Anaristani Bukiy, Pemuda asal Sabu yang Menatap Masa Depan dengan Menenun

0

Kupang, Ekorantt.com – Kehidupan Anaristani Bukiy (21) berbeda dengan remaja putri lainnya. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Anaristani sudah diajari cara menenun oleh ibunya.

Walaupun hanya menamatkan pendidikan sampai di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Gadis asal Pulau Sabu ini yakin bahwa menjadi seorang penenun dan penjual kain dan aksesori dari kain tenun mampu meraih kesuksesan.

“Saya belajar tenun dari mama itu sejak usia sejak kelas 5 SD dan mulai belajar serius itu di tahun 2004. Awalnya bantu mama tenun dan jual di Toko Sinar Baru di Terminal Kupang,” ujar Anaristani saat menjajakan jualannya pada HUT ATR/BPN ke-62 di halaman Kantor Kanwil ATR/BPN pada Senin, 27 September 2022.

Memutuskan untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi pada 2016 silam usai tamat SMA, ia menatap masa depan dengan membuka usaha jual kain tenun bersama ibunya dengan nama “Tenun Ikat Ina Sabu” dan menjadi salah satu pegiat atau pelaku UMKM di Kota Kupang.

“Saya lihat peluang bisnis dengan jualan kain tenun. Tren sekarang orang lebih suka memakai pakaian dari kain tenun. Ini awal saya memutuskan untuk serius jualan kain tenun,” ucap Rita sapaan akrabnya.

Walaupun berasal dari Sabu, Tenun Ikat Ina Sabu miliknya yang beralamat di Oepura tempatnya di Jalan Sukun 1, juga menjual berbagai macam kain tenun yang berasal dari seluruh kabupaten yang ada di NTT.

“Kami juga menjual seluruh kain tenun dari seluruh kabupaten di NTT. Untuk kain tenun dari Sabu dan Rote saya dan mama yang tenun. Ada juga dari penenun lain,” tuturnya.

“Selain kain tenun, kami juga menjual selendang, topi, jas, dan aksesoris lainnya yang terbuat dari bahan kain tenun,” ujarnya.

Sebagai seorang pelaku usaha, Rita mengakui pernah mengalami dan merasakan kesulitan yakni saat pandemi Covid-19.

“Pendapatan per bulan saat Covid menurun. Jarang bahkan hampir tidak ada orang datang beli. Sekarang sudah lumayan,” ungkapnya.

Ia juga mengakui, selain membeli langsung kain tenun dari para penenun, ia juga kerap membantu mama-mama penenun yang kekurangan modal untuk menenun.

“Yang saya tidak bisa tenun karena tidak ada uang, kita bantu beli benang. Setelah itu, kita beli lagi mereka punya kain tenun,” tutupnya.

Patrik Padeng

Final ETMC Lembata, Bupati Djafar: Kita Bawa Pulang Piala ke Ende

0

Ende, Ekorantt.com – Bupati Ende Djafar Achmad mengapresiasi keberhasilan tim kebanggaan Laskar Kelimutu Perse Ende yang mencapai partai final turnamen ETMC 2022 di Lembata.

Betapa tidak, kata Bupati Djafar, prestasi sepak bola Kabupaten Ende mengalami peningkatan. Pasalnya, Perse Ende telah tiga kali mencapai partai final Eltari Memorial Cup selama 10 tahun belakangan.

“Saya apresiasi keberhasilan tim Perse bisa menembus final. Terima kasih pemain, pelatih dan manajer. Semoga kita bisa bawa pulang piala ke Ende,” ungkap Bupati Djafar.

Untuk diketahui, Perse Ende lolos ke Final ETMC ke-31 tahun 2022 di Lewoleba setelah tampil meyakinkan sejak babak penyisihan.

Berada di Grup F bersama PSKK Kupang, Kabupaten Kupang dan Persim Manggarai, Perse berhasil keluar sebagai juara grup.

Di partai 16 besar, Perse berhasil mengalahkan Kristal FC 2:0. Di perempat Final Perse Ende menghentikan langkah Perseftim Flores Timur dan di babak Semifinal menumbangkan Persim Manggarai 1:0.

Tidak hanya berhasil masuk final, stiker Perse Ende Cahya Dwi Purnama menjadi top skor sementara dengan empat gol.

Pimpin Upacara Hantaru, Kepala BPN Sikka Tekankan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat

0

Maumere, Ekorantt.com – Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sikka, Faizin memimpin upacara peringatan Hari Agraria Dan Tata Ruang (Hantaru) ke-62 di halaman Kantor BPN Kabupaten Sikka, Senin (26/9/2022).

Peringatan Hantaru tahun 2022 mengusung tema “Kementerian Agraria Dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional Cepat, Berkualitas, dan Tangguh”.

Tema ini bertujuan untuk mewujudkan percepatan transformasi digital dalam sistem pelayanan publik.

Sistem pelayanan yang dimaksud adalah pengaduan, perizinan, penanganan masalah, dan database yang akan membuat pelayanan kepada masyarakat transparan, murah, cepat, efektif, dan efisien.

Kepala BPN Kabupaten Sikka, Faizin saat membacakan amanat Menteri ATR BPN, menekankan kepada seluruh pegawai BPN agar mewujudkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

“Program dari pertanahan seperti PTSL akan terus kita laksanakan secara merata dan cepat. Sehingga dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan sertifikat tanah secara gratis,” ujarnya.

Menteri ATR/BPN mengingatkan kembali tugas yang diarahkan saat Rakernas, sejalan dengan tugas yang diberikan oleh Presiden.

Oleh karena itu, mesti dilaksanakan percepatan pendaftaran tanah melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Dilakukan pula penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan dalam reforma agraria serta pemberantasan mafia tanah dan mendukung percepatan pembangunan IKM.

Pada peringatan HANTARU tahun 2022 yang mengusung tema, “Kementerian Agraria Dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional Cepat, Berkualitas dan Tangguh”/Ekora NTT

“Dengan program PTSL kita mendapatkan loncatan yang sangat signifikan dalam kurun waktu lima tahun. Capaian jumlah tanah terdaftar sebanding dengan 70 tahun sebelum program PTSL. Hingga saat ini capaian pendaftaran tanah sudah mencapai 81,6 juta bidang atau setara dengan 64,7 persen,” jelasnya.

Untuk mencapai target 100 persen pada tahun 2025, strategi harus disusun secara baik. Pentingmengejar target PTSL namun yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas produk yang dihasilkan sehingga tidak menimbulkan residu dan masalah.

Dalam rangka memerangi kejahatan atau mafia tanah yang semakin meresahkan masyarakat, Kementerian ATR/BPN bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Aparat Penegak Hukum untuk memberantas mafia tanah sampai ke akarnya.

Menteri ATR/BPN juga mengajak pemerintah daerah untuk menyukseskan program percepatan PTSL dengan membantu masyarakat yang kurang mampu melalui anggaran pra PTSL. Dengan begitu, target seluruh bidang tanah di Indonesia terdaftar dapat dicapai tahun 2025.

Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam menyukseskan program Kementerian ATR/BPN.

Pada kesempatan itu, dilaksanakan pula penganugerahan penghargaan Satya Lencana Karya Satya kepada Anselmus Rubianto Kangar Kunu yang telah mengabdikan dirinya selama 30 tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Badan Pertanahan Nasional (BPN).

HUT Hantaru ke-62, Kanwil BPN NTT Gelar Bazar UMKM

0

Kupang, Ekorantt.com – Memeriahkan HUT Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) Nasional ke-62 tahun, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melibatkan para pelaku UMKM dengan menggelar bazar UMKM di Kupang, Senin (26/9/2022).

Kepala Kantor Kanwil ATR/BPN Provinsi NTT, Jaconias Walalayo menjelaskan, kehadiran para pelaku UMKM di momentum HUT Hantaru ke-62 bertujuan untuk membantu masyarakat kecil khususnya para pelaku UMKM di NTT.

“Terkait dengan HUT ATR/BPN kami laksanakan mulai dari pusat sampai di daerah. Dan orientasi kita adalah menyangkut dengan UMKM yang berhubungan langsung dengan masyarakat kecil yang bergerak di bidang usaha menengah,” ujar Walalayo.

Walalayo menjelaskan, kehadiran pelaku UMKM berkaitan dengan legalisasi aset, di mana Kementerian ATR/BPN mempunyai dua program strategis yakni Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan Redistribusi Tanah.

Sasaran PTSL dan Redistribusi Tanah, kata Walalayo, adalah memastikan hak kepemilikan masyarakat dan dari pemanfaatan aset ini mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat atau pelaku usaha kecil atau mikro yang berhubungan dengan pihak terkait yaitu pihak perbankan.

“Jadi kami sangat berharap kepada masyarakat sebagai penerima aset, asetnya yang menjadi unggulan dalam rangka untuk membantu masyarakat usaha kecil,” ujar Walalayo.

Ia menambahkan, keterlibatan pelaku UMKM pada momentum HUT ATR/BPN juga dilakukan di seluruh kantor ATR/BPN kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Hal ini sesuai dengan imbauan dari Dirjen Penataan melalui Kementerian ATR/BPN dilaksanakan di setiap kabupaten/kota.

“Di setiap kanta (Kantor Pertanahan) ada punya tempat-tempat khusus untuk kita bisa promosi menyangkut UKM dan telah ada kerja sama di setiap kabupaten/kota dengan masyarakat pelaku usaha kecil menengah,” ungkapnya.

Patrik Padeng

Aksi Peduli Kasih OMK Pasthorus untuk Sesama yang Berkekurangan

0

Maumere, Ekorantt.com – Moderator Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Thomas Morus (Pasthorus) Maumere, RD. Quirinus Galmin, mengapresiasi usaha OMK yang memaknai Pesta Emas Paroki dengan Aksi Peduli Kasih, Minggu (25/9/2022).

“Anda sudah mengambil bagian dalam memaknai Perayaan Emas Paroki dengan apa yang ada padamu dari hasil kerjamu sendiri bagi yang sungguh berkekurangan,” ujar RD Quin kepada Ekora NTT.

Dikatakannya, inisiatif yang tumbuh dari Orang Muda Katolik tanpa digerakkan oleh pihak lainnya, itulah yang patut diapresiasi.

“Aksi Peduli Kasih bentuk nyata kepedulian terhadap orang berkekurangan dan layak dibantu. Apa yang diberikan memang tidak seberapa nilainya namun bisa bermanfaat bagi keluarga yang berkekurangan,” tandas Romo Quin, biasa disapa.

Sementara Ketua OMK Pasthorus Maumere Gaudensius Roly Wake mengatakan Aksi Peduli Kasih adalah Program OMK memaknai Pesta Emas Paroki St. Thomas Morus Maumere.

“Aksi Peduli Kasih berupa saluran berkat bagi 4 keluarga berkekurangan berasal dari 4 lingkungan di wilyah Paroki St. Thomas Morus,” ujar Wake.

Bantuan yang diberikan dalam Aksi Peduli Kasih, tambah Wake, berupa beras, minyak goreng, gula pasir, kopi, susu, garam, telur ayam, sabun mandi, dan sampo.

Wake juga mengharapkan pemerintah kelurahan dapat mendata keluarga miskin sehingga mereka bisa dapat bantuan dari pemerintah baik dari kabupaten maupun pusat seperti bantuan PKH atau bantuan lainnya.

“Di antara 4 keluarga penerima bantuan ada suami istri lansia, ada suami buta dan ada juga janda yang menyekolahkan anaknya hasil jual dos bekas dan gelas-gelas plastik,” ungkapnya.

OMK saat pose bersama kala menyerahkan bantuan untuk umat yang berkekurangan/Ekora NTT

Ia bilang, ada juga penerima bantuan yakni Fabianus Seti yang buta matanya (tuna rungu) tingga bersama istrinya dari Lingkungan 9.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, lanjut Wake, mereka menggantungkan harapan dari anak mereka Hendrikus yang bekerja sebagai buruh kasar.

“Terima kasih anak OMK dan dermawan dari umat Paroki St. Thomas Morus Maumere. Bapak dan keluarga bersyukur dan senang sudah bantu kami,” kata Fabianus.

Ungkapan senada juga datang dari Vinsensius Roi dari Lingkungan 12 yang bekerja sebagai tukang untuk memenuhi kebutuhan istri dan 5 anaknya dan ada juga balita.

Sementara bantuan juga diberikan kepada Mama Rosalia Bunga Sengsara dari Lingkungan 6. Janda satu anak ini sehari-hari bekerja memilih dos bekas dan Aqua gelas.

Berikutnya Mama Maria dari Lingkungan 4 yang tinggal bersama kakaknya dan keduanya lansia.

Sekretaris OMK Pasthorus Rani da Silva memastikan saluran berkat dari Aksi Peduli Kasih untuk 4 keluarga ini tepat sasaran.

“Sebelum diberikan bantuan, OMK lingkungan mendata keluarga yang layak mendapatkan bantuan. Empat keluarga ini masuk dalam kriteria yang harus dibantu,” terangnya.

Ketua Yayasan UNIPA Beberkan Kisah Sukses Alumni Raih Omzet Miliaran

0

Maumere, Ekorantt.com – Ketua Yayasan UNIPA, Sabinus Nabu, berpesan membeberkan kisah sukses alumni pada Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Indonesia Maumere menyelenggarakan Wisuda Program Sarjana Angkatan XVII Periode II Tahun Akademik 2021/2022.

Sebanyak 555 mahasiswa-mahasiswi UNIPA diwisudakan di aula Nawa Cita Kampus UNIPA, Sabtu (24/9/2022).

Sabinus berpesan kepada para wisudawan bahwa dengan upacara wisuda tersebut, tidak berarti tugas belajar telah berakhir.

Menurutnya, tujuan belajar untuk menjadi pintar, cerdas, berpengetahuan, dan bijaksana adalah suatu kebutuhan karena dunia terus berkembang begitu cepat dan terus berubah.

“Berhenti belajar karena menganggap dirinya pintar berarti ketertinggalan yang merugikan. Sebaliknya keberhasilan yang telah saudara raih, merupakan pintu masuk untuk menjelajahi dunia yang penuh misteri,” ungkapnya.

Sabinus mengatakan, hal lainnya yang ditarik pelajaran semasa pandemi adalah dominasi peran teknologi digital dalam hampir semua aspek kehidupan.

Lebih lanjut dijelaskan, semua menggunakan teknologi digital dalam belajar, rapat, seminar, berbelanja, berusaha, memelihara, kesehatan, hiburan, dan sebagainya, dan tentu saja termasuk dalam melaksanakan pekerjaan kita.

“Oleh karena itu,  kemampuan saudara-saudari sekalian dalam memahami dan memanfaatkan teknologi digital harus terus ditingkatkan, agar terus dapat mengikuti perkembangan global yang terus berubah sangat pesat,“ ujarnya.

Ia mengatakan, para wisudawan sekalian yang termasuk generasi milenial yang beruntung karena lahir dan besar di era teknologi digital dan disebut sebagai digital native, tentu lebih cepat beradaptasi.

Tetapi saya perlu mengingatkan hal ini kepada para wisudawan semua, agar mengasah diri untuk menghadapi semua tantangan hidup yang senantiasa tidak dapat diprediksi karena dunia begitu cepat berubah.

Demikian halnya dengan tuntutan dunia kerja yang sangat kompetitif dan karena dibutuhkan kesiapan mental para wisudawan untuk dapat beradaptasi dengan dinamika yang ada.

Sabinus menambahkan, krisis multidimensi setelah Covid-19 yang diperparah lagi dengan perang Rusia dan Ukraina telah membawa dunia termasuk Indonesia dalam era melemahnya pertumbuhan ekonomi yang tentu saja akan berpengaruh dalam dunia usaha.

Ketika di kampus ini, lanjutnya, sedang giat-giat untuk menerapkan kurikulum kewirausahaan dan bisnis digital, namun ambruknya Star Up yang sesungguhnya merupakan mesin pertumbuhan ekonomi yang telah membuka banyak kesempatan berusaha.

Oleh karena itu, sebagai seorang sarjana harus berani untuk keluar dari zona nyaman atau berpikir Out of The Box untuk merintis usaha.

“Kita harus berpikir strategis dan membuat keputusan untuk mengambil opsi dan membuat pilihan, tidak hanya mencari dan menunggu kesempatan kerja yang terbatas berdasarkan job order yang tersedia,“ ujar Sabinus.

Wisuda Program Sarjana Angkatan XVII Periode II Tahun Akademik 2021/2022/Ekora NTT

“Membuat opsi untuk merintis usaha sendiri dengan berbekalan pengetahuan yang diperolah selama 4 tahun ditempat ini kiranya Anda akan sukses,“ tambahnya.

Ia mencontohkan, kisah sukses alumnus UNIPA, Mesak Soru seorang sarjana manajemen yang merintis usaha dari pengepul hasil bumi.

Saat ini, Mesak telah menjadi wirausahawan muda yang punya omzet usaha di atas 10 miliar.

Ia mampu mengelola bisnisnya dengan menggunakan kontainer untuk mengantar hasil bumi dari Maumere ke Surabaya dan sekarang memperkerjakan 30 sampai 40 orang.

Selain Mesak Soru, lanjut Sabinus, ada lagi alumnus UNIPA, Yansen Hariadi, Sarjana Perikanan yang sukses mengembangkan usaha sebagai eksportir ikan segar dan ikan beku keluar negeri.

Kemudian Justi Aldrin dan Toton Karibo bisa menjadi Best Prastica atau pembelajaran seorang anak muda yang baru saja menyelesaikan pendidikan Geo Teknik yang bermula dari iseng-iseng menjadi pengamen jalanan dan beralih menjadi Youtuber saat pandemi Covid-19 dan pasca pandemi.

Dia telah sukses mengembangkan bisnis kreatif dengan mengolah suaranya menjadi magnet entertaimentent.

Menurut Sabinus, masih banyak kisah-kisah sukses dari para alumni yang telah merintis usaha secara mandiri.

Untuk itu, alumni harus memiliki ketrampilan yakni insting yang kuat, visioner, berani, belajar dan terus belajar. Bio empati, transparansi, memiliki proto tipe yang cepat dan tepat dan membangun jejaring.

“Saya selalu mendoakan keberhasilan dan kebahagiaan bagi kalian anak anakku. Harumkan nama Unipa kapan pun dan d imana pun kalian berada, “ ucapnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, kepada Kepala Lembaga Layanan Dikti 15 NTT, Profesor Adrianus Amheka, ST.,M.Eng, Bulati Sikka, DPRD Kabupaten Sikka, Bapak Uskup Maumere dan para Imam kampus Ministry.

Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada Rektor dan senat para dosen, dan tenaga kependidikan, orang tua wali dan mahasiswa dan panitia wisuda angkatan 16.

Wajah Sepak Bola NTT

0

Oleh: Eto Kwuta*

Sepak bola di NTT kembali mendapatkan satu catatan buruk. Laga bergengsi ETMC Lembata 2022 yang kita banggakan pun melahirkan satu kondisi chaos kala Perseftim Flores Timur menjamu Perse Ende, Jumat (23/9/2022).

Catatan jejak media, baik YouTube, Facebook, TikTok, dan lainnya menunjukkan, para suporter Perseftim Flores Timur merampas sportivitas, merusak nama baik Lewotana Lamaholot, dan menyesal kemudian tak ada gunanya. Apa sial, sampai perilaku destruktif mewarnai perjalanan ETMC Lembata 2022?

Sebagai anak yang lahir dari darah orang Lamaholot, saya menyayangkan peristiwa Jumat menyedihkan itu, karena menyusahkan, bahkan melukai jati diri ke-Lamaholot-an kita.

Politik Sepak Bola

Bicara politik sepak bola, ada orang yang lebih memahami politik dan filosofi sepak bola. Saya bukan pengamat, tapi saya memahami sedikit, salah satunya, nilai etika sepak bola.

Mari kita bicara dulu politik sepak bola. Dalam catatan sejarah, sepak bola Indonesia lahir dari alasan politik. Tujuannya, untuk menjadikan sepak bola itu sebagai alat untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang plural.

Pertanyaannya, salahkan politik yang tercermin dari sepak bola di Indonesia? Jawabannya, tidak ada salahnya, karena politik juga sarana untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk bisa menjatuhkan pilihan tentang yang baik dan buruk, benar atau salah, dan lain-lain.

Sebagai contoh, banyak klub di Indonesia pernah didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ini berlangsung cukup lama, di mana pada saat itu banyak pejabat daerah memiliki tugas ganda, selain sebagai abdi masyarakat juga sebagai pengurus tim sepak bola.

Namun, setelah pemerintah mengeluarkan aturan untuk menghentikan penggunaan dana APBD untuk klub-klub sepak bola profesional di Indonesia pada 2012, maka gema politik berkurang.

Namun, ini bukan berarti sepak bola langsung memutus rantai hubungan dengan politik. Tidak sama sekali. Keduanya masih tetap erat, namun kali ini dengan jenis hubungan yang berbeda. Apakah itu? Contohnya, politisi A dari partai B menggunakan alat untuk merangkul klub C, mendanai diam-diam, dan mengharapkan balasan dan kekuatan penuh di belakangnya.

Di sini, prinsip Do ut Des menjadi satu slogan. Saya memberi supaya saya dapat menerima. Satu prinsip manusia lama dalam Gereja perdana sebagaimana dikisahkan dalam Sejarah Gereja.

Contoh ini, salah satunya. Masih ada banyak contoh politik menyentil sepak bola kita. Siapa yang terlibat, mereka memahami alur politik sepak bola di Indonesia.

Lalu, di NTT seperti apa dan bagaimana? Nah, saya mau membawa kita untuk memahami filosofi sepak bola yang sebenarnya.

Filosofi Sepak Bola

Bicara filosofi berarti kita bicara soal pengetahuan dan penyelidikan tentang akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, dan juga asal usulnya. Di dalamnya, ada logika, estetika, dan lainnya.

Jadi, filosofi sepak bola itu sebenarnya indah dan menyenangkan. Dan, yang membuatnya tidak indah adalah ketika kita tidak menggunakan logika.

Hal ini terjadi dalam ETMC Lembata 2022. Kala Perseftim vs Perse Ende, logika para suporter berada dalam situasi kritis, penuh emosi, dan tercebur dalam fanatisme yang kencang.

Hasilnya, gerakan massa lebih kuat sehingga muncul perpecahan. Otak tidak lagi digunakan. Yang mendominasi adalah wilayah egoisme, profokasi massa, hingga muncul mobokrasi. Sikap demokratis tak lagi penting. Intinya, merusak dan merasa bangga dengan dosa. Apakah ini benar?

Melihat suporter Perseftim Flores Timur, saya menangis di dalam hati kecil, karena filosofi tak lagi benar-benar filosofis, sportivitas menjadi tak lagi berkualitas, hingga logika menjadi begitu asing dan mati.

Di sini, estetika ikut ternodai. Seninya sepak bola pun tidak memiliki cita rasa nurani ke-Lamaholot-an dalam nuansa gemohing (kerja sama), tetapi menciptakan narasi “kekolotan”. Pertanyaan, bagaimana filosofi sepak bola sesungguhnya di NTT?

Pertama, belum sportif. Kalah tetapi tidak kalah, menang tetapi tidak menang. Hasilnya, baku pukul; atau dalam bahasa Nagi, bikin kaco.

Motif ini dalam bahasa saya sebagai pecinta sepak bola, adalah kemunduran pendidikan dasar, seperti etika, sopan santun, Pancasila atau Kewarganegaraan saat ini, dan sejenisnya.

Oleh karena pendidikan dasar mengalami kemunduran, maka otomatis berimbas pada Sumber Daya Manusia (SDM). Mau tidak mau, fenomena suporter Perseftim Flores Timur bersentuhan dengan SDM. Jika itu benar, apakah kita tidak mengakuinya?

Kedua, belum menerima hukum metafisika. Siapa yang menang, dia pantas menang karena realitasnya, dia menang. Tentu, siapa yang kalah perlu menerima kekalahan, bahwa dia memang kalah.

Ini adalah sebuah hukum kesadaran dan yang mengikutinya adalah sikap nasionalisme dan demokratis. Rasa cinta tanah air (Nagi Tanah) bukan dengan cara merusak kebhinekaan dalam sepak bola, tetapi mesti ditunjukkan dengan membangun keadilan sosial bagi siapa yang menang.

Kalau Perse Ende menang, maka sebagai suporter, Anda dan saya memang kecewa, kesal, dan barangkali marah, tetapi bukan dengan logika yang “mandul”.

Jujur, saya anak tanah Lamaholot, yang tinggal di Ende, merasakan bahwa, internalisasi nilai-nilai budaya lokal dengan spirit Sampe Dopi Kepo (Sampai Tetes Darah Penghabisan) itu tak ada faedahnya. Itu hanya semboyan yang bergelora dalam diri para pemain-pemain Perseftim saja, tetapi tidak dimiliki oleh suporternya sendiri.

Sayangnya, sikap fanatik yang berkembang menjadi tindakan destruktif itu akhirnya merusak nama klub, Lewotana, hingga harga diri ke-Lamaholot-an ikut diejek di media sosial dan terekam dalam catatan sejarah.

Bagaimana menyembuhkan luka ini? Terlambat, nasi sudah menjadi bubur. Tapi, alangkah baiknya kita menerima ini sebagai pelajaran berharga untuk masa yang akan datang.

Ketiga, belum memahami filosofi sepak bola. Kita terbiasa membawa identitas kelompok tertentu dan merasa kitalah yang paling benar. Tapi sebenarnya, kita salah.

Ketika ke-Lamaholot-an diagungkan oleh segelintir orang dan mewakili kelompoknya, maka benih radikalisme dan fanatisme bisa saja bermunculan. Bukan sebatas pada agama saja, tetapi dunia sepak bola juga paling sering melahirkan narasi tentang paham-paham tertentu.

Jadi, jangan salahkan wasit, polisi, atau TNI, karena kita merasa yang paling benar, besar, dan kekar, bahkan sulit terkalahkan. Ingat, di atas awan masih ada langit!

Keempat, belum tumbuh secara kuat nilai pluralitas dalam sepak bola. Orang hanya memikirkan etnisnya semata, agamanya saja, bahkan suku miliknya sendiri. Padahal, ini salah.

Dalam sepak bola, pluralitas sebenarnya mempersatukan semua yang berbeda. Bola adalah alat untuk memperkuat perbedaan, merawat kebinekaan, dan mengukir prestasi yang membanggakan.

Sayangnya, nilai ini tak dimiliki oleh suporter Perseftim Flores Timur sehingga, yang mendapat soal adalah para pemain dan pelatih. Mereka harus menanggung pinalti dan ini adalah kondisi terburuk yang mau tidak mau harus diterima.

Dengan begitu, Perseftim Flores Timur akan membayar dosanya suporter. Ini sebagai absolusi yang memerdekakan. Mau tidak mau, kita harus mau. Suka tidak suka, kita harus suka.

Tujuannya, supaya revolusi mental sepak bola kita tidak disebut kampungan dan kolot, tidak berperikemanusiaan dan berperikeadilan, tetapi orang bisa bilang: Ini baru Lamaholot! Ini PSN Ngada. Ini Perse Ende. Ini sepak bola NTT. Luar biasa, kan?

Apakah kita menginginkan misi dan spiritualitas ini? Oleh karena itu, mari kita berbenah dan menerima kekalahan sebagai kalah, bukan membangun api permusuhan di antara kita, menciptakan jarak, lalu saling mempersalahkan. Kita satu dalam sepak bola karena sepak bola menjadi alat memersatukan pluralitas yang kita punya. Salam ETMC Lembata 2022.

*Anak Asli Flores Timur, Tinggal di Ende

Kopdit Obor Mas Adakan Diklat Financial Literacy di Woloboa

Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Obor Mas mengadakan Diklat Financial Literacy di kelompok sahabat Obor Mas Bina Usaha Woloboa, Desa Dobo Nua Puu, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka pada Sabtu, 24 September 2022.

Diklat ini difasilitasi oleh tim dari kantor pusat yakni wakil ketua pengurus Dakal Pius, anggota pengawas Markus Rua, manajer area Martonsius Juang, staf pemasaran Gregorius Digu, dan teler mobil kas keliling Vivi. Anggota yang hadir berasal dari Dusun Woloboa, Wolomoto, dan Wolotenda.

Diklat Financial Literacy bertujuan adalah agar anggota KSP Kopdit Obor Mas mampu atau cakap dalam mengelola keuangan rumah tangganya. Adapun materi yang diberikan yakni analisis sosial, menghitung kekayaan bersih, siklus kehidupan, dan juga merancang impian melalui life road map (peta jalan kehidupan).

Dalam materi analisis sosial, anggota diajak untuk menemukan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat berdasarkan gambar yang dibagikan. Melalui gambar itu, para anggota yang sudah dibagi dalam tiga kelompok, membahas secara bersama, mempresentasikan materi diskusi, serta memberikan kesimpulan.

Selain analisis sosial, pihak fasilitator juga membimbing anggota untuk menghitung aset atau kekayaan bersih yang dimiliki setiap anggota. Selama ini, orang memiliki aset yang banyak tetapi tidak tahu nilai dari aset itu sendiri. Akibatnya, mereka kadang tidak mampu memaksimalkan aset yang dimiliki untuk dikembangkan.

Fasilitator juga membimbing anggota untuk memahami siklus kehidupan manusia sejak lahir hingga meninggal dunia. Ada 10 tahapan yakni lahir, sekolah, kuliah/kursus, bekerja/wirausaha, memiliki rumah dan kendaraan, menikah, jadi orang tua, keluarga besar, tua/pensiun, dan meninggal.

Mengapa fasilitator mengajak anggota untuk mengetahui tahapan kehidupan ini? Tujuannya, anggota akan paham bahwa dalam menjalani kehidupan, dibutuhkan biaya yang besarnya berbeda pada masing-masing tahapan.

Di samping itu, anggota diajak untuk mulai merancang tahapan kehidupan mereka dengan menggunakan produk dan layanan yang ada di KSP Kopdit Obor Mas, mulai dari produk simpanan, pinjaman, solidaritas, dan proteksi.

Tahapan kehidupan yang dimaksud akan sejalan dengan produk dan layanan KSP Kopdit Obor Mas. Misalnya tahap lahir tentu akan membutuhkan biaya sehingga perlu diantisipasi dengan produk simpanan yang ada.

Dalam tahapan bekerja/wirausaha, selain produk simpanan, seorang anggota membutuhkan produk pinjaman dalam membangun usaha. KSP Kopdit Obor Mas menyediakan layanan kredit lengkap dengan proteksi pinjaman. Atau dalam tahap meninggal, dibutuhkan produk solidaritas seperti solidaritas rawat inap dan solidaritas santunan duka.

Materi peta jalan kehidupan sesungguhnya mendorong anggota untuk merancang masa depannya dari waktu ke waktu. Dengan begitu, anggota termotivasi untuk dapat meraih impian mereka.

Paguyuban BPJN NTT Kementerian PUPR Tanam Bakau di Kampung Garam-Sikka

0

Maumere,   Ekorantt.com – Paguyuban Balai Pelaksana Jalan Nasional NTT (BPJN NTT) Kementerian PUPR melakukan penanaman pohon bakau di Kampung Garam, Kelurahan Kotauneng, Kabupaten Sikka, Sabtu, 24 September 2022.

Kegiatan ini untuk mendukung program penghijauan pemerintah pusat sebagaimana dikatakan Kepala BPJN NTT Kementerian PUPR Agustinus Junianto didampingi Ibu Ketua Paguyuban, Silvya Anfrida yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Di lain sisi, kegiatan ini juga dalam rangka rapat koordinasi pelaksanaan tahun anggaran 2022 dan memperkenalkan BPJN NTT yang langsung berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.

“Ada PU Kabupaten, ada PU Provinsi, nah Balai Pelaksana Jalan Nasional NTT ini berada langsung di bawah kementerian PUPR,” jelasnya.

“Kementrian PUPR selalu mengedepankan penghijauan dalam pembangunan dalam arti di setiap pembangunan jalan atau jembatan aspek penghijaun selalu kami utamakan hal itu juga yang selalu ditekankan oleh Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono,” lanjutnya.

Paguyuban Balai Pelaksana Jalan Nasional NTT (BPJN NTT) Kementrian PUPR saat melakukan penanaman bakau/Ekora NTT

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi manfaat bakau dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Unipa, dilanjutkan dengan penanaman bakau dan penyerahan alat tulis kepada siswa-siswi SDI Sinde Kabor dan SDI Kotauneng.

Diketahui, ikut hadir dalam kegiatan ini puluhan Mahasiswa, Dosen dan Dekan FPK Unipa, Komunitas Koin Untuk Sikka, Shoes For Flores, siswa-siswi SDI Sinde Kabor, SDI Kotauneng serta masyarakat setempat.

Rangkain kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Taman Baca Kampung Kabor dan Demo Pembuatan Abon Ikan bersama Pelaku UMKM Kabupaten Sikka.

Cucun Suryana

Sipri Habur Terpilih Jadi Wabup Matim, Begini Harapan Heremias Dupa

0

Borong, Ekorantt.com – Siprianus Habur, mantan anggota DPRD Manggarai Timur tiga periode, menang dalam pemilihan wakil bupati kabupaten itu pada Jumat (23/9/2022).

Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini berhasil meraup 16 dari 27 suara anggota DPRD Manggarai Timur. Ia mengalahkan rivalnya Heremias Dupa dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraih 11 suara.

Sipri mengisi posisi wakil bupati menggantikan Stefanus Jaghur yang meninggal dunia pada 30 Maret 2022. Ia akan mendampingi Bupati Andreas Agas hingga Februari 2024.

Heremias mengucapkan selamat atas terpilihnya Sipri sebagai Wakil Bupati Manggarai Timur sisa masa jabatan 2019-2024.

Ia berharap Sipri mampu menjalankan tugas pokok sebagai wakil kepala daerah, membantu Bupati Manggarai Timur Andreas Agas, sehingga bisa mencapai visi-misi paket ASET (Andreas Agas-Stefanus Jaghur) dan juga target RPJMD.

“Kalau dilantik Oktober, maka Pak Sipri menjabat selama satu tahun empat bulan. Ini waktu yang sangat singkat. Harapannya target, mimpi bersama ASET sisa masa jabatan itu, bisa terwujud,” katanya kepada Ekora NTT, Sabtu (24/9/2022).

“Saya berdoa semoga Pak Sipri sukses dan mampu menjalankan tugas dan kepercayaan teman-teman di DPRD sebagai representasi rakyat Manggarai Timur.”

Heremias juga berharap agar anggota DPRD tetap bekerja sama dengan pemerintah dalam mewujudkan RPJMD hingga Februari 2024.

“DPRD juga bagian dari penyelenggara pemerintah daerah,” ujarnya.