Masyarakat Adat Lewotala Flores Timur Usul Dirikan Sekolah Adat

Larantuka, Ekorantt.com – Tetua adat atau Ata Kelake Lewotala di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur (Flotim), mengusulkan untuk mendirikan sekolah adat di wilayah mereka. Usulan tersebut disampaikan Ata Kelake saat kegiatan dokumentasi dan pemetaan komunitas masyarakat adat oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di rumah besar Kampung Lewotala, Senin (8/2/2021).

Raja Tuan atau ketua tetua adat Lewotala, Yohanes Sinyo Boki Hurit mengatakan bahwa usulan pembangunan sekolah adat itu berangkat dari keprihatinan akan ancaman kepunahan adat dan budaya di wilayah itu. 

Ia mengatakan, saat ini, nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan yang diwariskan oleh para leluhur orang Lewotala sudah mulai luntur. 

Oleh karena itu, menurut Sinyo Boki, hadirnya sekolah adat diharapkan dapat memberikan banyak manfaat dalam dinamika pembangunan sosial masyarakat adat setempat.

Ia mengatakan, pengetahuan akan wilayah adat, pengelolaan dan perlindungan hutan, hukum adat, ritual adat dan seni budaya, dapat mencegah konflik sosial di tengah masyarakat. 

iklan

“Konflik lahan antar desa yang berkepanjangan Itu karena bermula dari generasi yang tidak lagi memahami peran suku, riang, dan lewo masing-masing,” katanya.

Padahal, kata dia, kalau ada sekolah adat, hal-hal tentang kewilayahan, peran dan tanggung jawab bisa diajarkan, sehingga generasi ke depan akan tahu dan tidak berbuat hal-hal di luar adat yang dapat menimbulkan konflik.

“Saya ingin generasi di kampung ini menjadi lebih baik. Generasi kami tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter kuat. Tidak santai tapi mandiri. Mampu bekerja sama, memanfaat kekayaan alam sebagai sumber kehidupan mereka. Tidak harap gampang dengan bantuan dari orang lain. Seperti kehidupan nenek moyang orang Lewotala yang dapat hidup mandiri, sebelum negara ini ada,” tutur Sinyo Boki. 

Tetua adat Lewotala di rumah besar Raja Tuan Lewotana Suku Ama Hurit saat kegiatan dokumentasi dan pemetaan wilayah adat komunitas Lewotala oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara.

Koordinator Divisi Infokom AMAN Wilayah Nusa Bunga, Simon Welan, mengatakan bahwa usulan terkait pembentukan sekolah adat ini selaras dengan program Pengurus Besar (PB) AMAN Pusat. 

Menurutnya, saat ini,  AMAN sudah mempunyai beberapa sekolah adat di Indonesia. Sekolah adat, katanya, menjadi bagian dari misi besar AMAN untuk menjaga eksistensi masyarakat adat. 

“Usulan sekolah adat ini, menjadi rekomendasi utama dalam program pemetaan wilayah komunitas adat yang dilakukan oleh organisasi AMAN tahun ini di Desa Bantala ke PB AMAN Pusat,” katanya.

Sekolah adat, lanjutnya, adalah jalan keluar memperkuat jati diri generasi muda agar tidak tercabut dari akar budayanya sendiri dan mengeratkan kebersamaan menuju masyarakat adat yang berdaulat, mandiri dan bermartabat.

Kampung Seribu Ritus

Masyarakat Adat Lewotala memiliki wilayah adat terbesar di Kecamatan Lewolema. Wilayah adat Lewolata mencakupi beberapa desa dalam Kecamatan Lewolema seperti Desa Sinar Hading dan Riangkotek.

Berdasarkan hasil riset Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur, kampung adat Lewotala ditetapkan sebagai kampung seribu ritus karena memiliki aneka ritual adat dan terlengkap dalam sistem kebudayaan dan kepercayaan orang Lamaholot di Flores Timur. 

Salah satu karakteristik yang kuat adalah masyarakat adat Kampung Lewotala mempunyai sistem kalender sendiri dalam dunia pertanian. 

Selain memiliki ritus terbanyak, orang-orang Lewotala dalam kesehariannya masih menjaga tradisi adat yang diwariskan dari generasi ke generasi seperti penghormatan terhadap Dewi Padi. 

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur telah menetapkan Kampung Lewotala menjadi tuan rumah festival Dewi Padi.

TERKINI
BACA JUGA