Meriahkan Bulan Suci Ramadhan, Kodim 1603 Sikka Berbagi Takjil Gratis

0

Maumere, Ekorantt.com – Dalam rangka memeriahkan Bulan Suci Ramadhan, Kodim 1603 Sikka menggelar pembagian takjil gratis bagi masyarakat Kabupaten Sikka.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di depan gerbang Makodim 1603 Sikka, Senin, (18/04/2022) pukul 16.30 WITA.

Pantauan Ekora NTT, pembagian takjil secara gratis dilaksanakan oleh prajurit Kodim 1603 Sikka di mana takjil dibagikan kepada pengendara motor maupun mobil yang melintas di depan Kodim 1603 Sikka baik kepada masyarakat yang beragama Islam maupun bukan Islam.

Adapun takjil gratis yang dibagikan kepada masyarakat sebanyak 100 takjilan.

Dandim 1603 Sikka, Muhammad Jafar melalui Prajurit Kodim 1603 Sikka, Praka Apria Dika Kesuma selaku Pendim 1603 Sikka kepada Ekora NTT mengatakan, Ramadan adalah bulan berkah, penuh rahmat dan bulan pengampunan.

Muhammad melanjutkan, Bulan Puasa Ramadhan juga menjadi momentum dalam menumbuhkan empati, saling berbagi, dan membantu satu sama lain.

“Kegiatan ini dilakukan oleh Kodim 1603 Sikka dengan pembagian takjil gratis kepada pengemudi motor dan mobil. Hari ini kita laksanakan untuk berbagi kasih, silaturahmi semua warga Sikka,” ujarnya.

Ia menambahkan, pembagian takjil bukan cuma hari ini saja tapi ke depannya akan dilanjutkan lagi tetapi dengan lokasi yang berbeda setiap hari.

Salah seorang warga Kelurahan Madawat, Icha yang melintas di jalan depan Kodim 1603 Sikka mengaku kaget ketika ditahan motornya oleh prajurit Kodim Sikka untuk mengambil takjil gratis dari Kodim Sikka.

“Saya kaget pas lewat depan Kodim lalu dipanggil oleh anggota Kodim Sikka untuk ambil takjil gratis. Senang sih pas lagi lapar dapat kue-kue gratis dan es buah gratis dari Kodim 1603 Sikka. Terima kasih Kodim Sikka,” ungkap Icha.

Kopdit Swasti Sari Terima 1 Unit Mobil dari BNI

Kupang, Ekorantt.com – KSP Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari kembali menerima 1 unit mobil New Triton dari Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kupang pada Kamis (14/04/2022).

Penyerahan yang dilangsungkan di Kantor Cabang Swasti Sari Kupang Kota oleh Kepala BNI Kupang, Sapta Parestu Rohi kepada General Manager Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan.

Sebelumnya, pada tahun 2019 koperasi itu juga telah menerima hadiah mobil jenis Pajero dari BNI. Dengan demikian BNI Kupang telah menyerahkan 2 mobil kepada Kopdit Swasti Sari sebagai moda transportasi untuk masyarakat yang tak terjangkau di pelosok desa.

Sapta Parestu mengatakan bahwa komunikasi yang baik menjadi hal yang kaya akan apresiasi dan loyalitas nasabah BNI.

“Komunikasi baik itu sama-sama senang, sehingga pengambangan loyalitas nasabah yang baik kami mencoba mengakomodir permintaan pak GM (General Manager) pada waktu yang lalu. Ternyata hari ini terealisasi, bukan karena saya namun karena komitmen yang dibangun Swasti Sari menjadi sebuah kepercayaan yang semakin baik dan ke depan kita tetap memupuk kerjasama ini agar lebih baik lagi,” kata Sapta.

Ia kembali berharap dengan hadiah mobil triton ini menjadi bagian mobilisasi untuk staf di Swasti Sari dan juga dapat terus mempererat kerjasama BNI dan Swasti Sari.

Sementara itu GM Kopdit Swasti Sari mengatakan bahwa mobil tersebut akan menjadi alat transportasi bagi daerah yang belum dijangkau seperti Amfoang yang cukup curam dan kampung-kampung yang jauh dari pelayanan.

“Kami sadar bahwa dalam melayani anggota kami sangat membutuhkan transportasi untuk mobilisasi pelayanan kepada masyarakat yang tidak bisa dijangkau, namun dengan adanya transportasi ini kami bisa menjangkau masyarakat yang cukup jauh. Kebaikan yang tumbuh dan berkembang itu tumbuh di sini, melalui doa usaha kerja keras, kita bisa mendapat buah dari kerjasama dengan BNI. Ini adalah agenda Tuhan,” jelas Sason dalam sambutannya.

Sason berkata, para anggota diletakkan sebagai raja dan ratu. Dengan dukungan anggota dan atas kepercayaan itu membuat Kopdit Swasti Sari tumbuh dan berkembang sejauh ini.

“Kita ibaratkan seorang tukang yang membangun sebuah bangunan dengan bahan-bahan berkualitas, maka dengan jelas produk yang dihasilkan pasti berkualitas. Sama dengan membuat sebuah produk yang ada, Kopdit Swasti Sari sudah dipercaya di dalam dan di luar. Kepercayaan masyarakat yang sudah ada menjadi dasar pendirian Kopdit Swasti Sari,” kata Sason.

Acara serah terima mobil disaksikan Rohaniwan Katolik Pater Valens, Pengurus, Pengawas, dan Manajemen Kopdit Swasti Sari, Pengurus Pengawas dan Manajemen Kopdit Tunas Sari serta Pemimpin dan staf BNI Cabang Kupang.

Sebagai informasi saat ini per 30 Maret 2022, Kopdit Swastisari memiliki anggota 148.289 nasabah yang tersebar di 28 kantor cabang.

Warga Minta Traffic Light di Tiga Titik Kota Maumere Segera Diperbaiki

0

Maumere, Ekorantt.com – Warga kota Maumere meminta Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka segera memperbaiki traffic light atau lampu merah di tiga titik yang ada di Kota Maumere.

Ketiga titik itu antara lain, Perempatan SMP Negeri 1 Maumere, Perempatan Tugu Ikan Tuna dan Perempatan Taman Doa Patung Kristus Raja.

Salah seorang warga Kota Maumere, Maria menyayangkan lampu traffic light di tiga titik ini telah rusak bertahun-tahun.

“Sejak lampu merah itu mati, pengendara saling terobos, apalagi pada pagi hari sangat rawan kecelakaan. Karena banyak pengendara roda dua maupun roda empat ke kantor dan mengantar anak ke sekolah tidak mau mengalah sehingga membuat kita was-was. Bahkan ada pengendara yang saling adu mulut,” ujar Maria.

Menanggapi permintaan warga, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Mauritius Minggo kepada Ekora NTT, Senin (18/4/2022) mengatakan, bahwa tidak berfungsinya traffic light di tiga titik itu karena komponennya sudah rusak.

“Ini kan barang-barang tua semua seperti yang di Pengadilan Negeri dan di depan Toko Agung itu tahun 2003 masih pakai tenaga surya. Jadi dia punya komponen tenaga suryanya sudah rusak semua harus diganti yang baru, ” kata Us Minggo, begitu ia biasa disapa.

Ia melanjutkan, semua komponen tenaga suryanya mau diperbaiki, tetapi masih ada keterbatasan anggaran.

“Ke depannya semua komponen kita akan ganti dari tenaga surya ke tenaga listrik. Kalau tenaga surya kita harus butuh biaya yang besar untuk maintenance-nya,” ujarnya.

Lebih jauh, kata Us, jumlah kendaraan di Sikka ini sudah cukup ramai, jadi ke depannya itu semua traffic light yang ada di dalam Kota Maumere yang komponennya sudah rusak harus secepatnya diperbaiki karena sangat rawan kecelakaan.

Ia menambahkan, setiap hari pihaknya melakukan monitoring di setiap titik traffic light yang rusak tersebut.

Dua Siswa SMAK Syuradikara Studi Lanjut di Nanzan University-Jepang

0

Ende, Ekorantt.com – Dua siswa dari SMA Katolik Syuradikara, Ola Eduard Valentinus dan Dominio Rivaldo Wuwur dari Jurusan MIPA direkomendasikan sekolah untuk melanjutkan studi bidang Politik Internasional di Nanzan University, Nagoya, Jepang.

Kepala SMAK Syuradikara, P. Stefanus Sabon Aran, SVD menjelaskan, kedua siswa tersebut sudah memenuhi persyaratan baik akademis maupun non akademis untuk melanjutkan studi melalui program schollarship (beasiswa).

“Di Indonesia hanya dua sekolah yang mengirimkan dua siswanya untuk melanjutkan studinya di Nanzan University melalui jalur non test (rekomendasi) yaitu SMA St. Yosep di Denpasar-Bali dan SMAK Syuradikara,” terang Pater Stef.

Sesuai MoU yang ditandatangani oleh kedua lembaga pendidikan sejak tahun 2013, Pater Stef mengatakan, setiap tahun sekolah mengirimkan dua siswanya setelah memenuhi persayaratan akademis dan non akademis untuk belajar selama empat tahun sampai memperoleh gelar S1.

“Dalam MoU disepakati bahwa mereka harus menyelesaikan studinya selama empat tahun. Kalau lebih dari empat tahun maka biaya perkuliahan akan ditanggung sendiri,” jelas Pater Stef.

Karena itu, lanjut Pater Stef, pihak universitas memberikan kesempatan 1 tahun untuk belajar Bahasa Jepang sebelum mulai kuliah dan biaya untuk belajar Bahasa Jepang ditanggung oleh pihak Universitas Nanzan.

“Setelah memperoleh gelar Sarjana, mereka bisa melanjutkan studi S2 dengan biaya sendiri atau bisa langsung bekerja di Jepang atau kembali ke Indonesia,” terangnya.

Lebih jauh, Pater Stef menerangkan, sejauh ini ada 14 siswa dari SMAK Syuradikara telah dikirim studi lanjut di Nanzan University sejak tahun 2013.

Dikatakannya, angkatan pertama dan kedua sudah menyelesaikan S1 Program Studi Ilmu Politik Internasional bulan Maret lalu. Berdasarkan grade report atau hasil studi yang dikirim dari Nanzan University mereka umumnya menunjukkan prestasi belajar yang sangat baik.

“Ini bukan pertukaran pelajar. Tapi studi lanjut selama empat tahun di Nanzan University sesuai dengan MoU yang ditandatangani oleh pimpinan dari kedua lembaga pendidikan. Setiap tahun SMAK Syuradikara mengirim dua siswanya. Tidak ada limit waktu dalam kerja sama ini. Setelah S1 mereka boleh memilih mau kerja terus di Jepang atau kembali ke Indonesia,” jelas Pater Stef.

Pater Stef juga menambahkan, kelengkapan data dari kedua siswa seperti data pribadi, surat rekomendasi dari sekolah, transkrip nilai setiap semester dan persyaratan akademis lain telah dikirim ke Office of the Center for International Affairs Nanzan University.

“Belum lama ini sudah ada balasan dari pihak universitas bahwa mereka telah diterima. Selanjutnya kedua siswa diminta untuk mempersiapkan diri belajar Bahasa Jepang sebelum berangkat ke Jepang. Selama kuliah mereka tinggal bersama mahasiswa dari berbagai negara di apartemen milik universitas,” kata Pater Stef.

Eduard Ola, saat dihubungi Ekora NTT, Senin, (18/4/2022) mengatakan, dirinya kaget ketika Kepala Sekolah menyampaikan bahwa ia sebagai salah satu siswa yang akan melanjutkan studi di Jepang.

“Berita yang cukup luar biasa bagi saya ini, saya dapat langsung dari Pater Kepala Sekolah pada Sabtu, 04 Desember 2021, yang mana waktu itu tengah dilangsungkan PAS. Sembari fokus mengerjakan soal ujian, saya diminta keluar ruangan sebentar oleh Pater yang datang ke ruangan ujian saya,” katanya.

Tidak hanya itu, Eduard mengatakan, ia tak menyangka, dari sekian banyak teman-teman di angkatannya yang pintar dan luar biasa, tapi dirinya menjadi salah satu dari 2 orang yang terpilih oleh sekolah untuk studi ke Jepang.

“Saya sungguh bersyukur atas kesempatan luar yang diberikan kepada saya, dan saya memilih untuk menerima beasiswa ini dengan penuh percaya diri dan ke depannya saya akan melakukan persiapan yang sungguh terkait studi ke Jepang dengan teman Aldo,” ungkapnya.

Sementara itu, Aldo Wuwur juga mengungkapkan perasaan yang sama.

“Saya bangga tetapi juga beban karena utamanya belajar Bahasa Jepang dan budayanya. Kami harus belajar Bahasa Jepang sebelum kuliah. Selain itu teman-teman terdahulu sudah menunjukkan prestasi akademis yang baik. Ini jadi motivasi tetapi tantangan juga untuk kami. Kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini,” kata Aldo.

Aldo menambahkan, dirinya dan Eduard akan berusaha sesuai kemampuan mereka dan akan belajar rajin untuk meraih masa depan yang lebih baik.

“Kami akan berusaha sesuai kemampuan kami untuk beradaptasi dan mengikuti pola belajar dari kakak-kakak terdahulu sekaligus menjaga kepercayaan yang diberikan oleh sekolah,” tutupnya.

Berusia 34 Tahun, Ini Kunci Sukses Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi-Maumere

Maumere, Ekorantt.com – Sanggar Budaya Bliran Sina Watublapi-Maumere yang kini berusia 34 tahun ternyata memiliki kunci sukses mempertahankan proses pembuatan kapas jadi benang hingga menggunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Dalam sejarahnya, sanggar budaya ini didirikan pada 1988 oleh Almarhum Romanus Rewo dan terletak di Dusun Watublapi, Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Maumere, Kabupaten Sikka.

Menurut Ketua Sanggar Bliran Sina Watublapi Yosef Gervasius, kunci sukses di balik eksisnya sanggar tersebut hingga saat ini karena menerapkan sistem manajemen yang sangat terbuka.

Artinya, kata Yos, setiap kegiatan apa saja selalu diawali dengan pertemuan kelompok dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi.

“Kami juga selalu minta pendapat kepada setiap tour operator dan juga menerima masukan dari setiap tour leader yang berkunjung ke Sanggar Bliran Sina,” ujar Guru SMK Santo Thomas Maumere ini kepada Ekora NTT, Sabtu (16/4/2022).

Tujuan dari hadirnya Sanggar Budaya, tutur Yos, meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan produk seni tradisional, meningkatkan kesejahtraan dan kenyamanan hidup bermasyarakat yang mempertahankan kearifan, sosial budaya, dan lingkungan hidup.

Selain itu, lanjut Yos, pihak sanggar selalu berpedoman pada Visi dan Misi Sanggar yakni mewujudkan kesejahtraan yang menghargai dan mendukung kelestarian lingkungan, nilai- nilai sosial dan seni budaya lokal sebagai aset nasional.

Sedangkan misinya, Yos mengatakan, untuk menggali, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai sosial seni budaya dan lingkungan hidup.

Tujuan dari hadirnya sanggar budaya, tutur Yos, meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan produk seni tradisional, meningkatkan kesejahtraan dan kenyamanan hidup bermasyarakat yang mempertahankan kearifan, sosial budaya,  dan lingkungan hidup.

“Ini sejalan dengan tujuan pendiri sanggar besutan Almarhum Romanus Rewo yang ia inginkan yakni wadah dalam bentuk organisasi yang memiliki manajemen yang baik sehingga sanggar ini bisa dikelola dengan baik,” paparnya.

Dijelaskan Yos, sejak awal sanggar budaya ini hanya fokus pada tenun ikat dan juga promosi saja.

“Dari Dinas Pariwisata Sikka minta selain mempromosikan kain tenun ikat sanggar juga diminta menyiapkan tarian dan musik tradisional,” katanya.

“Hal ini dimaksud agar baik wisatawan mancanegara dan domestik selain menyaksikan para penenun mengerjakan tenun ikat dengan pewarna alami dan membeli sarung juga sekalian menyaksikan tarian tradisional yang disuguhkan,” sambungnya.

Dikatakan pula, selama masa pandemi Covid-19, omset penjualan menurun jauh berkisar 80 persen; diperparah lagi dengan tidak adanya kunjungan wisatawan sehingga betul-betul sangat menyulitkan bagi kelompok penenun.

“Saat ini, baru wisatawan domestik yang mengunjungi Sanggar Bliran Sina. Kita harapkan pariwisata bisa kembali bergairah sehingga para penenun sarung tenun ikat kembali tersenyum,” harapnya.

DPD ASETI NTT Gelar Lomba Rekor Menari 29 Jam, AKUSIKKA Ikut Berpartisipasi

Maumere, Ekorantt.com – Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Seniman Tari Indonesia (DPD ASETI) Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menyelenggarakan Lomba Menari 29 Jam 4 Menit 22 Detik dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia 29 April nanti.

Kegiatan ini akan berlangsung di ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo. AKUSIKKA sebagai wadah kreatif pengusaha kecil menengah dan pelaku ekonomi kreatif dipastikan untuk mengambil bagian dalam ajang ini.

Demikian informasi yang diterima Ekora NTT dari penyelanggara, Senin (18/4/2022). Andi Tenri Lebbi sebagai penggagas berharap acara ini diikuti oleh seniman tari dan masyarakat umum NTT yang mempunyai hobi menari baik dan juga penggemar tari dari luar NTT dengan iringan musik tradisional dan musik rekaman.

Acara tersebut juga dipautkan dengan rekor UKM terbanyak dan rekor produk terbanyak dengan tujuan memperkenalkan poduk UMKM Nusa Tengara Timur yang sedang menggeliat semenjak Labuan Bajo ditetapkan menjadi kawasan wisata premium oleh pemerintahan Jokowi.

AKUSIKKA sebagai wadah kreatif pengusaha kecil menengah dan ekonomi kreatif dipastikan mengambil bagian dalam ajang ini. Ketua AKUSIKKA, Sherly Irawati mengatakan, pihaknya sangat senang atas pelibatan AKUSIKKA pada ajang itu.

“Kami merasa sangat senang, AKUSIKKA juga dilibatkan untuk berpartisipasi dalam ajang itu,” tutur Sherly.

Sherly juga menjelaskan, dirinya sedang berkoordinasi dengan pengurus dan anggota untuk melakukan pertemuan guna membahas persiapan keikutsertaan anggotanya di Labuan Bajo nanti.

“Ini sebentar ini kami lakukan pertemuan, kami mau bahas persiapan kami biar produk-produk anggota kami bisa dipasarkan di sana,” jelas Sherly.

Senada dengan ketua, Yos Hendarsa, salah seorang anggota AKUSIKKA ketika dimintai komentarnya melalui sambungan telepon mengungkapkan kegembiraan atas undangan dari penyelenggara lomba menari.

Pada prinsipnya, AKUSIKKA sudah memiliki branding, sehingga setiap event baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta tentu menjadi sebuah peluang yang ditunggu-tunggu.

“Kami sangat senang dan kami pasti ikut karena event seperti itu yang kami tunggu. Apalagi AKUSIKKA telah memiliki branding di pasaran. Terima kasih buat penyelenggara yang telah memberikan ruang buat kami,” tutup Yos.

Ketua PSSI NTT Apresiasi Turnamen Bola Kaki Menyambut Hari Raya Paskah di Manggarai Timur

0

Borong, Ekorantt.com – Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) NTT, Christian Mboeik, mengapresiasi turnamen bola kaki dalam rangka menyambut hari raya Paskah yang digelar di sejumlah tempat di Kabupaten Manggarai Timur.

“Laga kecil seperti ini perlu diadakan setiap tahun, bila perlu jangan hanya sekali dalam setahun,”  kata wakil ketua DPRD NTT  itu saat menyaksikan langsung turnamen bola kaki di Mukun, Kecamatan Kota Komba Utara, Sabtu (16/4/2022).

Mboeik datang ke Mukun bersama anggota DPRD NTT yang juga menjabat Ketua Komite Kajian dan Isu Strategis Asprov PSSI NTT, Bonifasius Jebarus. Mereka adalah bagian dari rombongan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yang sedang melakukan kunjungan kerja di Manggarai Timur.

“Sangat senang sekali ketika pertama kali berkunjung ke Mukun, langsung menyaksikan turnamen yang dihadiri ribuan penonton ini. Sangat luar biasa sekali animo masyarakat di Mukun terhadap sepak bola,” ujar Mboeik.

“Ini adalah langkah kecil yang memberikan pengaruh besar bagi generasi kita untuk mengembangkan bakat mereka di bidang olahraga khususnya sepak bola,” tambah politisi Nasdem tersebut.

Mboeik mengharapkan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Manggarai Timur ikut berpartisipasi dalam turnamen-turnamen bola kaki di wilayah itu. 

“Supaya, ketika waktunya tiba untuk berlaga di tingkat provinsi atau liga-liga profesional, tidak kewalahan memilih pemain terbaik dari setiap daerah,” ucapnya.

Sementara Jebarus mengatakan, sebagai putra Mukun, ia sangat bangga karena turnamen tersebut berjalan dengan baik.

“Saya sangat senang mendengar kabar bahwa dari awal laga ini tidak terjadi kericuhan sampai saat ini. Ini yang paling penting. Kita menjunjung tinggi sportivitas dan persaudaraan, supaya orang dari luar tidak sungkan datang berkunjung ke Mukun karena mereka sudah tahu bahwa Mukun itu adalah rumah yang ramah yang penuh dengan persaudaraan,” kata politisi Demokrat ini.

“Harapan saya, semoga pertandingan ini berjalan aman tanpa kericuhan sampai di partai final, supaya pertandingan selanjutnya juga kita gelar dengan senang hati,” tambahnya.

Ia berterima kasih kepada pihak Paroki Mukun yang telah menyelenggarakan turnamen tersebut.

“Terima kasih juga kepada pihak keamanan dari TNI, Polri, hingga Linmas dari desa setempat yang telah bersedia menjaga dan mengamankan situasi selama turnamen berlangsung,” ucapnya.

Kehadiran kedua pengurus Asprov PSSI NTT ini  disambut hangat oleh panitia dan masyarakat yang ikut menyaksikan turnamen pada hari kesepuluh tersebut.

Ketua panitia turnamen itu, Gerardus Radu mengatakan “sangat berterima kasih” atas kehadiran dua pengurus PSSI NTT tersebut.

“Kehadiran kedua tokoh ini tentu menambah gairah para pemain dan juga antusias para penonton,” kata Gerardus.

Pada kesempatan itu, Mboeik memberikan sumbangan pribadi sebesar lima juta rupiah kepada panitia sebagai bentuk apresiasi atas berjalannya turnamen tersebut.

Gubernur Viktor Laiskodat Sebut Stefanus Jaghur Sosok Pekerja Keras

0

Borong, Ekorantt.com – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyebutkan bahwa mantan wakil bupati Manggarai Timur, Stefanus Jaghur adalah sosok pekerja keras dan tidak banyak mengeluh.

“Saya turut berduka atas meninggalnya sahabat saya, Bapak Stefanus Jaghur. Beliau sosok pekerja keras, tidak banyak mengeluh. Tokoh Manggarai Timur dan tokoh NTT,” kata Viktor saat sambutan dalam acara panen raya jagung program TJPS di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu (16/4/2022) siang.

Viktor meminta masyarakat mendoakan almarhum Stefanus yang telah meninggal dunia akhir Maret kemarin.

Dalam kunjungan kerja ke Manggarai Timur, Gubernur Viktor menyempatkan diri mengunjungi dan menaburkan bunga di makam Stefanus di Golo Ntoung, Kelurahan Rana Loba.

Gubernur NTT: Kita akan Bangun Industri Pakan Ternak

0

Borong, Ekorantt.com – Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan akan membangun industri pakan ternak, sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat NTT.

“Dalam satu tahun, NTT keluarkan uang satu triliun rupiah untuk belanja pakan ternak di Surabaya, di Pulau Jawa,” kata Viktor usai panen raya jagung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu (16/4/2022) siang.

Padahal, kata dia, NTT kaya akan bahan baku pembuatan pakan ternak seperti jagung, ampas kelapa, tepung ikan, dan kelor.

“Kalau kita punya industri pakan ternak sendiri, maka harga pakan pasti lebih murah. Uang kita akan beredar di NTT, tidak ke luar daerah,” katanya.

Kendati belum memastikan waktu pendirian industri tersebut, Viktor meminta masyarakat agar memanfaatkan lahan tidur untuk menanam tanaman yang menjadi bahan baku pakan ternak.

“Pak Bupati, saya minta tahun depan Manggarai Timur siapkan 50 hektar untuk program TJPS dan harus dikerjakan dengan baik seperti di Compang Ndejing ini,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas menyampaikan terima kasih atas kunjungan gubernur tersebut.

Menurut Agas,  kehadiran gubernur di Manggarai Timur merupakan bentuk dukungan terhadap pembangunan di kabupaten ini.

“Pak gubernur, masyarakat minta agar pembangunan industri pakan ternak di Manggarai Timur. Ini bukan permintaan saya. Ini permintaan masyarakat,” kata Bupati Agas.

Manifestasi Salib

Oleh: Vian Tolok*

Pengertian dan makna terdalam dari salib selalu disejajarkan dengan pengalaman kepahitan dan penderitaan hidup manusia. Bagi kebanyakan orang, derita, kesusahan, kesakitan, musibah, bencana, pengalaman batas manusia selalu dimaknai sebagai salib hidup yang menjadi santapan manusia beriman.

Tentu, kenyataan yang lumrah ini akhirnya diamini dan dihayati sebagai suatu hal yang wajar dan benar. Yang bernada derita adalah salib. Yang bernama salib pastinya membungkus deretan kisah susah dan muram.

Kehidupan dunia juga terus menawarkan salib dan manusia harus menerima realitas salib itu dalam etalase ziarah kehidupannya. Hal ini dipertegas oleh gagasan Agustinus Hippo dalam Civitas Terrena yang menggambarkan ziarah di dunia sebagai deretan kisah penuh penderitaan.

Selaras dengan gagasan Agustinus di atas, lebih lanjut filsuf besar Gottfried Wilhem Leibniz menelurkan gagasannya tentang penderitaan yang merupakan fase yang dihadapi selama hidup oleh karena manusia berkarakter fana dan rapuh. Ide dan gagasan yang tertuang di atas dengan sendirinya merangkum sebuah ide dasar bahwa derita yang dinamai salib tersebut adalah bagian hidup yang harus diterima dan dialami oleh semua manusia yang tinggal di bumi ini.

Pengakuan dan penghayatan hidup manusia terhadap salib dalam kenyataannya membahasakan kesusahan dan kesedihan. Boleh jadi, derita dan kesusahan hidup bernada dihayati sebagai sesuatu hal yang bernada melankolis, menyisipkan kemuraman, keharuan, kesedihan, banjir air mata dan ratapan tak berujung.

Salib pada bagiannya dinikmati sebagai sesuatu yang meminta dan menggerus banyak air mata dan jeritan kesakitan yang panjang. Mata beriman orang Kristiani hanya berhenti menatap salib pada momen kematian dan kesedihan tanpa jauh melihat ada nilai kemuliaan dan semarak sukacita yang ada di balik tirai salib Tuhan.

Sebenarnya salib itu menghadirkan kemuliaan dan kegembiaraan yang melimpah ruah bagi hati manusia yang tercemar kesusahan dan derita yang berkepanjangan. Dalam dan melalui salib, derita manusia beriman memperoleh kebahagiaan dalam ziarah perjuangan hidup.

Dalam terang iman, salib dapat diartikan sebagai penderitaan yang harus ditanggung oleh manusia dalam usaha untuk mencapai kebahagiaan atau kesuksesan dalam hidup.

Kearifan lokal dalam kazanah budaya Lamaholot juga telah mengajarkan secara turun-temurun bahwa untuk mencapai sesuatu yang baik, bernilai atau kesuksesan orang harus rela dan bersedia untuk bersusah payah dan “banting tulang”. Tidak ada kesuksesan dalam hidup, apapun bentuknya, yang dapat diraih tanpa perjuangan dan pengorbanan. Tiada kebangkitan tanpa perjalanan menuju salib!

Dalam Kitab Suci, hal itu pun sudah ditegaskan oleh Allah ketika Ia berfirman kepada Adam: “Dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah” (Kej 3, 17b-19).

Kutipan dari Kitab Suci ini mau menegaskan bahwa manusia harus berusaha dan berjuang untuk dapat melanjutkan hidupnya karena tidak ada sesuatu pun yang sifatnya gratis yang dapat kita peroleh.

Atas dasar warisan budaya dan dalam terang Sabda Tuhan, kita diajak untuk serius menjalani kehidupan kita. Penderitaan dan perjuangan harus kita terima sebagai sesuatu yang lumrah dan manusiawi sifatnya. Selama manusia hidup di dunia ini, selama itu juga ada perjuangan yang harus dilalui dan dimenangkan. Hanya orang yang mau berjuang adalah orang yang akan mampu memenangkan peziarahan hidup di dunia ini.

Oleh karena itu, maraknya gaya hidup serba instan yang menghalalkan segala macam cara untuk mencapai tujuan adalah pengkhianatan terhadap makna Sabda Tuhan dan terhadap kearifan lokal Lamaholot yang diwariskan oleh leluhur kita.

Maraknya kasus korupsi dan kolusi yang merasuki segenap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air kita adalah bukti nyata atas pengkhianatan terhadap makna Sabda Tuhan dan terhadap kearifan lokal tersebut.

Orang ingin hidup enak, serba berkecukupan tetapi tidak mau melewati perjuangan yang seharusnya dilalui; jalan yang diambil adalah jalan pintas: korupsi, menyuap dan kolusi. Mau mendapat posisi “enak” dalam tugas dan karier, menyuap pimpinan; mau mendapat nilai baik dalam ujian: menyontek. Dasar perjuangan dengan segala “kesusahannya” semakin dicampakkan dalam kehidupan manusia instan.

Ini adalah manifestasi yang sangat jelas betapa kerja keras dan pengorbanan menjadi hal yang semakin meredup dalam kehidupan kita. Orang lebih mementingkan hasil daripada proses; yang penting hasilnya baik dan menyenangkan masalah proses tidak dipentingkan. Sikap dan pola laku semacam ini tentu saja bertentangan dengan makna salib sebagai sebuah proses yang harus dilalui untuk mencapai kebangkitan. Perjuangan tidak boleh dihindari, sebaliknya harus dilalui sebagai suatu proses untuk menuju kepada “kemuliaan”.

Tuhan Yesus sendiri telah memberikan contoh dan teladan kepada kita bahwa untuk mencapai kemuliaan-kebangkitan Dia harus melalui perjuangan yang berat dan menyakitkan: Jalan Salib. Hal yang sama berlaku untuk kita. Untuk mencapai sukses dan meraih hasil yang maksimal tiada jalan pintas yang tersedia bagi kita, yang ada adalah “jalan” perjuangan dan pengorbanan. Sanggupkah dan beranikah kita?

Bagi kita para pengikut-Nya, jalan yang ditempuh dan ditunjukkan oleh Tuhan Yesus dan sekaligus dilakoni-Nya, yakni Jalan Salib adalah jalan yang hendaknya kita tempuh untuk menggapai “kemuliaan”. Tiada kebangkitan tanpa salib, tiada kesuksesan tanpa usaha dan perjuangan, tiada kebahagiaan tanpa pengorbanan.

Di dalam salib, menjadi nyata betapa Allah dalam kasih-Nya yang tiada batas telah mengasihi dan menyelamatkan manusia dalam Yesus Putera-Nya. Bagi kita, Salib selain menjadi simbolisasi pengorbanan yang tanpa batas, usaha dan perjuangan yang tidak kenal lelah. Salib juga menjadi simbolisasi pencurahan cinta yang sehabis-habisnya untuk mereka yang dicintai.

Karena itu, kita harus bangga dengan salib kehidupan yang kita miliki dan tentu saja akan menjadi suatu kebanggaan yang penuh makna bila makna dan arti salib itu dapat kita hayati dalam keseharian hidup kita.