Larantuka, Ekorantt.com – Menjelang tahun ajaran baru sekolah, daya beli bawang, tomat, dan sayur mayur di Pasar Inpres Larantuka, Kabupaten Flores Timur mulai terasa menurun.
“Empat bulan lalu saya masih dapat empat jutaan. Artinya, sebulan bisa satu juta lebih. Dua bulan terakhir ini sepi pengunjung. Sebulan bisa satu juta ke bawah,” ujar Nona Ismail (26), warga Desa Lamahala, Flores Timur, Senin.
Nona menuturkan, menurunnya jumlah pembeli berdampak pada pendapatan pedagang sayur di tengah mendesaknya kebutuhan biaya pendidikan.
Saat ini, kebutuhan biaya pendidikan sangat tinggi. Selain untuk biaya sekolah, mereka juga membutuhkan uang untuk membeli pakaian dan perlengkapan anak-anak, kata Nona.
“Sekarang musim anak sekolah jadi banyak urusan ke sekolah,” ucap dia.
Hal senada diungkapkan oleh pedagang holtikultura, Alice dan Maria Hurint. Keduanya mengaku pembeli bulan ini tidak sebanding dengan bulan-bulan sebelumnya.
Meski ketiadaan pembeli, mereka tetap bersabar sambil terus menjajaki jualan di tengah terik matahari siang itu. Mereka berharap jualannya bisa selesai dan bisa pulang ke rumah menjumpai keluarga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Flores Timur, Siprianus Ritan mengatakan, saat ini harga tomat berkisar 10 ribu per kg.
“Kalau pedagang enceran bisa sampai 12 ribu per kg. Banyak tomat yang berasal dari Maumere,” ujar Siprianus.
Ia menuturkan akses pasar di Flores Timur sangat terbuka untuk para pedagang. Selanjutnya tergantung produksi kebutuhan pokok dari petani.
“Soal harga memang mekanisme pasar yang berlaku tapi sangat fluktuatif karena tergantung jumlah produksi. Kalau produksi banyak pasti harga turun,” kata dia.
Siprianus berharap petani yang memproduksi hasil tanaman hortikultura dapat membaca peluang atau melihat segmentasi pasar.
Sebab, apabila tidak dilakukan analisis maka akan berdampak pada harga di pasar.
“Dan untuk hal ini teman-teman Dinas Pertanian harus berperan aktif untuk melihat dan menganalisa peluang pasar dengan proses dan strategi penanaman kepada para petani,” jelas dia.
Ia mengklaim Disperindag Flotim tetap melakukan pengawasan dan pemantauan setiap hari mengenai harga dan lalu lintas di pasar.
“Hingga saat ini tomat, cabai, dan sayuran masih banyak datang dari Maumere,” kata dia menandaskan.