Maumere, Ekorantt.com – Kopdit Pintu Air mengumumkan jadwal tutup buku tahun 2025 yang akan berlangsung pada 29 Desember 2025. Informasi tersebut disampaikan melalui akun resmi Facebook koperasi.
Dalam pengumuman itu, manajemen meminta seluruh anggota untuk menyelesaikan kewajiban penyetoran simpanan maupun pembayaran pinjaman sebelum batas waktu tersebut.
Kopdit Pintu Air menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kerja sama para anggota dalam mendukung kelancaran proses administrasi tahunan koperasi.
KSP Kopdit Pintu Air resmi merayakan 30 tahun berdiri pada 1 April 2025. Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano memaparkan hingga akhir November 2025, total aset Kopdit Pintu Air mencapai Rp2,56 triliun dan diperkirakan menembus Rp2,575 triliun pada akhir Desember 2025. Angka itu meningkat dibandingkan posisi Desember 2024 yang tercatat Rp2,375 triliun.
Kemudian, per 30 November 2025, jumlah anggota terdaftar mencapai 483.370 orang.
Jaringan layanan telah menyebar luas: Koperasi ini kini memiliki banyak cabang, cabang pembantu, dan “tempat pelayanan (TP)” di berbagai daerah.
Untuk mengakomodasi lonjakan anggota, pada tahun 2025 KSP Kopdit Pintu Air mengumumkan pembangunan kantor cabang baru di Kota Kupang dengan desain tiga lantai. Anggaran pembangunan diperkirakan sekitar Rp7,5 miliar.
Konsep kantor baru ini dirancang agar lebih representatif dan modern, dengan pelayanan yang lebih layak dibandingkan fasilitas sebelumnya.
Selain itu, koperasi juga telah melengkapi layanan dengan sistem digital. Melalui aplikasi resmi (dan layanan seperti “Sikopdit Online/ Collect/ Connection”), anggota dapat melakukan transaksi simpan-pinjam maupun layanan koperasi secara online dari mana saja.
Kopdit Pintu Air memberi akses bagi kelompok masyarakat seperti petani, nelayan, peternak, buruh, membantu mereka memperoleh modal dan layanan keuangan.
Di cabang tertentu, misalnya Cabang Maumere, koperasi turut berperan dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menyediakan modal dan berupa pinjaman untuk pelaku usaha kecil.
Lewat semangat gotong-royong dan solidaritas seperti filosofi “Aku Susah Kau Bantu, Kau Susah Aku Bantu”, koperasi ini berusaha menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas dan inklusif.

