Larantuka Ekorantt.com – Masyarakat Kecamatan Ile Bura boleh bergembira. Sebab, SMAS Ile Bura Lewotobi di Desa Lewotobi, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, resmi beroperasi sejak Rabu, 14 Juli 2021
Sekolah ini diinisiasi oleh Camat Ile Bura, tokoh masyarakat dan tujuh kepala desa yang ada di kecamatan tersebut. Di antaranya kepala desa Dulipali, Nobo, Nurabelen, Riang Rita, Lewotobi, Lewoawang dan Riangbaring. Demikian disampaikan kepala desa Lewotobi, Tarsisius Buto Muda kepada Ekora NTT, Rabu (14/7).
“Saya kira hari ini kami semua di Kecamatan Ile Bura bergembira, karena akhirnya melalui perjuangan yang panjang resmi berdiri juga sebuah sekolah negeri yakni SMAS Ile Bura di kecamatan kami. Ini SMA yang pertama dan tentunya kami semua senang. Anak-anak di kecamatan ini tak perlu jauh-jauh lagi kalau mau melanjutkan pendidikan menengah atasnya,” ujar Asis, sapaan dari Tarsisius Buto Muda.
Asis menjelaskan, saat ini gedung sekolah sedang dalam proses pembangunan sehingga aktivitas pembelajaran akan dilakukan di gedung kantor Camat Ile Bura.
Dimulainya pelaksanaan tahun ajaran baru diitandai dengan apel pembukaan dan ritual adat penerimaan peserta didik baru. Jumlah angkatan perdana ada 17 orang. Usai apel dilanjutkan dengan diskusi dan dialog bersama.
Kepala Sekolah SMAS Ile Bura Lewotobi, Stefanus Gelang Temu mengemukakan, siap menjalankan amanah yang diberikan untuk membesarkan lembaga pendidikan ini.
Menurut Stefanus, sekolah itu akan menjadi magnet baru bagi anak-anak yang ada di Kecamatan Ile Bura agar tidak harus jauh-jauh melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di luar kecamatan.
“Pastinya kita akan menata semuanya, baik itu dari segi kuantitas siswa dan terlebih kualitas. Dengan dukungan banyak pihak di Ile Bura ini kami yakin sekolah ini akan menjadi magnet baru bagi semakin banyak peserta didik lulusan sekolah menengah pertama untuk datang dan bersekolah di sini,” demikian ujar Stefanus.
Maximus Jobe Tobi, tokoh masyarakat dari Kecamatan Ile Bura mengaku siap mendukung kemajuan lembaga pendidikan ini.
Bagi Maximus, berdirinya sekolah ini merupakan kerinduan banyak orang sehingga dirinya mengajak semua tokoh masyarakat untuk memberikan dukungan baik tenaga, pikiran, dan lainnya.
“Ini sekolah negeri dan masih baru mulai beroperasi jadi secara pribadi saya juga mengajak segenap tokoh masyarakat lainnya untuk menunjukan perhatian dan kepedulian bagi keberlanjutan sekolah ini,” demikian tegas Maximus.