Peringati HAN, Komunitas Shoes For Flores dan Huruf Kecil Maumere Gelar Pesta Anak

Maumere, Ekorantt.com – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2022, Komunitas Shoes For Flores dan Huruf Kecil di Maumere menggelar kegiatan “Pesta Anak” yang berlangsung di Sikka Convention Center, Sabtu (30/7/2022).

Kegiatan yang dihadiri 154 anak mulai tingkat PAUD hingga SMA ini mengusung tema social media for social good.

Koordinator Kegiatan, Yohanes D. Sadipun menjelaskan bahwa semarak kegiatan HAN 2022 telah dimulai sejak 7Juli 2022, dengan digelarnya berbagai perlombaan melalui media sosial.

“Karena itu “Pesta Anak” sebagai puncak acaranya. Kami juga menggandeng TRUK F,” ujarnya.

Yohanes menjelaskan, di era digital ini, anak-anak dan smartphone adalah dua hal yang sangat sulit dipisahkan.

Satu sisi memudahkan akses anak pada media sosial, menumbuhkan kreativitas, dan sejumlah manfaat lain.

Namun, di sisi lain kondisi jiwa anak-anak yang terbilang masih labil sering salah dalam menggunakan medsos.

Bahkan tidak jarang kekerasan seksual terhadap anak terjadi akibat penggunaan media sosial.

“Karena itu berangkat dari keprihatinan yang ada kita melakukan kegiatan ini, agar anak-anak bisa bertumbuh dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga dalam sambutannya, mengajak anak-anak untuk selalu rajin membaca, menulis, dan berdebat.

Romanus juga mengimbau agar mereka rajin membaca dan sekolah hingga tuntas agar kelak menjadi orang baik.

“Saya mau tekankan baca, baca dan teruslah membaca sampai tuntas. Dan ingat harus sali membantu. Satu untuk semua, semua untuk satu,” pintanya.

Usai memberikan sambutan, Romanus juga menyempatkan diri untuk memberikan hadiah kepada para pemenang lomba menyanyi dan story telling.

Mgr Hubertus Leteng Tutup Usia

0

Ruteng, Ekorantt.com – Mgr. Hubertus Leteng, Uskup Emeritus Keuskupan Ruteng yang memimpin keuskupan tersebut sejak 2010-2017 dikabarkan tutup usia.

Sebagaimana informasi yang beredar di WhatsApp, Mgr. Hubertus Leteng meninggal dunia di RS Carolus Boromeus Bandung pada Minggu 31 Juli 2022 sekira pukul 06:00 WIB.

“Selamat pagi bapak/ibu, berita duka, Mgr. Hubert dipanggil Tuhan jam 06.00 di Borromeus,” tulis pesan via WhatsApp.

Sementara itu, RD Erik, salah seorang imam Keuskupan Ruteng juga menyampaikan hal yang sama.

“Benar pagi ini beliau meninggal, beberapa hari ini dikabarkan sakit. Kita tunggu kabar selanjutnya tentang sakitnya dan acara terkait kepulangan beliau,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa urusan terkait kepulangan jenazah ke Manggarai, sejauh ini pihaknya sedang menunggu kabar dari Bandung.

Kabar meninggalnya Mgr. Hubertus Leteng juga ramai tersebar di sejumlah media sosial seperti Facebook dan WhatsApp.

Akun Facebook dengan nama Laurens Sopang menyampaikan informasi tersebut di Facebook.

“BERITA DUKA. Pukul 09.00 pagi ini saya ditelepon Bapa Uskup Bandung dengan berita bahwa Uskup Emeritus Mgr Hubertus Leteng meninggal dunia tadi pagi di Rumah Sakit Boromeus Bandung akibat serangan jantung. Selamat jalan Bapa Uskup Hubert. Terima kasih pengabdianmu bagi Gereja Kristus baik sebagai imam maupun sebagai Uskup Ruteng. Rest in Peace,” tulis Laurens Sopang.

Mgr. Hubertus Leteng lahir di Taga, 1 Januari 1959. Ia adalah Uskup Emeritus Ruteng yang memimpin sejak 7 November 2009 hingga pengunduran dirinya diterima pada 11 Oktober 2017.

Sebagai informasi, Mgr Hubert lahir pada 1 Januari 1959. Ia ditahbiskan sebagai Imam Keuskupan Ruteng pada 1988. Kemudian menjadi Uskup Ruteng pada tahun 2010 – 2017.

Mgr Hubertus Leteng menyelesaikan pendidikan dasar di SDK St Nicolaus, Taga, Manggarai pada 1973. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Seminari St Pius XII, Kisol, Manggarai.

Ketika sudah tamat di seminari pertama pada tahun 1976, ia melanjutkan lagi ke Seminari Menengah St Pius XII, Kisol sampai tamat tahun 1979.

Lebih jauh, pada 1982–1984, Leteng melanjutkan studi filsafat di STFK Ledalero Maumere yang kini sudah berubah nama menjadi IFTK Ledalero.

Setelah menjalankan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Pius XII Kisol sampai 1986, ia kemudian melanjutkan studi teologi di Sekolah Tinggi Filasafat Katolik (STFK) Ledalero Maumere sejak 1986 hingga 1988.

Ia pun ditahbiskan menjadi seorang imam diosesan Keuskupan Ruteng pada 29 Juli 1988 di Gelora Samador, Maumere, Kabupaten Sikka.

Dari titik ini, Mgr Hubertus kemudian melanjutkan pendidikan di Univeristas Teresianum Roma antara tahun 1992 hingga 1996.

Selesai studi, ia kembali ke Indonesia menjadi staf pengajar di IFTK Ledalero Maumere. Sejak 2009, ia menjadi Praeses di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret.

Mgr. Leteng ditunjuk oleh Paus Benediktus XVI menjadi Uskup Ruteng pada 7 November 2009, menggantikan Mgr. Eduardus Sangsun, SVD yang meninggal dunia pada 13 Oktober 2008, setelah hampir dua dekade menjalankan karya kegembalaan di keuskupan tersebut sejak 1985. Ia memilih moto “Kamu Semua Adalah Saudara“.

Mantan Bupati Nagekeo dan Ngada Nani Aoh Tutup Usia

0

Mbay, Ekorantt.com – Mantan Bupati Nagekeo Johanes Samping Aoh (Nani Aoh) meninggal dunia pada Sabtu (30/7/2022) malam. Nani tutup usia di RS Hermina Depok, Jakarta.

Kabar meninggal Nani Aoh menyebar di beberapa grup WhatsApp pada Kamis malam.

Anggota DPRD NTT Thomas Tiba Owa menyampaikan rasa dukacita mendalam di beberapa grup media sosial itu setelah kabar duka itu beredar.

“Saya dan keluarga besar Mengi Wio menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Bapak Johanis Samping Aoh. Semoga arwahnya ditempatkan di sisi kanan Allah Bapa di Surga, amin,” tulis Thomas.

Mantan Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno juga menyampaikan dukacita atas meninggalnya mantan Bupati Ngada dan Bupati Nagekeo itu.

“Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Dari kami dan keluarga yang turut berduka cita mendalam dan mendo’akan,” tulis Anwar.

Diinformasikan, Nani Aoh mempunyai banyak catatan sejarah sebagai seorang pemimpin. Ia adalah ASN di wilayah Kabupaten Ngada sebelum maju DPRD Ngada.

Nani Aoh pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Ngada, selanjutnya terpilih menjadi Bupati Ngada periode 1994-1999.

Kemudian setelah mekar Kabupaten Nagekeo, Nani Aoh kembali terpilih sebagai Bupati Nagekeo periode 2008-2012. Ia adalah Bupati Nagekeo pertama.

Polisi Amankan Pelaku Pencurian 13 Set Rolling Door di Pasar Inpres Ruteng

0

Ruteng, Ekorantt.com – Pelaku pencurian 13 set rolling door di stan Pasar Inpres Ruteng, Kabupaten Manggarai pada Rabu (1/6/2022) lalu telah diamankan Polres Manggarai.

Kedua pelaku yang diamankan tersebut berasal dari kampung yang berbeda. Yang berinisial VH (24) asal Lao, Kelurahan Wali, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.

Sedangkan yang lain berinisial PFB (20) asal Kenda, Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai.

Kapolres Manggarai, AKBP Yoce Marten melalui Paur Humas Polres Manggarai, Ipda Made Budiarsa menjelaskan bahwa pada hari itu, pelapor atas nama Eremius Gonzaga Gau mendapat informasi bahwa rolling door stand di Pasar Inpres Ruteng sudah tidak ada.

Setelah menerima laporan tersebut, polres setempat langsung melakukan penyelidikan.

“Dan pada hari Sabtu, 30 Juli 2022, sekitar pukul 16.00 Wita, berhasil mengamankan 2 dari 8 orang pelaku pencurian tersebut,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Ekora NTT, Sabtu (30/7/2022).

Menurut Ipda Made, berdasarkan pengakuan dari para pelaku yang telah diamankan, benar para pelaku secara bersama-sama mencungkil atap dinding pintu, lalu membongkar roling door kemudian menjualnya ke tempat penjualan besi tua.

Ipda Made bilang, akibat dari kejadian tersebut, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Manggarai mengalami kerugian sebesar Rp12.000.000.

Saat ini pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Polres Manggarai guna dilakukan proses hukum lebih lanjut.

“Kanit Jatanras Satuan Reskrim Polres Manggarai AIPDA Kalektus Jemris dan anggota saat ini sedang memburu 6 pelaku lain,” pungkasnya.

ATM Bank NTT Pertama Kali Hadir di Outlet Alfamart

0

Bajawa, Ekorantt.com – Bank NTT bekerja sama dengan manajemen Alfamart untuk membantu masyarakat khususnya para pengunjung minimarket di sekitar kota Bajawa.

Salah satu inovasi pihak menejemen Bank NTT Cabang Bajawa ini adalah meletakan mesin Ajungan Tunai Mandiri (ATM) di tempat belanja Alfamart di Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat.

Kepala Bank NTT Cabang Bajawa Lorenso Andri Bere Mau menjelaskan kehadiran ATM di Alfamart bertujuan untuk membantu masyarakat sekaligus menjadi pemicu sehingga masyarakat bisa memaksimalkan pengunaan ATM khusus milik bank daerah.

“Ini pertama kali di NTT, di Ngada ATM masuk ke dalam outlet Alfamart,” ucap Lorenso, Jumat (29/7/2022) di Bajawa.

Lorenso mengungkapkan penempatan ATM di Alfamart tersebut merupakan permintaan Bupati Ngada Andreas Paru dan persetujuan pihak menejemen Alfamart.

Marten, salah satu pengunjung mengungkapkan kehadiran ATM tersebut sangat membantu masyarakat untuk bisa melakukan penarikan secara mudah.

“Sangat membantu pak, kita mau buat penarikan tidak perlu jauh-jauh ke tempat ATM,” kata Marten.

Pantauan Ekora NTT, usai melakukan gunting pita peresmian Alfamart, Bupati Ngada Andreas Paru lalu melakukan penarikan di ATM milik Bank NTT dan belanja di Alfamart.

Jalan Rusak Parah, Warga Mahebora-Nita Kesulitan Jual Hasil Komoditi

0

Maumere, Ekorantt.com – Warga Desa Mahebora, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka mengeluh lantaran sudah bertahun-tahun jalan Nangablo-Hagarahu tak kunjung diperbaiki.

Pasalnya, warga sangat kesulitan menjual hasil komoditasnya ke Pasar Nangablo dan ke Pasar Nita.

Karena kesulitan itu, warga meminta pemerintah Kabupaten Sikka untuk memperbaiki jalan kabupaten yang rusak parah sepanjang 1 kilo meter.

Warga menyebut, jalan tersebut di-rabat terakhir pada 2015. Padahal akses jalan tersebut menopang kehidupan warga dua desa yakni Desa Mahebora dan Desa Nirangkliung.

“Kami sangat kesulitan jual hasil komoditi, pertanian, dan perkebunan ke pasar. Akses jalan ini yang menyusahkan kami. Kalau ke pasar muat dengan barang dagangan pake ojek biayanya Rp100 ribu. Kalau sampai di pasar hasil laku bayar ojek pun tidak cukup,” ungkap Oris.

Pantauan Ekora NTT, Rabu (27/7/22) siang, mulai dari Pasar Nangablo sampai kampung Wolong Petung kondisi jalan sangat parah dan ada satu titik ruas jalan yang longsor akibat hujan.

Jalan Rusak Parah

Di sejumlah titik permukaan jalan dipenuhi lubang yang menganga lebar dan sangat dalam itu sangat membahayakan pengguna jalan.

Kondisi jalan yang rusak parah/Ekora NTT

“Kondisi jalan rusak parah ini juga sudah memakan korban jiwa karena jatuh dari motor dan mobil terbalik ke jurang. Dan pengguna jalan juga harus ekstra hati-hati kalau tidak bisa jatuh terseret ke jurang,” ungkap Kepala Desa Vinsensius Mbali kepada Ekora NTT di Kantor Desa Mahebora pada Rabu (27/7/22).

Oris menuturkan, jalan kabupaten ini pernah diukur oleh Dinas Pekerjaan Umum pada tahun 2019 dan Bupati juga pernah datang ke Desa Mahebora menjanjikan perbaikan ruas jalan tersebut namun sampai dengan hari ini tidak ada tindaklanjutnya.

“Dinas PU pernah datang ukur ruas jalan kabupaten ini. Namun sampai hari ini tidak ada tindaklanjutnya. Warga juga menunggu janji Pak Bupati untuk perbaikan jalan ini,” ujarnya.

Sudah Sampaikan Bupati

Camat Nita, Avelinus Yuvensius pada saat melantik anggota BPD Desa Mahebora, Rabu, (27/7/22) di hadapan masyarakat, mengatakan, terkait kondisi ruas jalan rusak ini dirinya sudah menyampaikan kepada Bupati.

“Saya sudah sampaikan kepada Bapak Bupati Sikka pada saat peresmian Pasar Nangablo. Bahwa hasil komoditi, pertanian dan perkebunan di Desa Mahebora sangat banyak tetapi kendala akses jalan ini membuat harga komoditas anjlok. Biaya ke pasar saja lebih mahal dari hasil dagangan yang dijual,” ucapnya.

Padahal kata Avelinus, sudah ditancapkan papan proyek di Kali Guhi untuk perbaikan jalan sepanjang 1 kilo meter. Namun, sampai hari ini jalan yang dinantikan tak kunjung diperbaiki.

“Saya sudah senang ketika mendengar ruas jalan yang rusak sepanjang 1 kilo meter mau diperbaiki. Kalau jalan sudah diperbaiki aktivitas perekonomian warga desa Mahebora berjalan lancar dan harga komoditas pun pasti baik,” tuturnya.

Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sikka, Fred Djen ketika dikonfirmasi tidak berkomentar.

Dia hanya mengatakan, akan dikerjakan minggu depan, tanpa menjelaskan tanggal dan waktu pengerjaannya.

Dalam papan nama proyek itu tertulis, Program Penyelenggaraan Jalan melalui kegiatan Penyelenggaraan Kabupaten dengan nama paket Peningkatan Jalan Nangablo-Hagarahu.

Dengan nilai kontrak Rp934.035.000, Sumber Dana Pinjaman Daerah. Kontraktor Pelaksana, CV. Balista Timor Perkasa dengan Konsultan Pengawasnya, PT. Dwipa Mitra Consultan, Tahun Anggaran 2021.

Nasionalisme, Keluarga, dan Mutual Respect

Oleh Yandris Tolan*

“Tempora muntantur et nos mutamur in illis; waktu berubah dan kita pun turut berubah di dalamnya.” Inilah bunyi pepatah Latin yang merujuk pada pengalaman eksistensial manusia dalam mencari identitas baik personal maupun kolektif.

Pada zaman yang cenderung menorehkan dampak negatif, kita mengalami dinamika dan dialektika. Jika kita menghindar dan tak mengambil langkah, maka bisa membawa dampak kolektif yang kelam.

Kita dituntut terlibat dalam semua ruang gerak kehidupan. Keterlibatan itu tak sebatas wacana yang digaungkan dalam rubrik sosial media, tetapi lebih nyata bersentuhan dengan realitas konkret. Aksi dan reaksi merupakan modal utama bagaimana tindakan kita terarah dan meyentuh segala lini kehidupan.

Berangkat dari realitas demikian, kita perlu menerapkan suatu keutamaan asas yang menjadi gagasan utama dalam menjiwai dan memotivasi seluruh itikad dan kehendak baik yang ingin kita bangun.

Nasionalisme

Asas utama yang hendak kita gelorakan adalah semangat nasionalisme. Sebab nasionalisme sejatinya adalah, paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan sama dengan “makin menjiwai bangsa Indonesia.”

Menurut KBBI, nasionalisme berarti ada kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan.

Semangat nasionalisme urgen diterapkan karena jadi parameter dalam tataran kolektif maupun dalam lingkup kecil seperti keluarga, misalnya.

Berpijak pada makna etimologis di atas, nasionalisme kaya akan nilai-nilai peradaban. Di dalamnya, kita temukan adanya sikap mencintai, pengorbanan, adanya unsur totalitas yang terarah pada pengalaman eksistensial, rasa saling memiliki, idealisme kolektif, menjunjung tinggi integritas, mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan golongan.  Singkatnya, adanya kerelaan untuk mengejar keutamaan kolektif daripada kepentingan individual.

Atas dasar inilah, sikap nasionalisme dipertahankan dalam sebuah sistem. Layaknya negara yang memiliki sistem dan dinamika pembangunan, demikian halnya alur dan siklus dalam keluarga.

Semangat nasionalisme sangat ideal dijadikan role model kehidupan keluarga karena menjamin adanya unsur kebersamaan dan punya misi. Nasionalisme adalah wadah yang mempertemukan beragam gagasan untuk menyoal dan mencari solusi di balik suatu permasalahan umum.

Pada satu sisi, nasionalisme dibutuhkan untuk menyikapi setiap persoalan yang berbenturan dengan etika dan moralitas publik. Di lain sisi, semangat nasionalisme jadi tameng untuk membendung gempuran fenomena global yang berciri ekslusif, pragmatis, dan tendensius.

Wujud utama penerapan nasionalisme adalah mencitpakan misi, menjunjung integritas, mempertahankan identitas kolektif, serta berperan sebagai mode utama timbulnya nilai-nilai etis dan bermartabat.

Beberapa dekade terakhir, semangat nasionalisme tampak surut dalam seluruh ranah kehidupan berbangsa dan bernegara. Kenyataan ini bisa terjadi karena kuatnya pengaruh globalisasi disertai maraknya teknologi canggih.

Semangat nasionalisme dalam sistem peradaban adalah hal potensial.  Oleh karena itu, kita tidak lagi gamang dan bertanya-tanya mengapa sejak semula para pendiri bangsa begitu sigap memproklamirkan adagium nasionalisme di balik kibaran Sang Saka Merah Putih?

Tentu, di sanalah para pioner dan peletak dasar negara menemukan adanya nilai dan unsur pemersatu yang begitu kokoh merekatkan yang retak dan terpisah, menghubungkan yang putus dan terpisah jauh, serta jadi wadah yang memperkokoh identitas kebangsaan.

Relevansi dari semangat nasionalisme terus-menerus tumbuh dan dirasakan dalam setiap kesempatan. Bahkan, dalam hajatan penting kenegaraan, gelora nasionalisme menghipnotis sejuta anak bangsa untuk berkiprah penuh optimisme dan kaya idealisme.

Kita gelorakan dan benamkan sedalam nurani terkhusus dalam perjuangan membangun keluarga sebagai wadah utama dalam menerawang nasib bangsa di balik persepsi publik yang kadang dipelintir ke ruang perpecahan.

Menjadi relevan apabila optimisme membumikan nasionalisme saat ini. Mengingat situasi bangsa dan negara saat ini tengah dihantui berbagai persoalan seperti radikalisme, terorisme, dan lain-lain.

Keluarga

Bicara terminologi keluarga, kita dibawa pada pemahaman yang berhubungan dengan nilai kebersamaan. Sebab ada orang bijak mengatakan, harta yang paling indah dan berharga adalah keluarga.

Mengapa begitu? Karena banyak nilai dan keutamaan didapatkan, naluri dan idealisme dibentuk dalam bingkai optimisme, ada ruang belajar mandiri yang melibatkan setiap pribadi tanpa ada batasan wewenang, titik temu gagasan yang bersanding dalam relasi vertikal-horisontal antar anggota, dan adanya etika publik.

Demikianlah, konsep keluarga. Hemat saya, perlu dimaknai dalam semua kalangan. Melalui keluarga, kita ditempa bagaimana cara bersikap kritis tapi santun, hidup mandiri namun berwawasan global, kreatif dan punya daya saing, mengekspresikan diri secara bebas tanpa memberikan tekanan (pressure) pada pihak lain, belajar berkorban tanpa menuntut imbalan, dan berbagai nilai etis lain yang begitu ideal dan relevan dibutuhkan.

Alasan paling utama mengapa keluarga dijadikan model peradaban karena keluarga jadi seminari dasar atau tempat paling pertama dan utama benih-benih kebaikan dan nilai kehidupan sosial diterapkan dan dihayati.

Ada juga nilai moral yang muncul melalui suatu seleksi alamiah yang tidak dimengerti hanya pada konsep logika semata. Nilai-nilai etis muncul tanpa adanya desakan atau pun tuntutan norma. Tetapi nilai moral itu muncul karena adanya mutual respect atau respon timbal balik yang terjadi berkat satu akar persoalan.

Esensi keluarga ibarat sebuah harta yang menyimpan begitu banyak daya tarik serta menawarkan aneka pilihan etika yang populer. Alasannya, karena nasionalisme adalah representasi dari esensi keluarga yang memprioritaskan misi kebersamaan.

Mutual Respect

Mutual respect perlu diterapkan dalam hidup berkeluarga. Aspek ini dipandang penting karena membantu setiap anggota keluarga untuk memupuk sikap saling menghargai dan mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan individu atau golongan.

Aspek mutual respect atau lebih terarah pada respon timbal balik dalam sebuah semangat kebersamaan sangat esensial karena memediasi setiap bentuk relasi yang dibangun dalam keluarga.

Aspek ini merupakan salah satu dari sekian banyak nilai yang memotivasi kita membangun keluarga secara santun dan elegan. Makna korelatif yang tersirat dalam aspek ini adalah bahwa kebersamaan merupakan bentuk tanggapan dalam mencari solusi di balik suatu persoalan.

Dalam keluarga, misalnya, aspek mutual respect memegang peranan penting karena menjadi barometer sekaligus matra khas dalam ruang lingkup keluarga.

Kita tidak hanya berkutat pada persoalan atau terminologi tentang apa arti dan makna konseptual keluarga tetapi sejauh mana memposisikan keluarga sebagai keutamaan nilai yang selaras zaman.

Apsek ini urgen dan ideal karena bisa memberi warna baru dalam potret dan prospek keluarga idaman.

Dengan demikian, zaman yang semakin maju dengan banyak kemudahan ini, harus diantisipasi dan disikapi secara lebih nasionalis agar tidak terjebak pada polarisasi kepentingan dan daya bius egoisme.

Kita berjuang dari waktu ke waktu untuk tidak menjadikan keluarga sebagai sandaran semata tetapi menjadi locus untuk menimba segala macam nilai kehidupan.

*Penulis adalah Kepala Desa Narasaosina, Kecamatan Adonara Timur

Ajak Pintu Air Berkolaborasi, Guru Besar Undana: Pintu Air Jadi Alat Komunikasi Usaha

Kupang, Ekorantt.com – Guru Besar Universitas Nusa Cendana (Undana) Prof. Dr. Drs. Frans Bustan, M.Lib mengajak KSP Kopdit Pintu Air berkolaborasi dalam Konferensi Internasional Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) ke-31 di Undana, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada bulan Oktober mendatang.

Profesor Frans Bustan menyampaikan permintaannya ketika berdiskusi dengan Pengurus Komite dan Manajemen KSP Kopdit Pintu Air Cabang Kupang di ruang kerjanya, kampus Undana, Kamis (28/7/2022).

Ia bilang, kehadiran Kopdit Pintu Air dalam hajatan ini, sangat strategis dalam konteks bahasa yang menjadi alat komunikasi usaha dan kemanfaatannya untuk lembaga pendidikan Universitas Nusa Cendana (Undana).

Sebagai guru besar Undana dalam bidang Language and Culture, ia menginginkan bentuk kemitraan permanen dengan KSP Kopdit Pintu Air yang merupakan stakeholders penting dan linear dalam konteks penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

Kurikulum itu, kata Frans, memberi ruang cukup dan wajib kepada perguruan tinggi untuk memperkuat kerja sama, kolaborasi, dan sinergi produktif dengan multipihak.

HIKSI sebagai Forum Akademik Akbar

Adapun Konferensi Internasional HIKSI adalah sebuah forum akademik akbar yang mempertemukan ratusan sastrawan, para cendikiawan serta pakar linguistik dunia dan Indonesia untuk membahas sejumlah isu internasional dan nasional terkait linguisitk dalam konteks yang lebih global dan produktif.

Profesor Frans menjelaskan, ada sejumlah peserta dari beberapa negara sahabat dan domestik akan hadir dalam forum ilmiah ini dan akan dipadukan dengan Expo UMKM dan Industry Kerajinan Indonesia.

“Ada temu bahasa dan budaya juga sejumlah agenda besar terkait urusan bahasa dan manfaatnya tidak saja untuk kajian ilmiah edukatif tapi juga kontribusinya bagi kehidupan sosial ekonomi rakyat,” katanya.

Mengapa Pintu Air Terlibat?

Terkait mengapa Kopdit Pintu Air harus hadir dan terlibat dalam event internasional ini, Frans menjelaskan, pertama, Pintu Air adalah koperasi peringkat satu nasional yang tentu tidak saja memiliki banyak produk dan layanan unggul tapi juga memiliki strategi marketing (berbahasa) yang super sehingga lembaga ini kian dicintai masyarakat.

Hal ini terbukti dengan biar kantor pusatnya berada di kampung, tapi mampu merajut kebersamaan dan melayani anggotanya di 52 kantor cabang di 20 provinsi di Indonesia.

“Kita ingin berkolaborasi dengan Kopdit Pintu Air, kita minta mereka membagi pengalaman soal strategi menggunakan media “bahasa” dalam konteks pemasaran dan tentunya belajar merajut kebersamaan sehingga nadi kehidupan tetap berjalan dalam kebersamaan sebagai jiwa dari setiap insan koperasi,” kata dosen FKIP Undana ini.

Ia menjelaskan lagi soal pentingnya sebuah nama dalam konteks sastra dan bisnis. Nama baginya adalah tanda. Pintu Air adalah sebuah nama yang sudah terlampau lama dan ia sudah bergabung menjadi anggota pun menikmati layanan super dari Kopdit Pintu Air.

Tidak hanya itu, kata Frans, ia selalu mengikuti rekam jejak dan sepak terjang koperasi ini mulai dari awal pergerakannya hanya sebagai sebuah kelompok arisan di kampung Rotat, Nita, Maumere Flores hingga saat ini menjadi koperasinya seluruh masyarakat Nusantara.

Guru Besar Universitas Nusa Cendana (Undana) Prof. Dr. Drs. Frans Bustan, M.Lib

“Saya juga sudah lama menjadi bagian dari Pintu Air, merasakan manfaatnya serta mengikuti sepak terjangnya. Sebagai anggota, secara moral saya juga ingin melibatkan Pintu Air dalam kegiatan atau event internasional ini, mereka bisa share pengalaman dalam mengelola lembaga ini tentu juga masih kaitannya dengan urusan bahasa, yang jadi ujung tombak marketing,” ujarnya.

Alasan kedua, menurut Profesor Frans, dengan menghadirkan Kopdit Pintu Air sebagai mitra dalam kegiatan Konferensi Internasional ini karena hasil pengamatan dan wawancara sejumlah pihak bahwa Pintu Air memang tidak ke mana-mana secara fisik tapi hadir di mana- mana.

Pelebaran sayap usaha dan pelayanan ini menunjukkan bahwa koperasi ini sudah menjadi sentra untuk melayani masyarakat.

Sementara itu, sastra menurut Profesor Frans, dalam kaitan kearifan lokal juga akan memberi kontribusi tentang kearifan lokal yang berkaitan dengan koperasi.

“Melalui sastra atau produk-produk bahasa berdefinisi sastra juga bertujuan mengangkat keraifan lokal dengan muatan berkenaan dengan koperasi,” katanya.

“Oleh karena kami selaku penyelanggara memilih KSP Kopdit Pintu Air sebagai mitra untuk ambil bagian dalam Konferensi Internasional ini,” tandasnya.

Undana Wajib Bermitra

Dalam kapasitas dan representasi sebagai dosen dan guru besar, kata Frans, Undana memang diwajibkan untuk membangun kemitraan dengan bebagai pihak.

Untuk itulah ke depan, pihaknya akan menghadirkan Pimpinan Kopdit Pintu Air untuk bertemu dengan Rektor Undana di gedung Rektorat Undana dalam membangun sebuah Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (Kesepakatan Kerja Sama).

Bisa juga ditindaklanjuti dengan kerja nyata bersama Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LP2M) Undana untuk kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan, tidak saja dalam konteks ekonomi tapi juga pengembangan SDM.

Dengan hubungan kemitraan itu, maka Pintu Air selaku yang punya wadah dapat juga menjadi lokus praktek/magang industry maupun menerima lulusan Undana bisa berkarya di sana.

Lebih jauh, Ketua Humas Kantor Pusat Kopdit Pintu Air, Vinsensius Deo, mengatakan Pintu Air siap bekerja sama dengan Undana dalam konteks pelayanan, pemberdayaan ekonomi, magang industi dan apapun yang selaras dan saling menguntungkan.

“Ini ide baik dari Bapak Professor dan kita siap diskusikan dengan Ketua Pengurus Pusat dan Manajemen Kantor Pusat untuk tentukan langkah teknis, tentu setelah kita rapatkan bersama terkait ajakan produktif ini,” ujar Vinsen Deo.

Bersama jajaran pengurus dan manajemen cabang Kupang, Vinsen mengaku ajakan Guru Besar Undana itu adalah sebuah kehormatan dan terobosan cerdas yang mesti ditangkap lembaga untuk melayani lebih sungguh dan tentu juga memperluas jejaring kerja sama dan kemitraaan bersama perguruan tinggi yang memang sangat dibutuhkan saat ini.

Hadir saat itu Kepala Humas Kantor Pusat KSP Kopdit Pintu Air Vinsensius Deo, Wakil Ketua Komite Aloysius Kamil, Manajer Area Timor Bagian Barat Margaretha Dua Mite, dan Staf Supervisor Kupang Haplin.

Hendak Menyalip, Pengendara Motor Terjatuh dan Terlindas Mobil Tangki Minyak di Ende

0

Ende, Ekorantt.com – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Trans Flores, tepatnya di km 7 arah barat kota Ende, kampung Puumbara, Desa Raterua, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, pada jumat (29/7/2022) sekitar pukul 10.30 WITA.

Pengendara motor yang diketahui bernama Theresia Y Siku (25) meninggal di tempat setelah terjatuh dari motor yang ditumpanginya kala hendak menyalip tangki minyak dari arah yang sama.

Saat itu pula, Theresia terpental ke bawah mobil tangki sehingga membuatnya terlindas dan terseret mobil tangki beberapa meter hingga berakhir meninggal di tempat.

Informasi ini disampaikan Kasat Lantas Polres Ende, Ipda I Komang Astina kepada Ekora NTT saat dikonfirmasi pada Jumat (29/7/2022) sore.

Ipda Komang menerangkan, Mobil Hino Tangki bernomor polisi B 9370 SFV warna merah (Tangki Tronton Pertamina) yang dikemudikan oleh Yohanes A Bate dengan kecepatan sedang datang dari arah Ende menuju ke Bajawa.

Olah TKP yang dilakukan Aparat Kepolisian Resor Ende (Foto: Istimewah)

“Pada saat bersamaan dari arah belakang sepeda motor Yamaha GT Nopol EB 5940 AH warna merah yang dikendarai oleh Theresia Y Sika dengan kecepatan tinggi dan hendak menyalip mendahului truk tangki minyak tersebut,” ungkap Ipda Komang.

“Namun saat berpapasan pengendara sepeda motor tersebut hilang kendali lalu jatuh dan pengendara sepeda motor tersebut terlempar ke bawah mobil tangki tersebut sehingga membuatnya terlindas dan terseret beberapa meter. Akibatnya korban pengendara sepeda motor meninggal dunia di tempat kejadian dan selanjutnya dibawa ke RSUD Ende. Sedangkan kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan ke kantor Polres Ende,” katanya.

Polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti kendaraan.

Berdasarkan identifikasi, Almarhumah Theresia diketahui berasal dari Desa Nuamuju, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende.

Soeratim Cup U17 Siap Digelar di Ende, Ini 11 Tim yang Telah Mendaftar

0

Ende, Ekorantt.com – Liga Pelajar Soeratim Cup U17 akan berlangsung di Stadion Marilonga Ende dari tanggal 2-15 Agustus 2022.

Saat ini, pemerintah Kabupaten Ende telah mempersiapkan kondisi stadion berkapasitas 15.000 penonton tersebut untuk perhelatan Soeratim Cup U17 Tahun 2022.

Demikian dijelaskan Ketua Panitia Soeratim Cup U17 Derson Duka kepada media di Ende pada Kamis (28/7/2022).

Menurutnya, Asprop PSSI telah melihat secara langsung kondisi stadion dan dalam evaluasi mereka menyebutkan Stadion Marilonga masih layak untuk menggelar Soeratim Cup.

“Kita sementara melakukan pembenahan dan perbaikan. Di antaranya papan skor, pintu gerbang masuk, bens pemain yang sudah rusak dan beberapa kerusakan kecil lainnya,” ujar Derson.

Derson yang juga menjabat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Ende tersebut menjelaskan, terkait acara penjemputan kontingan, pihaknya akan bekerja sama dengan paguyuban warga masing-masing daerah yang ada di Kota Ende.

Hingga Kamis (28/7/2022), 11 kontingan telah siap mengikuti Liga Pelajar Soeratim Cup U17.  Ke-11 Tim tersebut sudah memasukkan Form A1 (Form Pendaftaran) Liga Pelajar Soeratin U17 Tahun 2022 di Ende.

Tim tersebut adalah Persap Alor, PS Malaka, Persematim Manggarai Timur, Persebata Lembata, Nirwana FC 04 Nagekeo, Bintang Timur Atambua, Persada SBD, PSN Ngada, Persena Nagekeo, Perseftim Flotim, dan PSKK Kota Kupang.

“Data ini kami terima dari Asprop. Mudah-mudahan akan bertambah, karena menurut informasi Persami Maumere akan berpartisipasi dan juga dari beberapa kabupaten lain,” tutup Derson.