Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara Ende Antisipasi Kecelakaan Pesawat

Bandar udara merupakan objek vital yang melibatkan berbagai aktivitas penting, mulai dari kedatangan, keberangkatan penumpang, hingga operasional maskapai penerbangan

Ende, Ekorantt.com – Komite Pengamanan Bandar Udara (Bandara) H. Hasan Aroeboesman Ende menggelar simulasi penanggulangan keadaan darurat di dalam area bandara, pada Jumat, 8 November 2024.

Kepala Bandara Ende, Patah Atabri kepada Ekora NTT mengatakan, kegiatan simulasi penanggulangan keadaan darurat dilaksanakan sebagai upaya untuk menguji kesiapsiagaan dan meningkatkan keterampilan seluruh personil dalam menghadapi keadaan darurat di Bandara Ende.

“Kegiatan ini adalah wujud nyata dan komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan kelancaran, serta operasional bandara Ende,” ujarnya.

Selain itu, kegiatan dimaksud untuk mempererat sinergitas antar-komite keamanan di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman dalam menyikapi situasi bencana alam khususnya kecelakaan pesawat.

Menurutnya, bandar udara merupakan objek vital yang melibatkan berbagai aktivitas penting, mulai dari kedatangan, keberangkatan penumpang, hingga operasional maskapai penerbangan.

Oleh karena itu, kata dia, kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap potensi keadaan darurat adalah bagian yang tak terpisahkan.

“Jadi tugas kita bersama adalah melindungi keselamatan dan kesejahteraan seluruh pengguna layanan Bandara,” terangnya.

Ia berharap, adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan sehingga petugas bandara selalu siap siaga apabila di Bandara H. Hasan Aroeboesman mengalami kecelakaan pesawat.

Adapun pihak yang dilibatkan dalam kegiatan simulasi penanggulangan keadaan darurat kusus kecelakaan pesawat, yakni Polres Ende, Kodim 1602 Ende, Badan SAR, Damkar, Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, RSUD Ende, dan Puskesmas.

Gambaran Simulasi 

Pesawat ATR 72 seri 600 Nitu Aviasi dengan Registrasi PK TNT, mengalami crash landing di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman Ende, pada Jumat, 8 November 2024.

Pesawat yang terbang dari Bandara El Tari Kupang menuju Ende tersebut mengangkut 77 orang, yakni 72 orang penumpang dan 5 orang kru, dan diperkirakan akan tiba pada pukul 15.00 Wita.

Kondisi cuaca di Bandara H. Hasan Aroeboesman berawan pada jarak pandang 5 kilometer. Akibatnya pesawat mengalami crash landing pada saat pendaratan dengan menggunakan landas pacu 27.

Pilot kesulitan menstabilkan manuver pendekatan pesawat karena mesin sebelah kanan mati, yang membuat  pesawat jatuh di sisi kanan landas pacu 27 di sektor 37F pada grid map dan menyebabkan sayap dan mesin sebelah kanan terbakar.

Petugas Aerodrome Control Tower segera menginformasikan kepada pihak terkait di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman dengan membunyikan crash bell sesuai prosedur.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman selaku ketua komite menginformasikan kepada seluruh anggota komite sesuai alur komunikasi.

Setelah menerima Berita dari Petugas TWR, seluruh armada kendaraan pemadam kebakaran dan tim rescue yang sudah berada di access road Fire Station bergerak cepat menuju lokasi kecelakaan yang dipimpin oleh Kanit PKP-PK, kemudian langsung melakukan pertolongan dan memadamkan api yang sedang berkobar.

Setelah api dipadamkan, rescue man masuk ke dalam pesawat untuk mengevakuasi korban.

Setelah diperiksa oleh Tim Forensik, korban yang meninggal dunia dievakuasi oolehrescueman dari collection area ke tenda hitam untuk selanjutnya ke rumah sakit.

Akibat dari kecelakaan itu  terdapat korban luka berat delapan orang, luka ringan 21 orang, meninggal orang orang, dan 43 orang selamat.


Antonius Jata

spot_img
TERKINI
BACA JUGA