Populasi Lansia Tembus 400 Ribuan Jiwa, Usia Harapan Hidup Masyarakat NTT Capai 65-68 Tahun

Sumba Barat, Ekorantt.com – Wakil Gubernur NTT selaku Ketua Komisi Daerah (Komda) Lanjut Usia (Lansia) Provinsi NTT Drs. Josef A. Nae Soi, MM menegaskan bahwa pemerintah akan hadir untuk memperhatikan Lansia, baik yang produktif maupun yang tidak produktif melalui lembaga Komda Lansia.

Hal tersebut diungkapkan Wagub NTT dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Ny. Erni Usboko saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Kelembagaan Lansia sedaratan Sumba, Alor, dan Sabu Raijua di Waikabubak, Sumba Barat, Selasa (18/9/2019).

Menurut Wagub, populasi Lansia di Indonesia, termasuk di NTT, terus bertambah dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2000, tercatat 14,4 juta jiwa.

Pada tahun 2020, diperkirakan akan bertambah menjadi 28,8 juta jiwa.

iklan

“Suatu lonjakan yang sangat luar biasa,” ucap Wagub.

Lonjakan ini, lanjut Wagub, disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi di bidang kesehatan.

Menurut dia, hal ini tentu berdampak pada usia harapan hidup masyarakat Indonesia hingga 72 tahun.

Sementara itu, usia harapan hidup masyarakat NTT mencapai 65-68 tahun.

Menurut Wagub Josef, pada tahun 2015, populasi Lansia berjumlah sebanyak 385.224 jiwa.

Pada tahun 2017 lalu, populasi Lansia sebanyak 408.348 jiwa.

“Karena itu, Pemprov NTT sangat mendukung kegiatan Rakor ini sebagai salah satu upaya untuk pemberdayaan terhadap Lansia baik di provinsi maupun di kabupaten/kota. NTT termasuk salah satu provinsi yang rawan Lansia yang populasi Lansia di atas 7 %,” kata Wagub.

Wagub berharap, kegiatan Rakor ini dapat memberi manfaat, terutama kepada Komda Lansia, sehingga berdampak langsung pada penanganan Lansia di tingkat kabupaten.

“Memang tidak mudah, tetapi harus dimulai karena kita berjalan dan bergerak sesuai amanat UU Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia,” papar Wagub.

Di tempat yang sama, Sekretaris Komda Lansia Provinsi NTT Drs. Centis Medi, M.Si dalam laporannya mengatakan, kegiatan Rakor ini selain bertujuan edukasi dan sosialisasi juga bertujuan menyamakan persepsi di antara Komda Lansia di provinsi maupun Komda Lansia sedaratan Sumba, Alor, dan Sabu Raijua.

“Jumlah peserta Rakor sebanyak 50 orang termasuk narasumber yang berasal dari Direktur Rehabilitasi Lansia Kementerian Sosial RI, Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT, Kepala BKD Provinsi NTT, dan Kadis Sosial Provinsi NTT,” ucap Centis Medi melalui sambungan telepon usia acara seremoni pembukaan.

Mantan Kadis Sosial NTT ini menambahkan, pihaknya menargetkan, tahun ini, semua Komda Lansia di 22 kabupaten/kota se NTT terbentuk.

“Tahun depan, fokus Komda Lansià NTT adalah bagaimana membuka akses permodalan untuk mengembangkan usaha-usaha produktif. Dengan demikian, spirit NTT Bangkit NTT Sejahtera juga dapat diimplementasikan oleh para Lansia produktif yang ada di daerah ini,” ujar Centis.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA