Maumere, Ekorantt.com – Ekora NTT, media lokal yang berbasis di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, terpilih dalam Gelombang II program Independent Media Accelerator 2.0 (IMA 2.0).
Program yang diselenggarakan oleh Tempo Institute dalam kemitraan dengan Info Media Digital, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Teras.id serta didukung oleh The International Fund for Public Interest Media (IFPIM) ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas media independen di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
IMA 2.0 dirancang untuk membantu media lokal mengembangkan sumber pendapatan baru melalui konten berbayar dan sistem langganan (subscription), guna menjawab tantangan dalam industri media yang semakin kompetitif.
Ekora NTT berhasil lolos bersama sejumlah media lain, yang nantinya akan mendapatkan berbagai dukungan, mulai dari pelatihan intensif, pendampingan strategis, hingga penguatan model bisnis media.
“Kami mendapat kabar baik bahwa proposal kami diterima untuk program akselerasi media ini. Kami lihat di postingan Instagram Tempo Institute dan dan surat elektronik,” ujar Hengky Ola Sura, selaku manajer bisnis Ekora NTT, dalam keterangannya, Minggu, 11 Mei 2025.
Hengky bilang, keberlanjutan media menjadi topik yang menarik dalam beberapa tahun belakangan. Berkembang pesatnya teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi media publik.
“Kami media lokal selama ini berpikir tentang keberlanjutan ke depan. Adanya program seperti IMA 2.0 menjadi kesempatan berharga bagi kami merancang model bisnis apa yang bisa dikembangkan ke depan,” kata Hengky.
Pemimpin Redaksi Ekora NTT, Irenius J. A. Sagur menyambut positif terpilihnya Ekora NTT dalam program IMA 2.0.
Bagi Ijas, dari sisi redaksi, program IMA 2.0 menjadi kesempatan untuk media lokal seperti Ekora NTT untuk belajar memproduksi produk-produk jurnalistik berkualitas sembari menjaga independensi.

“Partisipasi kami dalam program ini akan memberikan akses kepada berbagai pelatihan, sumber daya, dan jaringan yang akan meningkatkan kapasitas kami dalam menghasilkan laporan yang lebih mendalam dan inovatif,” kata Ijas, sapaan akrabnya.
Ijas juga mengungkapkan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas jurnalisme media lokal, sekaligus menjaga keberagaman suara yang sangat penting dalam sebuah demokrasi.
Sebagai informasi, Ekora NTT bukan satu-satunya media asal Nusa Tenggara Timur yang lolos dalam program ini. Media lainnya yang juga berhasil lolos adalah Floresa.co yang diterima pada Gelombang I.
“Dengan bergabungnya kami dalam Independent Media Accelerator 2.0, kami berharap dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan media yang independen dan bertanggung jawab,” tambah Ijas.
Program IMA 2.0 ini menjadi langkah penting dalam memperkuat media independen di Indonesia, yang diharapkan dapat mendorong terciptanya ekosistem media yang lebih transparan, berkualitas, dan berkelanjutan di masa depan.