Weetabula, Ekorantt.com – Soleman Gherukaka, pria lajang 54 tahun dari Desa Kediwona, Kecamatan Wejewa, Kabupaten Sumba Barat Daya sukses mengembangkan Kios Sembako berkat KSP Kopdit Pintu Air.
Ketika dihubungi Ekora NTT pada Kamis (23/6/2022), Soleman mengaku sukses dalam berbisnis setelah bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air Cabang Weetebula.
Sebelum menjadi anggota Pintu Air, Soleman yang akrab disapa Opa Sole hanya berjualan bahan-bahan untuk memenuhi kebutuhan dapur seadanya.
Namun, berangkat dari pengalaman saat melihat peminat yang lumayan banyak, Opa Sole akhirnya memutuskan untuk membangun kios kecil persis di depan rumahnya yang beralamat di Kilometer 12 Jalan Negara Jurusan Weetebula-Waingapu.
Berkat dukungan pinjaman dari KSP Kopdit Pintu Air, Opa Sole memperluas bangunan dan menambah isi kiosnya.
Dari titik inilah, cikal bakal pertumbuhan kios sembako miliknya terus bertambah hingga itu berubah menjadi toko yang diberi nama Toko Sahayu.
Lebih jauh, Opa Sole bilang, untuk menambah pundi-pundi penghasilan, ia memperluas usaha baru lagi dengan membuka layanan Online BRI Link.
Usaha ini dilakukannya untuk membantu warga sekitar dalam urusan transaksi pengiriman uang bagi anak-anak yang sedang kuliah di luar Pulau Sumba dan transaksi antara bank.
Untuk kebutuhan ini, Opa Sole melakukan deposit sejumlah dana supaya proses transaksi bisa berjalan.
Kerja keras dan ketekunannya itu membuktikan bahwa Opa Sole sebagai salah seorang warga sukses di Desa Kediwona.
Opa Sole sangat berbangga karena dari usaha yang ditekuninya itu, ia mampu membiayai 8 orang anak saudaranya menjadi anak angkat.
“Mereka semua saya ongkos sejak SLTA sambil membantu saya di kios, kemudian saya kuliahkan mereka hingga ada yang sudah menjadi pegawai negeri,” tutur Opa Sole.
Kegembiraanya tidak dapat disembunyikan dari wajahnya ketika menceritakan bahwa enam orang anak angkatnya itu ada yang bekerja sebagai guru dan staf pada beberapa dinas di Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai Aparatur Sipil Negara.
“Tekad yang kuat dan ketekunan saja tidak cukup mendorong seseorang menjadi orang sukses. Hal lainnya adalah dukungan modal menjadi faktor kunci penentu terwujudnya cita-cita sehingga hadirnya KSP Kopdit Pintu Air di bumi Marapu telah menjadi daya dorong bagi pertumbhan ekonomi,” ungkapnya.
“Kami sangat senang, Pintu Air hadir di tanah Marapu bisa bantu kami yang membutuhkan modal untuk mendukung usaha yang sedang kami rintis,” sambung Opa Sole.
Ia menuturkan, dirinya sudah melakukan pinjaman sebanyak 3 kali dan pinjaman terakhir sebesar Rp100.000.000.
Opa Sole bilang, uang pinjaman yang diterima itu digunakan untuk modal kerja. Hal itu dibuktikannya dengan semakin penuhnya barang-barang yang mengisi lemari dan rak-rak di toko miliknya itu.
Menjawab pertanyaan terkait pengalaman suka dan duka yang dihadapinya, Opa Sole menjelaskan, sukanya adalah ketika diketahui ada keuangan yang didapat dari setiap penjualan harian, mingguan, dan bulanan.
Dukanya, kata Opa Sole, ketika saudara-saudara yang telah dibantu melalui bon belum kunjung menyelesaikan kewajibannya meski telah melewati tanggal yang dijanjikan.
“Tapi ini semua tidak membuat saya putus asa dan patah arang. Saya tetap tekun berusaha dengan sabar, karena saya percaya Tuhan akan memberikan berkat yang berlimpah kepada hamba-Nya yang tetap tekun berusaha dan berdoa,” tutupnya.