Panitia Kecewa Bupati Ngada Tidak Hadir Saat Festival Ekologi Flores

0

Bajawa, Ekorantt.com – Panitia Pelaksana Ferstival Ekologi Flores menyampaikan kekecewaannya atas ketidakhadiran Bupati Ngada Andreas Paru dalam pembukaan kegiatan tersebut, Jumat (14/10/2022).

Emanuel Djomba mengatakan, sejak direncanakan pelaksanaan kegiatan tersebut, pihaknya berharap kehadiran orang nomor satu Kabupaten Ngada untuk bisa berdiskusi dan menghasilkan kebijakan tentang lingkungan.

“Sebenarnya kita sangat mengharapkan kehadiran bupati untuk sama-sama berdiskusi tentang lingkungan,” ujarnya.

Menurutnya, kehadiran bupati diperlukan sebagai penentu kebijakan yang bisa menjaga keberlangsungan kehidupan manusia dan alam. Sebaliknya, pihaknya tidak berharap akan bantuan finansial untuk menunjang kegiatan itu.

“Festival ekologi memang sebuah perayaan tapi lebih pada perayaan keprihatinan dan keresahaan atas kerusakan lingkungan,” tandasnya.

Emanuel menguraikan, saat ini bumi dan alam tidak dalam kondisi baik-baik yang mana masih banyak terjadi kebakaran hutan, pembakaran liar, kekuarangan mata air dan pemburuan satwa liar.

Staf Ahli Bupati Ngada, Todies Re’o menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati Andreas pada kegiatan tersebut. Saat bersamaan, Bupati Andreas mengikuti perayaan pesta perak di Paroki Boba, kata Todies.

Festival Ekologi Flores Tampilkan Pameran UMKM hingga Tarian Rakyat

0

Bajawa, Ekorantt.com – Yayasan Puge Figo melaksanakan kegiatan Festival Ekologi Flores yang berlangsung di lapangan Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada pada 13-15 Oktober 2022.

Ketua Panitia Emanuel Djomba menyatakan festival tersebut menampilkan sejumlah rangkaian kegiatan berbasis lingkungan.

Mulai dari pameran UMKM debat tingkat SMA dari Kabupaten Ngada dan Nagekeo dengan tema ekologi, workshop dengan tema masa depan hutan dan air, cerita rakyat bahkan menampilkan tarian rakyat.

“Dalam kegiatan debat ini para siswa diberi pemahaman tentang lingkungan sehingga mereka menjadi generasi yang selalu menjaga alam,” ujar Emanuel di Bajawa, Jumat (14/10/2022).

Emanuel menerangkan bahwa Festival Ekologi Flores sebagai perayaan keprihatinan, perayaan keresahan atas kerusakan alam dan lingkungan. Kegiatan tersebut merupakan gagasan kecil dari orang kecil yang merakit energi besar.

“Memilih tema peduli alam kita Festival Ekologi Flores memanggil kita semua untuk belajar ulang tentang hidup selaras dengan alam seperti nenek moyang kita,” kata dia.

“Sejak awal masyarakat sudah begitu antusias mendukung kegiatan ini, salah satu yang ditunjukan adalah pembuatan stan pameran beratap alang-alang,” terang Emanuel menambahkan.

Ia berharap dengan kegiatan ini kembali menyadarkan masyarakat bahwa bumi saat ini tidak dalam kondisi baik-baik, sehingga masyarakat diharapkan bisa beradaptasi dan menjaga alam.

Tempati Rutan Larantuka, PLT Minta Waktu Tentukan Penasihat Hukum

0

Larantuka, Ekorantt.com – Tersangka Petronela Letek Toda (PLT) yang diringkus di Bima meminta waktu tujuh hari ke depan untuk menunjuk penasihat hukum.

Hal itu disampaikan oleh Kejari Flores Timur, Bayu Setyo Pratama kepada media usai menggelar konferensi pers di hadapan wartawan, Jumat (14/10/2022) sore.

Bayu mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, dilanjutkan pengecekan kesehatan guna dapat dilakukan penahanan.

“Oleh karena karena itu, penahanan dilakukan di Rutan Tahanan Kelas II Larantuka selama 20 hari terhitung sejak tanggal 14 Oktober-2 November 2022,” ujarnya.

Selain itu, Kejari Flores Timur mengucapkan terima kasih kepada Polres Flores Timur, Polres Bima, juga Kejaksaan Negeri Bima dan masyarakat Flores Timur yang terus mengkawal kasus tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih terhadap jajaran Polres Flores Timur khususnya Kapolres beserta jajaran dan Polres Kabupaten Bima beserta jajarannya. Kemudian kejaksaan Negeri Bima yang telah membantu kami beserta tim penyidik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat Flores Timur yang tiada henti-hentinya mensuport kami,” terangnya.

Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Flotim, Cornelius Oematan mengatakan, untuk pemeriksaan saksi saat ini sebanyak 36 orang.

“Yang beberapa hari tertunda ada 4 saksi. Namun target kami penyidik awal bulan November akan kami limpahkan ke pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Pengadilan Negeri Kupang,” ungkapnya.

Untuk diketahui, penyidik Kejari Flores Timur beserta Tim Resmob Polres Flores Timur tiba di Kantor Kejaksaan Flores Timur dengan membawa tersangka PLT. Ia diciduk di Bima, Desa Simpasai, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.

Stef Luon, Guru Muda yang Kembangkan Hobi Media Tanam

Ende, Ekorantt.com – Namanya Stefanus Luon, pria murah senyum ini adalah guru di lembaga pendidikan SMAK Syuradikara Ende.

Pekerjaan pokok menjadi guru tak membuat Stef, demikian ia biasa disapa, melupakan hobinya.

Gemar menanam dan mengoleksi tanaman hias membuat Stef masuk dalam usaha pengembangan media tanam secara amat intens.

“Saya kerjakan ini pertama-tama karena hobi. Kecintaan saya pada dunia tanaman hias dengan menggunakan media tanam itu efektif untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar tetap sehat dan tentunya indah dipandang,” ucap Stef kepada Ekora NTT, Kamis, 13 Oktober 2022.

Ada pun media tanam yang dikerjakannya adalah media tanam Siap Pakai (SP) Umum, media tanam SP Aglonema, media tanam SP Calathea, media tanam SP Sayuran, media tanam Sekam Fermentasi, media tanam Sekam Steril Rebusan, media tanam Sekam Dasar/Lapuk, media tanam arang sekam, dan media tanam Sekam Mentah.

Menurut Stef, media tanam yang tepat adalah media tanam yang sesuai dengan siklus tanamannya dan harus porositas. Selain itu, keterpenuhan Nitrogen, Pospor, dan Kalium (NPK) menjadi kunci media tanam yang berkualitas.

Media tanam yang tepat, sekam dasar yang sudah diolah Stef Luon ketika diantar ke pembeli di sekitaran kota Ende/Ekora NTT

“Berkat pengalaman saya sebagai ketua kader konservasi alam kabupaten Ende binaan Balai Taman Nasional Kelimutu sejak 2014 sampai sekarang yang dikirim mengikuti berbagai pelatihan menanam beberapa jenis tanaman di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional, saya menghasilkan produk Metan (baca, media tanam) yang tepat dan berkualitas,” tuturnya.

Stef mengaku media tanam yang dikerjakannya mendapatkan perhatian besar dari para pencinta tanaman hias. Ini terbukti dari pemasaran produk media tanam yang sudah dipasarkan sedaratan Flores, Timor, Sabu, dan Sumba.

“Kadang saya kewalahan juga menyediakan produk. Permintaan pasar sangat tinggi. Apalagi saat pandemi kemarin, sangat ramai permintaan. Ya berkat kerja sama dan kerja keras crew, semua bisa terpenuhi,” ujar Stef.

Harga untuk media tanamnya pun terjangkau. Untuk media tanam siap pakai dengan campuran 7 sampai 9 jenis bahan Metan, harga mulai dari Rp40.000 sampai Rp120.000. Sedangkan untuk produk non-siap pakai, harga mulai dari Rp25.000 sampai Rp75.000.

Ia mengaku media tanam yang dikerjakannya selalu laris diburu karena semua bahannya organik dan dikelola secara tepat dan bijak.

Refleksi tentang kerja-kerjanya adalah alam telah memberikan semuanya secara cuma-cuma maka produk yang dihasilkan untuk aspek yang namanya keindahan pun harus dikerjakan dengan organik.

Beberapa jenis tanaman hias di depan rumah Stef Luon, Nanganesa, Ende/Ekora NTT

Lidya Ciraiko salah satu penyuka tanaman hias dan pelanggan setia dari Elmonik Media Tanam yang dikerjakan Stef Luon mengaku senang karena kualitas produk media tanam sangat istimewa dan membuat tanaman hias di rumahnya tumbuh subur dan segar.

“Aglonema di rumah itu tumbuh subur dan tampak sangat indah sebenarnya tergantung dari media tanam. Saya senang sekali karena media tanam dari sahabat saya Stef Luon ikut membuat pekarangan rumah kami indah,” ujar Lidya.

Penyuka tanaman hias lainnya Bruder Anton dari Biara St. Konradus Ende mengaku produk media tanam yang dikerjakan Stef Luon sungguh berkualitas sehingga aneka tanaman hias yang ditanamnya bertumbuh subur dan sangat indah dipandang mata.

“Aglonema yang ada di sini tampak subur dan indah dipandang mata, salah satu faktornya karena penggunaan produk media tanam dari Pak Stef. Ya, bagus sekali kalau pakai media tanam SP Aglonema,” ucap Bruder Anton.

Bagi para penyuka tanaman hias di kota Ende khususnya dan NTT umumnya yang membutuhkan media tanam yang dikerjakan oleh Stef Luon bisa berkunjung ke alamatnya di Gang Kasih, Jalan Flores Nanganesa-Ende. Atau bisa menghubunginya di nomor kontak 0852 0567 3232.

SMPN Nuba Arat Dapat Tiga Unit Sarana Cuci Tangan Gratis

Maumere, Ekorantt.com – SMPN Nuba Arat mendapatkan tiga unit sarana cuci tangan dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Timur.

Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) itu diserahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT, Tinny Touselak kepada Kepala Sekolah SMP Negeri Nuba Arat, Bergita Tati De Rosari.

Tinny Touselak mengatakan sarana cuci tangan digunakan untuk menjaga kesehatan peserta didik dan tenaga kependidikan SMPN Nuba Arat pasca-pandemi Covid-19.

“Kami berharap semoga dengan bantuan sarana prasarana cuci tangan ini, tenaga pendidik dan peserta didik dapat meningkatkan pola hidup sehat,” jelasnya usai menyerahkan sarana cuci tangan di SMPN Nuba Arat, Jumat, 14 Oktober 2022.

Lebih jauh dia menerangkan bahwa program tersebut merupakan program dari Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) kabinet Indonesia maju dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN Nuba Arat Bergita Tati De Rosari mengucapkan terima kasih kepada pemerintah melalui dinas terkait karena telah memperhatikan sekolahnya dalam hal kesehatan.

“Dengan bantuan ini, kami akan menerapkan pola hidup sehat dengan kebiasaan mencuci tangan,” tuturnya.

Nivan Gomez

Warga Wolomeze Minta Festival Ekologi Jadi Agenda Tahunan

0

Bajawa, Ekorantt.com – Masyarakat meminta pelaksanaan Festival Ekologi Flores (FEF) yang diselenggarakan Yayasan Puge Figo menjadi agenda tahunan.

Petrus Lowa, warga Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada mengatakan kegiatan Festival Ekologi Flores memberi dampak positif bagi masyarakat setempat khusus petani.

“Sebagai petani kami bersyukur hasil pertanian kami bisa dipamerkan dan jual pada kegiatan ini,” ujar Petrus, Jumat (14/10/2022).

Menurutnya, kegiatan tersebut memberi warna berbeda yang mana pelaksanaan kegiatan berlangsung di desa.

Veronika Mbaung, pelaku UMKM perintis yang fokus membuat karya tangan dari anyaman bambu menyampaikan apresiasi atas terselenggarakan kegiatan tersebut.

Menurut dia, dengan adanya kegiatan ini, ia dan beberapa pelaku usaha bisa menunjukkan hasil karya tangan kepada masyarakat yang datang berkunjung.

“Senang sekali karena kita bisa pamerkan hasil karya kita di tempat ini,” ucap Veronika.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Ngada bisa menjadikan Festival Ekologi sebagai agenda tahunan yang dilaksanakan di Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze.

Perumda Tirta Baribis Study Tour ke Perumda Tirta Komodo Ruteng

0

Ruteng, Ekorantt.com – Bupati Brebes, Idza Priyanti dan manajemen Perumda Air Minum Tirta Baribis melakukan study tour ke Perumda Air Minum Tirta Komodo Ruteng, Kabupaten Manggarai pada Jumat, 14 Oktober 2022.

“Sebelum ke sini kami sudah belajar lewat kinerja yang ditoreh oleh Tirta Komodo. Di sini tingkat kehilangan airnya rendah, terus pemakaian air pelanggan juga rata-rata tinggi,” kata Direktur Utama Perumda Tirta Baribis, Agus Isyono.

Study tour, lanjut dia, dilakukan untuk saling berbagi pengalaman, karena Perumda Air Minum Tirta Komodo memiliki kinerja yang baik, terutama dalam penurunan Non Revenue Water (NRW) dan efektivitas pengelolaan keuangan perusahaan.

Selain belajar tentang penurunan NRW, pihaknya belajar bagaimana tentang relokasi jaringan, serta manajemen kedisiplinan pelanggan untuk tidak melakukan illegal connection.

“Dan juga Dirut Tirta Komodo memberikan reward and punishment terhadap karyawan yang berprestasi. Bagi kami, ini oleh-oleh dari Tirta Komodo yang akan dibawa ke Brebes,” sebutnya.

Sementara itu, Dirut Perumda Tirta Komodo Marsel Sudirman menyampaikan bahwa pihaknya bangga karena dikunjungi perusahaan yang dari di Pulau Jawa. Ini sejarah baru bagi Marsel.

Kehadiran mereka, lanjut Marsel, sesungguhnya telah mengangkat derajat Tirta Komodo. Padahal, pihaknya biasa melakukan study tour ke Jawa.

“Pertemuan ini adalah sebuah historis bahwa ke depan, bekerja baik akan menghasilkan sesuatu yang baik. Apa yang kita kerjakan hari ini buah dari kerja keras serta manajemen pengelolaan dengan baik,” terang Marsel.

Marsel bilang, pihaknya sedang berupaya bagaimana dana bank dunia bisa masuk ke Perumda Tirta Komodo.

“Itu poin yang paling penting juga yang kita dapat. Ternyata ada terobosan yang bukan hanya kita sendiri tapi orang lain juga bisa mengintervensi,” tutupnya.

Labkesda Sikka Resmi Ditunjuk sebagai LRI TBC Wilayah Flores Lembata

0

Maumere, Ekorantt.com – Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sikka resmi ditunjuk sebagai Laboratorium Rujukan Intermediate (LRI) Program Tuberkulosis (TBC).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, penunjukan laboratorium rujukan intermediate program TBC mengacu pada Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT.

“SK penunjukan sebagai LRI TBC ini dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, tanggal 12 Oktober 2022,” ujar Herlemus kepada Ekora NTT di ruang kerjanya, Jumat, 14 Oktober 2022

Labkesda ini, sambung Herlemus, akan melayani rujukan TBC untuk enam wilayah yakni, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada, dan Kabupaten Negekeo.

Sementara untuk Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat, rujukannya ke Provinsi NTT.

Sebelumnya, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo meresmikan gedung Labkesda Sikka pada Senin, 12 September 2022. Kala itu, ia meminta seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di Labkesda untuk menjaga semua fasilitas yang ada.

“Tenaga operator di setiap bidang harus mampu menjaga alat dan gedung dengan baik. Dan harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Bupati Robi.

Untuk diketahui UPTD Labkesda Sikka meliputi pemeriksaan mikrobiologi klinik, patologi klinik, kimia klinik, dan pemeriksaan antigen Covid 19

Sementara Laboratorium kesehatan masyarakat meliputi, pemeriksaan kimia lingkungan, mikrobiologi lingkungan, makan dan minuman.

Labkesda Sikka juga memiliki unit pengembangan obat tradisional dalam mendukung UMKM.

Jadi DPO Kasus Korupsi Dana Covid-19 di Flotim, PLT Tertangkap di Bima

2

Larantuka, Ekorantt.com – Petronela Letek Toda (PLT), tersangka penyalahgunaan Dana Covid-19 di Flores Timur akhirnya ditangkap Resmob Bima di salah satu rumah warga, Desa Simpasai, Kecamatan Monta, Bima, Rabu (12/10/2022) jam 17:30 Wita.

Kanit Buser Aipda David Prabowo membenarkan penangkapan DPO perkara Korupsi Dana Covid-19 tersebut.

Ia mengatakan, setelah menerima surat disposisi, pihak Buser Polres Flotim melakukam interogasi dan ditemukan hasilnya.

“Pada malam itu juga kami bergerak. Kami ke Bapak Kapolres menyampaikan bahwa lokasi dari DPO ini kami temukan, setelah itu Bapak Kapolres mengkomunikasikan dengan Pak Kejari. Senin subuh sekitar jam satu, kami bergerak ke Bajawa, menunggu pesawat dan berangkat ke Labuan Bajo. Di sana kami juga berkoordinasi dengan rekan-rekan Buser dari Polres Bima. Yang bersangkutan diamankan di Kecamatan Monta, Simpasai-Bima dan tidak melakukan perlawanan,” kata Aipda David.

Lebih jauh, David mengatakan, tersangka ditangkap di rumah warga Monta pada jam 04 Sore saat tersangka lagi istirahat.

“Kami Polres Flotim lima orang saya bersama anggota, Brogpol Bambang Hasbula, Briptu Rahman Makrudin, Briptu Yosep Yunedi, Briptu Youngky Dereke beserta dua tim dari Kejaksaan yakni, Penyidik Kejari Flores Timur, Cornelis S. Oematan, SH, Frasman R. Tamba, SH,” imbuhnya.

Aipda David Prabowo mengatakan, Tim Buser Polres Flores Timur bersama pihak Kejaksaan telah menjemput DPO perkara Korupsi Pengelolaan Anggaran Covid-19 pada BPBD Kabupaten Flores Timur Tahun Anggaran 2022 di Labuan Bajo, Kamis (13/10/2022).

“Hari ini tiba di Kantor Kejaksaan Negeri Flores Timur jam 13.05 Wita. Sebelumnya, ia diamankan oleh tim Resmob Polres Bima,” katanya.

Pantauan Ekora NTT, tampak Inova Plat 4 yang memuat tersangka pun memasuki area Kejaksaan Negeri Larantuka.

PLT dikawal ketat oleh tim Buser Flores Timur menggunakan mobil sedan kuning yang juga melaju beriringan menuju Kantor Kejaksaan Negeri Flores Timur. PLT keluar dari mobil sambil menutup muka dengan kain sembari masuk ke dalam ruangan.

Untuk diketahui, sejak resmi ditetapkan statusnya menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) berdasarkan Surat Penetapan DPO Kepala Kejaksaan Negeri Flores Timur Nomor: TAP-01/N.3.16/Fd.1/10/2022, Jumat, 07 Oktober 2022 lalu, pihak Kejaksaan dan Polres Flores Timur bekerja keras untuk melacak keberadaan tersangka Kasus Dana Covid-19 tersebut.

Harga Kopra Turun, Begini Keluhan Petani di Hokeng, Larantuka

0

Larantuka, Ekorantt.com – Sejumlah petani di wilayah Hokeng, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, mengeluh terkait harga jual kopra yang turun drastis hingga Rp4.000 per kilogram (kg).

Menurut mereka, selama setahun berjalan dan kala memasuki September 2022, harga kopra masih cukup stabil karena masih dijual dengan Rp10.000 per kg.

“Kami pikir harganya akan terus naik, tapi sekarang harganya malah turun jadi Rp 4.000 per kg,” ucap Yustinus Kia petani di Desa Hokeng Jaya, Jumat (14/10/2022).

Yustinus bilang bahwa harga tersebut sangat tidak sebanding dengan usaha dan pengorbanan para petani di Hokeng dan sekitarnya.

Hal yang menambah beban, menurut Yustinus, ketika harga bahan bakar minyak (BBM) naik, menyebabkan sejumlah kebutuhan pokok ikut naik secara bersamaan.

“BBM boleh naik tapi harga komoditi petani tidak boleh turun. Kalau sudah seperti petani bisa apa,” ujarnya.

Di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Yustinus menyebut, harga kopra Rp5.500 per kg, akan tetapi biaya transportasi yang mahal membuat mereka lebih memilih untuk menjual ke pengepul setempat.

Hal senada dikeluhkan Robertus Bala. Ia mengatakan, harga kopra yang anjlok seperti saat ini membuat para petani merugi hingga puluhan juta.

“Mengolah kelapa jadi kopra bukan hal mudah. Butuh proses panjang. Wajar kalau petani mengeluh dengan harga yang ada saat ini,” ucapnya.

Robertus bilang, tidak mengetahui penyebab pasti anjloknya harga kopra. Ia berharap pemerintah bisa membantu petani untuk menstabilkan harga.

Kepala Desa Hokeng Jaya, Gabriel Bala Namang mengungkapkan, kelapa merupakan salah satu potensi yang dimiliki wilayah itu. Banyak petani yang mengandalkan kopra untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Kalau soal potensi kelapa sangat luar biasa, setiap tahun pasti selalu berbuah. Tetapi harganya yang selalu anjlok dan tidak menentu,” ujar Gabriel.

Walaupun begitu, Gabriel akan berkoordinasi dengan pengepul setempat agar harga kopra yang dijual bisa disesuaikan.

“Saya coba undang dulu mereka untuk kita dialog kira-kira seperti baiknya ke depan. Karena bagaimana pun harga kopra sudah sangat anjlok dan petani kewalahan,” ujarnya.

Sementara itu, Mikus Kwuta, pengepul hasil komoditi dari Bawalatang, Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang mengatakan, pihaknya mengikuti harga China di Maumere dan menyesuaikan dengan kebutuhan para petani.

“Kami untung seribu, dua ribu tidak apa. Selama ini saya beli hasil dengan patokan kemanusiaan juga. Saya tidak tahu pengepul yang lain,” ungkap Mikus kepada Ekora NTT, Jumat (14/10/2022).

Mikus menilai, sebagai pembeli komoditi, saat ini persaingan harga sangat kental karena ada pengepul yang bermain harga sendiri dan tidak kompak dengan sesama pembeli atau pengepul.

“Dampaknya seperti ini. Faktor lain adalah ada yang main harga, jadi ini resiko untuk kami pembeli juga, dan pasti ketika kami over hasil ke Maumere, untung tidak seberapa, malahan kami rugi,” katanya.

Mikus meminta pemahaman sesama pengepul untuk memikirkan juga soal kemanusiaan karena menurutnya, ada petani, maka para pengepul bisa hidup.

“Untuk pengepul, kita pikir juga petani,” tutupnya.