Maumere, Ekorantt.com – Bupati Sikka, Fransisko Roberto Diogo dalam surat edaran bernomor Distan 524.3/40/II/2020 meminta para camat, para lurah, para kepala desa dan segenap warga kabupaten Sikka untuk waspada terhadap adanya virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi.
Surat tertanggal 17 Februari 2020 ini dikeluarkan sebagai antisipasi mewabahnya virus ASF yang kini telah melanda Sumatera Utara dan menewaskan ribuan ternak babi milik warga di sana.
“Penyakit ini menular dengan cepat dengan tingkat kesakitan dan kematian dapat mencapai 100 % sehingga berdampak pada kerugian ekonomi yang besar”, ucap Bupati Robi.
Penyakit ASF secara klinis tidak dapat dibedakan dengan penyakit hog cholera dengan tanda utama yaitu panas tinggi, kemerahan pada seluruh tubuh terutama pada daerah perut dan telinga kadang disertai pendarahan dari mulut, hidung atau anus.
Penyakit ini, lanjut Bupati Robi, tidak bisa diobati dan sampai saat ini belum ada vaksinnya.
“Pemasukan babi dan daging babi dari luar Kabupaten Sikka sangat berpotensi membawa penyakit ASF juga hog cholera maka dilarang membawa dan atau memasukkan babi, daging babi dan produk olahannya seperti daging sei, roti daging babi, abon, dari luar wilayah kabupaten Sikka,” tegasnya.
Kepada peternak babi, Bupati Robi meminta agar tidak memberi daging babi atau limbah daging babi dalam bentuk air cucian daging atau makanan sisa yang telah tercemar daging babi kepada ternak babi peliharaan. Juga pemberian pakan babi dari limbah dapur harus dimasak dulu sampai mendidih.
“Segera laporkan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Sikka jika menemukan babi dengan tanda-tanda klinis seperti ini dan juga jika mengetahui adanya pemasukan babi atau daging babi dari luar wilayah Kabupaten Sikka,” pungkas Bupati Robi.
Yuven Fernandez