merencanakan masa depannya sendiri sejak dini,” tegasnya.
Bukan soal berapa nilainya melainkan niat. Apalagi di Flores Timur terlalu banyak layanan simpan pinjam yang ilegal dan bahkan mereka menyebutnya koperasi selamat pagi. Banyak kasus keuangan sudah terjadi, seperti investasi bodong dan sebagainya. Untuk menjawabnya maka upaya memerangi gencar dilakukan. Salah satunya adalah dengan cara mengedukasi masyarakat tentang jenis simpanan yang sehat dan diakui.
Kedua, dalam beberapa program, Bupati Anton mendorong layanan jasa perbankan maupun koperasi, untuk menekan pola kerja rentenir. Dengan cara memangkas birokrasi pelayanan dan memberi layanan yang cepat sehingga masyarakat punya kesempatan memilih bank yang legal.
“Dan OJK mengikuti perjalanan kami dengan baik. Sehingga pada 2019, saya diundang menjadi pembicara di Maumere oleh OJK dan saya katakan bahwa problem yang sangat serius di Flotim adalah adanya rentenir. Sehingga mulai saat itu bersama OJK, kami berdiskusi. Syukurlah mulai berkurang dan inilah yang membuat kita mendapatkan penghargaan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, penyerahan TPAKD Award 2021 ini sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada kepala daerah yang dinilai telah berhasil mendorong percepatan akses keuangan di daerah dan mendukung pencapaian target inklusi keuangan 90% di tahun 2024 melalui implementasi program kerja TPAKD selama tahun 2021.
Yurgo Purab