Frater Yohanes: Guru Tak Boleh Patah Semangat Hadapi Pandemi

Ende, Ekorantt.com – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hari guru nasional tahun ini dirayakan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan komponen pendidikan, termasuk guru, menjadi salah satu pihak yang terdampak akibat wabah asal Wuhan ini.

Meski begitu, pandemi tak mengurangi esensi hari guru. Demikian penegasan Kepala Sekolah SMPK Frateran Ndao Ende, Fr. M. Yohanes Berchmans, BHK  memaknai hari guru nasional pada 25 November 2020.

Menurut Frater Yohanes, pandemi tidak boleh mengendurkan semangat dan menghalangi peran guru. Sebagai komponen penting dalam pendidikan, guru punya peran sentral di tengah pandemi.

“Guru tak boleh patah semangat hadapi pandemi. Itu yang kami minta untuk guru-guru di Ndao,” ujarnya.

Disadarinya bahwa Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah menjadi buyar. Sekolah terpaksa menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem online yang dikombinasikan dengan pembelajaran tatap muka.

iklan

Nah pandemi, bagi Frater Yohanes, menjadi momen bagi guru untuk melahirkan model pembelajaran yang terbaik demi mendongkrak kreativitas peserta didik.

Frater Yohanes juga menyentil lebih dalam makna guru, yang secara etimologis berasal dari kata bahasa Sansekerta yakni Gu yang berarti darkness (kegelapan) dan Ru yang artinya light (sinar, terang, cahaya).

“Secara harfiah guru berarti orang membebaskan manusia muda dari kebodohan, kemuraman (gelap, awidya)  menjadi pandai , berpengetahuan, keceriaan (terang, widya), melalui proses pendidikan dan pengajaran,” jelasnya.

Untuk itu, kata Frater Yohanes, guru sendiri terlebih dahulu memiliki terang, widya atau kompetensi, skills, dan profesional, sehingga bisa memancarkan terang, widya kepada peserta didik melalui pembelajaran di sekolah atau dari rumah.

Makna yang melekat pada diri seorang guru juga adalah orang yang patut digugu dan ditiru oleh peserta didik, demikian Frater Yohanes.

TERKINI
BACA JUGA