Maumere, Ekorantt.com – Musik, bagaimanapun bagi sebagian besar orang adalah bahasa universal. Ia juga sekaligus identitas yang bisa jadi rujukan untuk melihat karakteristik orang; dalam hubungan sosialnya dengan masyarakat.
Lebih jauh lagi, musik juga bisa menterjemahkan bagaimana manusia bisa menunjukkan kecintaannya pada Tuhan dan juga kepada sesama.
Di kota Maumere kini ada lagi satu kelompok musik akustik. Namanya Allsize Acoustic Unipa.
Dari namanya saja kita langsung tahu grup ini punggawanya pasti dari Universitas Nusa Nipa Maumere.
Jika kini di kota Maumere dalam kesempatan acara dan Anda sekalian penikmat musik menyaksikan ada kelompok apik dosen dan mahasiswa bermain musik sambil bernyanyi jelaslah itu dari Unipa.
Inisiator grup ini adalah Gerry Gobang, dosen Komunikasi dan juga wakil rektor Unipa.
Sebagai inisiator, Gerry percaya bahwa musik adalah bahasa universal yang daripadanya dapat memukau dan tentunya menghibur.
Grup ini digawangi oleh Yosef N.T. Muda (Basis AllSize Acoustic) , Markus Kristian Retu (Gitaris Allsize Acoustic), Marselus Yumelking (Rytem Allsize Acoustic), M. Adrinaus Sarto Dumbaris (Vocalis & Player Cajon Allsize Acoustic) dan Hermin Agilda Longge (Vocalis Allsize Acoustic).
Kini grup ini sudah punya “nama” dan hidup di hati para pendengarnya setiap kali manggung.
Menurut penurutan para personelnya, awal terbentuk grup ini mengalir begitu saja ketika ada acara internal di kampus. Sekelompok dosen memainkan musik dan bernyanyi.
Ternyata bermula dari acara internal itulah Allsize mulai terbentuk dan sampai hari ini tetap menjadi pilihan banyak lembaga dan para pihak yang mengundang Allsize untuk mengisi acara.
Ketika mengisi acara pada diskusi tematik yang diselenggarakan oleh Surat Kabar Ekora NTT pada Sabtu, 14 April 2019 lalu, Allsize Acoustic Unipa tampil menghibur para peserta diskusi dengan maksimal.
Lagu-lagu yang dinyanyikan oleh vokalis, Agilda Longge merdu dan easy listening.
Agil, sapaan manis Agilda Longge mengaku tak minder meski ia sendiri yang berstatus mahasiswa dan diapiti oleh para dosen dalam skuat Allsize Acoustic Unipa.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen-Unipa ini bangga bahwa dirinya bisa mengembangkan potensi bernyanyi dengan bergabung dalam grup musik.
“Saya senang sekali. Ini memang talenta saya sejak kecil. Tapi saya tetap pintar mengatur waktu antara kuliah dan bernyanyi,” katanya.
“Karena sekarang saya sedang kuliah, makanya saya utamakan kuliah. Tapi saya tetap meluangkan waktu untuk bernyanyi,” tambah pemilik suara serak-serak basah ini.
Para personelnya yang lain meyakini bahwa dengan bermusik mereka tidak hanya hadir di ruang-ruang kuliah tetapi ketika bermusik mereka memadukan yang ilmiah dan entertain.
Uniknya lagi grup musik ini tak pernah pasang tarif setiap kali manggung untuk mengisi acara.
Hitung-hitung bagian dari menghidupi spirit bahwa grup yang lahir dari kampus ini menjalankan tridarmanya yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Inilah salah satu keunggulan yang ditunjukan oleh para personelnya. Menarik memang, karena dengan bermusik mereka ikut menunjukan identitasnya sebagai kaum akademik.
Musik sendiri tak beridentitas tapi ketika ia dibawakan dengan misi seperti yang dibawakan oleh personel Allsize makan jelaslah itu sebuah kebanggaan.