Proyek Pembangunan 3 Gedung RSUD di Ruteng Belum Tuntas, Kontraktor Terancam Denda

Ruteng, Ekorantt.com – Proyek pembangunan tiga gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ben Mboi Ruteng, Kabupaten Manggarai, bakal terlambat dari masa kontrak yang ada.

Hal itu disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Gregorius L. A. Abdimun, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (29/11/2019).

Pasalnya, jelang akhir tahun anggaran, progres dari proyek megah bernilai miliaran rupiah itu masih di bawah angka 90 persen.

Gregorius mengakui, pekerjaan tiga gedung RSUD tersebut bakal terlambat dari batas masa kontraknya pada 27 Desember 2019. Artinya, sampai pada tanggal tersebut, pembangunan tidak akan mencapai 100%. Meski demikian, pekerjaanya wajib dituntaskan.

“Untuk 100% sih tidak. Kami sudah bisa hitung pekerjaanya. Sampai targetnya, tanggal 27 itu, gedung farmasi baru bisa capai 95%. Rawat inap bisa 85%, dan radiologi bisa mencapai 95%. Dipastikan, akan ada penambahan waktu 50 hari. Selama tambahan waktu itu, rekanan dikenakan denda,” jelas Abdimun.

iklan

Abdimun menjelaskan, pada 15 Desember 2019 nanti, persentase fisik untuk tiga gedung tersebut harus di atas 90%.

“Tiga gedung ini sumber anggaranya dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Jadi, kita diberi waktu sampai tanggal 15 Desember 2019, persentase fisik tiga gedung harus mencapai 90%. Jika tidak, ini akan berpengaruh terhadap alokasi DAK tahun berikutnya dari pusat,” kata Abdimun.

Sehingga menurutnya, apapun caranya, kontraktor harus bergegas menyelesaikan pekerjaannya.

Total seluruh anggaran yang dialokasikan untuk tiga gedung tersebut bernilai Rp.29.089.319.553. 

Rinciannya, gedung Instalasi Farmasi senilai Rp.10.048.2026.612, dengan kontraktor pelaksana PT. Mina Fajar Abadi. Gedung Rawat Inap bernilai Rp.9.976.326.394, dengan kontraktor pelaksana PT. Kasih Sejati Perkasa, dan gedung Instalasi Radiologi anggaranya bernilai Rp.9.064.786.549, dengan kontraktor PT. Megatama Permai. Semua pekerjaan yang ada di bawah pengawalan TP4D.

“Saat ini juga ada kegiatan perbaikan di sejumlah ruangan pada gedung Oka, Nifas, dan gedung kamar jenazah. Tiga gedung yang diperbaiki tersebut hasil proyek tahun 2018 lalu. Perbaikan atas kerusakan gedung itu masih menjadi tanggung jawab kontraktor,” tuturnya.

 “Ini paket pekerjaan 2018 lalu. Masa pemeliharaanya sampai 22 Januari 2020 mendatang,” tambahnya.

Sementara itu, warga Kota Ruteng, Blasidus Amput, saat ditemui di RSUD dr.Ben Mboi Ruteng mengatakan, konsultan pengawasan harus benar-benar serius melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan tiga gedung itu, biar hasilnya memuaskan, dengan kualitas yang baik.

“Kita berharap, kontraktor bisa kerja dengan tuntas. Juga harus ngebut, biar persentase fisiknya bisa capai target yang ditentukan. Khusus target realisasi fisik untuk DAK. Sehingga tahun depan, kita masih dipercaya oleh pusat untuk dapat DAK. Selain itu, yang paling penting juga adalah hasil pekerjaannya bisa memuaskan,” tutupnya.

Sementara itu, pantauan media, Jumat (29/11/2019), tiga unit gedung RSUD tersebut, masing-masing gedung Instalasi Farmasi, gedung Rawat Inap, dan Gedung Instalasi Radiologi, masih menyisakan banyak pekerjaan di penghujung tahun anggaran.

Adeputra Moses

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA