Belum Teraliri Listrik, Anak-anak di Dusun Ogolidi, Sikka Terpaksa Belajar Pakai Pelita

Salah satu siswa SMP asal Dusun Ogolidi, Ignasius Delvanus Renol, mengaku kesulitan belajar di malam hari karena keterbatasan penerangan.

Maumere, Ekorantt.com – Anak-anak di Dusun Ogolidi, Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih harus belajar di bawah cahaya pelita karena desa mereka belum tersambung jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Salah satu siswa SMP asal Dusun Ogolidi, Ignasius Delvanus Renol, mengaku kesulitan belajar di malam hari karena keterbatasan penerangan.

Ia mengatakan, penerangan pelita tidak sebanding dengan lampu listrik dan berdampak pada kesehatan.

“Kalau belajar malam pakai lampu pelita, mata terasa sakit bahkan perih. Hidung juga terasa sesak karena asap pelita,” kata Ignasius saat ditemui Ekora NTT, Selasa, 20 Mei 2025.

Ia menambahkan, saat menggunakan pelita, dirinya harus membungkuk agar bisa mendapatkan penerangan yang cukup untuk membaca.

“Kami tidak bisa membaca dengan jelas karena cahayanya tidak terang,” ujarnya.

Siswa SMP asal Dusun Ogolidi, Desa Kringa, Ignasius Delvanus Renol (Foto: HO)

Ignasius juga mengungkapkan kesulitan mengerjakan tugas sekolah yang membutuhkan akses ke perangkat digital. Untuk mengisi daya telepon genggam, warga harus berjalan sejauh tiga kilometer ke kampung sebelah.

Kondisi ini juga dikeluhkan oleh warga setempat. Laurensius Rensus, warga Dusun Ogolidi, berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini.

“Bagaimana anak-anak kami mau pintar kalau belajar malam masih pakai pelita? Kalau kondisi seperti ini terus, anak bisa terserang penyakit sesak napas karena asap pelita,” ujar Rensus.

Ia mengatakan kampung tersebut memang belum pernah menikmati listrik. Akibatnya, aktivitas warga terbatas, terutama saat malam hari.

“Kami tidak bisa menikmati informasi atau hiburan dari televisi karena listrik tidak ada. Malam hari juga tidak bisa beraktivitas karena gelap,” ucapnya.

“Kami juga ingin merdeka seperti kampung lain yang sudah menikmati listrik,” tambah dia.

Camat Talibura, Lazerus Gunter, mengakui bahwa sejumlah desa di wilayahnya belum mendapatkan akses listrik. Dari 20 desa di Kecamatan Talibura, beberapa di antaranya, termasuk Dusun Ogolidi, masih belum teraliri listrik.

“Pemerintah desa sudah mengajukan proposal ke pemerintah kabupaten dan PLN. Bahkan warga siap membantu proses pemasangan listrik di desanya,” kata Lazerus.

Ia menambahkan, pihak kecamatan terus berupaya memperjuangkan agar desa-desa yang belum teraliri listrik segera mendapatkan akses energi.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan PLN untuk memperluas jaringan listrik ke desa-desa yang masih gelap,” ujarnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA