Festival Drone Show Pertama Kali Hadir di Kota Kupang

Jeffry bilang, masyarakat bebas menontonnya di Pantai Lasiana pada Rabu, 12 November 2025, pukul 20.30 Wita

Kupang, Ekorantt.com – Kota Kupang untuk pertama kalinya menggelar Festival Drone Show, sebuah pertunjukan cahaya spektakuler yang menampilkan ratusan drone menari di langit malam. Acara ini menjadi daya tarik baru bagi warga dan wisatawan, sekaligus menandai kemajuan teknologi hiburan di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut.

Festival ini dikemas dalam dalam kegiatan Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025, sebuah ajang pameran budaya nasional yang melibatkan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

“NTT didapuk sebagai tuan rumah dan Kota Kupang sebagai lokusnya, oleh karena itu atas arahan bapak wali kota dan ibu wakil wali kota kami pastikan semua jajaran Pemkot Kupang siap berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Sekretaris Daerah Kota Kupang, Jeffry Pelt seusai rapat koordinasi lengkap lingkup Pemkot Kupang di ruang kerjanya, Senin, 10 November 2025.

Untuk memeriahkan momen ini juga akan dihadirkan drone show festival. Jeffry bilang, masyarakat bebas menontonnya di Pantai Lasiana pada Rabu, 12 November 2025, pukul 20.30 Wita.

“Ini akam sangat menarik dan menghibur para tamu undangan dan terutama masyarakat Kota Kupang,” lanjutnya.

Sebelumnya, pada 6 November 2025 lalu, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mengumumkan akan menggelar Indonesia–Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025 pada 11–13 November 2025 di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Forum ini mengusung tema “Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom” dan akan mempertemukan para pemimpin budaya, seniman, akademisi, komunitas, serta perwakilan negara-negara Pasifik untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi lintas budaya demi pembangunan berkelanjutan di kawasan.

IPACS 2025 dirancang sebagai forum strategis kebudayaan yang menegaskan peran budaya sebagai penggerak diplomasi dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam konteks hubungan maritim dan warisan budaya yang saling terkait antara Indonesia dan negara-negara Pasifik, kegiatan ini menempatkan budaya sebagai jangkar identitas sekaligus pendorong inovasi ekonomi kreatif.

Penyelenggaraan IPACS juga sejalan dengan visi RPJMN 2025–2029 serta arah kebijakan nasional untuk memperkuat harmonisasi kehidupan dengan lingkungan dan kebudayaan.

Dalam taklimat media di Museum Nasional Indonesia, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan, IPACS akan menjadi forum penting untuk merangkul negara-negara di kawasan Pasifik guna membahas isu-isu strategis bidang kebudayaan sekaligus mempromosikan budaya Indonesia di kancah global.

Kata Fadli, PACS merupakan platform penting untuk memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus memperkuat soft diplomacy dengan negara-negara Pasifik. Kegiatan ini mencakup pertemuan tingkat menteri, dialog budaya, pameran budaya dan kerajinan tradisional, pertunjukan kolaboratif, residensi, hingga pembahasan isu lingkungan yang menjadi perhatian serius di kawasan pasifik.

Ia juga menekankan peran IPACS dalam mendorong inovasi budaya dan industri kreatif sebagai motor penggerak ekonomi berkelanjutan di masa depan.

“Akan ada sesi pleno utama yang membahas kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan ekologi dan iklim, serta bagaimana tradisi dan inovasi budaya dapat menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fadli mengatakan, forum ini akan mengadopsi Joint Statement bertajuk “A Shared Vision for Sustainable and Resilient Pacific” sebagai bentuk komitmen kolektif negara-negara Pasifik dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan disrupsi digital.

“Dokumen rekomendasi kebijakan antar-Menteri Kebudayaan negara-negara pasifik ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat pelestarian, pengembangan, pemanfaatan, dan diplomasi budaya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan,” jelasnya.

Rangkaian kegiatan IPACS 2025 akan diawali dengan program pra-acara residensi budaya pada 3–10 November 2025, melibatkan perwakilan dari 10 negara Pasifik dan enam provinsi di Indonesia bagian timur.

Selama residensi, para peserta akan berfokus pada tiga tema utama, yakni kerajinan bambu, musik tradisional, dan tari tradisional. Hasil residensi akan ditampilkan dalam pertunjukan dan pameran pada acara puncak IPACS 2025.

Selain residensi, IPACS 2025 juga menghadirkan Pameran Besar Pemajuan Kebudayaan Indonesia di Kawasan Timur, Dialog Tingkat Menteri (Ministerial Dialogue) bertema “Rich and Diverse Cultural Heritage of the Pacific Region as a Driver and Enabler of Sustainable Development”, sesi pleno tematik, pertunjukan kolaboratif hasil residensi, serta kunjungan edukasi ke museum daerah di Nusa Tenggara Timur.

Sebanyak 17 negara kawasan Pasifik diundang untuk berpartisipasi dalam IPACS 2025, dengan 12 negara telah mengonfirmasi kehadirannya pada acara puncak. Forum ini juga akan dihadiri oleh para Duta Besar RI untuk negara-negara Pasifik, perwakilan kementerian/lembaga pusat dan daerah, DPR, lembaga internasional, LSM kebudayaan, serta komunitas budaya lokal.

IPACS 2025 diharapkan menghasilkan sejumlah capaian nyata, antara lain dokumen rekomendasi kebijakan antar-menteri budaya Pasifik, pembentukan jejaring residensi budaya permanen, lahirnya produk budaya inovatif bernilai ekonomi bagi masyarakat lokal, serta strategi kebijakan budaya berkelanjutan yang menempatkan budaya sebagai pilar pembangunan hijau dan inklusif.

Turut hadir dalam taklimat media antara lain Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Endah T.D. Retnoastuti, Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan Fryda Lucyana, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Ismunandar, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Budaya Anindita Kusuma Listya, Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Annisa Rengganis, serta Direktur Kerja Sama Kebudayaan Mardisontori.

Fadli menegaskan, IPACS yang mengusung semangat “The Sea Between Us, The Culture Within Us”, akan menjadi langkah nyata pemerintah dalam memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img